Rabu, 24 Januari 2018

Mencegah Kematian Mendadak Ikan Lele dengan Daun Kipahit

Kematian mendadak ikan lele kerap dialami para pembudiaya yang masih pemula. Penyebab terjadinya karena lele terinfeksi bakteri terutama jenis Aeromonas sp.

Bakteri tersebut biasanya menyerang ikan mas dan ikan lele. Bakteri ini dapat menginfeksi pada semua ukuran ikan sehingga bisa menyebabkan mortalitas hingga mencapai 80%.

Berbagai usaha biasanya dilakukan oleh para pembudidaya. Salah satunya dilakukan pencegahan dengan menggunakan antibiotik sintetis seperti tetracycline. Pemberian obat kimia ini dapat mencegah dan mengobati penyakit pada ikan jika diberikan dengan dosis yang tepat. Namun, jika diberikan tanpa takaran yang tepat dapat menimbulkan beberapa efek negatif pada ikan.

Ada beberapa alternatif pengobatan alami untuk penanggulangan penyakit Aeromonas hydrophila pada ikan lele, yakni dengan menggunakan daun meniran (phylanthus urinaria) dan bawang putih (allium sativum). Kreativitas menemukan biofarmaka (obat-obatan dari bahan alami) untuk ikan tak hanya berhenti sampai di situ. Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) Dinamella Wahjuningrum mengembangkan biofarmaka  dari tumbuhan yang mudah diperoleh yakni tanaman kipahit.

“Kipahit atau bunga matahari Meksiko merupakan jenis tanaman dengan bunga berwarna kuning keemasan mempesona yang ke luar pada akhir musim penghujan. Tampilan bunganya sangat mirip dengan bunga matahari,”. Di daerah, tanaman ini memiliki julukan lokal semisal paitan di daerah Jawa (paitan dari asal kata pait atau pahit). Tanaman ini dapat bersifat semusim ataupun tahunan dengan ketinggian 2–3 m (6.6–9.8 ft). Kipahit jarang dibudidayakan secara sengaja sehingga sering dikategorikan sebagai gulma paitan.

Respons ikan lele yang terinfeksi terhadap obat alami inipun sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan kelangsungan hidupnya yang mencapai 95,83% dibandingkan ikan yang tidak mendapatkan ekstrak kipahit. Ikan yang diberi ekstrak kipahit memiliki kelangsungan hidup yang lebih tinggi karena ekstraknya sendiri mampu memperbaiki metabolisme tubuh ikan sekaligus memperkuat sistem imun. Ekstrak daun kipahit pun sudah pernah diujicobakan terhadap penyakit Mycobacterium pada ikan gurame dengan metode perendaman oleh Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar, Bogor. Hasilnya ekstrak daun kipahit efektif untuk mengobati dengan cara direndam selama 3 jam dalam level konsentrasi 10.000 mg/l. Berikut ini beberapa langkah pembuatan ekstrak kipahit.
  1. Ambilah tanaman kipahit beserta daunnya secukupnya, keringkan kemudian dihaluskan dengan blender. Hasil blenderan ini kemudian direbus dengan suhu 90°C selama 30 menit saja. Selanjutnya, menggunakan lap saring. 
  2. Ambillah 4% dari ekstrak kipahit ini dan tambahkan putih telur. Campurkan hingga merata. Kemudian keringkan dengan cara diangin-anginkan. Hasilnya bisa langsung diberikan sebagai pakan ikan yang sakit.
  3.  Untuk pemeliharaan kesehatan, pembudidaya bisa mencampurkannya dalam pakan dengan formulasi 0,4 mg/gr pakan. Dengan kata lain, 0,4 mg kipahit dicampur 1 gram pakan.

Previous Post
Next Post

0 komentar: