Umumnya pada saat benih ikan
baru menetas, larva ikan mendapatkan makanan dari kuning telur yang terdapat
dalam tubuhnya. Setelah kuning telur habis maka larva ikan harus
mendapatkan makanan dari luar, periode ini adalah masa kritis untuk larva ikan
sebab dia harus belajar mendapatkan makanan dari luar.
Jika makanan tidak cukup
tersedia maka larva ikan akan mati atau tubuhnya menjadi lemah sehingga tidak
tahan terhadap serangan penyakit. Pada stadia larva, ikan masih lemah
secara fisik maupun biologis. Larva ikan harus memilih makanan tertentu yang
mudah “ditangkap” dan mudah dicerna.
Enzim pencernaan yang mereka
miliki masih belum lengkap sehingga makanan yang dikonsumsi harus yang mudah
dicerna. Oleh karena itu makanan larva biasanya berasal dari makanan alami,
seperti diatom, artemia,atau plankton hewan kecil lainnya.
Makanan buatan yang diberikan
kepada larva harus berukuran sangat halus, bentuknya seperti tepung (powder).
Resep untuk makanan buatan ini sebagian besar harus berasal dari protein
hewani, seperti tepung ikan, tepung tulang, tepung cumi dan sebagainya.
Minyak ikan dan vitamin juga diperlukan untuk ketahanan dan perkembangan larva
ikan. Makanan buatan untuk larva harus mengandung protein minimal 40 %,
serat kasar maksimal 2 %, serta lemak sekitar 7 %.
Setelah larva berumur 3-4 minggu
ketahanan tubuhnya sudah jauh lebih baik, sistem pencernaan juga sudah
berkembang mendekati sempurna. Makanan yang diberikan berubah dari tepung
menjadi butiran halus, kandungan protein bisa diturunkan jari minimal 37 %,
serat kasar maksimal 3,5 %.
Faktor yang tidak kalah penting
selain dari mutu makanan adalah jumlah makanan harus tersedia untuk mencukupi
kebutuhan ikan tersebut. Jika larva ikan kurang makan maka saluran
pencernaan tidak berkembang dengan baik, akibatnya sampai ikan besar makanan
yang dikonsumsi tidak bisa banyak sebab daya tampungnya memang kecil. Dampaknya
laju pertumbuhan ikan jadi lambat.
Karena saluran pencernaan ikan
masih sederhana dan pendek maka ikan jadi “cepat lapar”, oleh karena itu
makanan ikan harus diberikan 5-7 kali dalam sehari. Benih ikan yang
selalu dalam keadaan kenyang dapat dilihat dari bentuk perutnya yang agak
bulat. Jika saluran pencernaan selalu terisi makanan maka saluran
pencernaan dapat berkembang lebih baik dan lebih cepat.
Ikan akan cenderung makan lebih
banyak sehingga pertumbuhan bisa cepat.Benih ikan cenderung lebih menyukai
makanan buatan yang kita berikan sebab relatif lebih mudah mendapatkannya
dibanding harus “berburu” makanan alami di kolam yang luas. Disamping itu
makanan alami seperti Diatom hanya tersedia pada waktu tertentu saja dan jika
kolam tidak dipupuk makanan alami akan cepat habis.
Oleh karena itu pemberian
makanan buatan untuk larva dan benih ikan sangat diperlukan dan penting karena
berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan sampai besar. Makanan buatan harus
yang bergizi tinggi dan ukurannya harus halus sesuai dengan ukuran mulut ikan,
selamat mencoba.
0 komentar: