Ketersediaan pakan dalam
jumlah yang cukup. tepat waktu dan bernilai gizi baik merupakan salah satu
faktor yang sangat penting dalam kegiatan usaha budi daya ikan. Penyediaan pakan yang tidak sesuai dengan
jumlah ikan yang dipelihara menyebabkan laju pertumbuhan ikan menjadi
lambat. Akibatnya produksi yang
dihasilkan ridak sesuai dengan yang diharapkan.
Pada dasarnya, sumber pakan bagi ikan pemeliharaan
berasal dari pakan alami dan pakan buatan.
Oleh karena jumlah pakan alami dalam kolam/perairan sangat terbatas dan
kurang memadai (terutama untuk kegiatan budi daya ikan secara intensif maupun
semiintensif) maka agar
tercapai laju pertumbuhan
ikan yang baik
perlu diberikan pakan tambahan atau pakan buatan sesuai dengan kebutuhan
ikan. Apabila laju pertumbuhan ikan
baik maka waktu pemeliharaan menjadi lebih singkat sehingga produktivitas
kolam/perairan juga meningkat karena periode produksi ikan yang dipelihara
menjadi lebih pendek.
Permasalahan yang sering menjadi kendala yaitu penyediaan
pakan buatan ini memerlukan biaya yang relatif tinggi, bahkan dapat mencapai 60
– 70 % dari komponen biaya produksi.
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk menekan biaya produksi
tersebut adalah dengan membuat pakan buatan sendiri melalui teknik yang
sederhana dengan memanfaatkan sumber-sumber bahan baku lokal (termasuk
pemanfaatan hmbah hasil industri pertanian) yang relatif murah. Di samping untuk memenuhi kebutuhan sendiri, pakan
buatari yang dihasilkan juga dapat dijual ke pasar/petani ikan lainnya sehingga
dapat memberikan keuntungan ganda.
Pakan ikan sebaiknya mengandung beberapa zat gizi yang
diperlukan, antara lain protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.
1. Protein
Protein merupakan unsur yang paling penting dalam
penyusunan formulasi pakan karena usaha budi daya mengharapkan pertumbuhan ikan yang cepat. Dalam hal ini, protein mempunyai tiga fungsi bagi tubuh yaitu :
a)sebagai zat pembangun yang membentuk berbagai jaringan baru untuk
pertumbuhan, mengganti jaringan yang rusak, maupun bereproduksi, b)sebagai zat
pengatur yang berperan dalam
pembentukan enzim dan hormon penjaga dan
pengatur berbagai proses metabolisme di dalam tubuh ikan, c)sebagai zat pembakar karena unsur karbon yang
terkandung di dalamnya dapat
difungsikan sebagai sumber energi pada saat kebutuhan energi tidak terpenuhi
oleh karbohidrat dan lemak.
Molekul protein tersusun dari sejumlah asam amino sebagai bahan dasar. Mutu protein sangat ditentukan oleh komposisi
asam amino penyusunnya. Komposisi ini akan berbeda antara satu bahan dengan bahan lainnya. Dari sekitar duapuluh Jenis asam amino
yang ada di alam, sepuluh di
antaranya merupakan asam amino yang esensial yang tidak dapat disintesis di
dalam tubuh ikan atau tidak dapat dibuat dalam jumlah yang memadai dari yang
diperlukan. Asam amino esensial tersebut
adalah arginin (arg), histidin (his), isoleusin (ile), leusin (leu),- lisin (lys), metionin (met), fenilalanin (phe), treonin (thr), triptofan (trp), dan valin (val).
2. Lemak
Lemak berfungsi sebagai sumber energi dan membantu
penyerapan mineral-mineral tertentu (terutama kalsium) serta vitamin-vitamin
yang terlarut dalam lemak (vitamin A, D, E, K). Dalam kaitan dengan pakan buatan, penggunaan
lemak berpengaruh terhadap rasa dan
tekstur pakan yang dibuat. Oleh karena
itu, lemak juga mempunyai peranan
dalam proses metabolisme dan pertumbuhan ikan.
Lemak esensial yang dibutuhkan oleh ikan juga berupa
jenis-jenis asam lemak tak jenuh, antara
lain asam linoleic (lebih dikenal dengan
asam lenoleat), asam linolenic (lebih dikenal dengan asam lenolenat), dan arachidonic (lebih dikenal dengan
arakidonat). Lemak tergolong mudah
teroksidasi sehingga penggunaannya dalam pembuatan pakan buatan jumlahnya dibatasi.
Jika kandungan lemak yang digunakan
terlalu tinggi sering kali oleh
pihak pembuat ditambahkan
dengan bahan antioksidan
untuk menghambat terjadinya proses oksidasi
tersebut.
3. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan zat sumber energi dan pada umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan yang
pembentukannya melalui proses
fotosintesis dengan bantuan sinar matahari.
pakan,
karbohidrat termasuk kelompok yang sering disebut NFE (nitrogen free
extract) atau dalam
Bahasa Indonesia diistilahkan BETN (bahan ekstrak tanpa
nitrogen). BETN ini mengandung karbohidrat, gula, pati, dan sebagian besar dari
zat-zat yang digolongkan hemiselulosa dalam bahan makanan. Nilai BETN
/diperoleh dari angka penjumlahan protein, lemak, abu. serat kasar, dan air
dikurangi 100.
4. Vitamin
Vitamin diperlukan dalam jumlah yang relatif sedikit,
terutama untuk menjaga kesehatan dan
pertumbuhan tubuh ikan, Ditinjau dari sifat-sifat fisiknya, vitamin
dapat dibagi ke dalam dua golongan yaitu
vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut
dalam air antara lain tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), asam pantotenat (vitamin B6), biotin,
dan kobalamin (vitamin B12),
dan lain-lain. Vitamin yang larut dalam
Iemak antara lain retinol (vitamin A), kolekalsifero) atau ergokalsiferol
(vitamin D), alfa tokoferol (vitamin E), dan menadion (vitamin K).
Vitamin B1, B6, dan B12 herfungsi untuk menunjang pertumbuhan serta
dapat merangsang nafsu makan, sedangkan vitamin B2 berperan dalam pertumbuhan dan
pertukaran zat-zat makanan (seperti karbohidrat, lemak,
dan protein) dari sel-sel dalam
tubuh ikan serta untuk proses
reproduksi. Vitamin A berfungsi untuk
menunjang kesehatan mata, sedangkan
vitamin D dibutuhkan untuk proses metabolisme
dari mineral (terutama kalsium dan fosfor).
Vitamin E berpengaruh
terhadap pergerakan ikan maupun dalam proses reproduksi, sedangkan vitamin K
berpengaruh dalam proses pembekuan darah.
5. Mineral
Zat-zat mineral yang dibutuhkan oleh ikan antara lain
kalsium (Ca), fosfor (P), natrium
dan klor (dalam persenyawaan NaCI), mangan
(Mn), zat besi (Fe), tembaga (Cu), yodium (I), dan kobalt (Co). Sama halnya dengan vitamin, mineral sangat dibutuhkan oleh ikan dalam jumlah yang tidak
terlalu besar.
Kalsium (Ca) dan fosfor (P)
diperlukan untuk pembentukan tulang/pertumbuhan
dan untuk menjaga agar fungsi jaringan tubuh dapat bekerja secara normal.
Natrium klorida (NaCI) berpengaruh
dalam pertumbuhan, tetapi dianjurkan pemakaiannya tidak terlalu banyak. Best (Fe) dibutuhkan untuk pembentukan sel
darah merah, sedangkan tembaga (Cu)
membantu dalam penggunaan besi oleh tubuh.
Yodium (I) diperlukan untuk pembuatan tiroksin (hormone tiroid) dan mangan (Mn) berpengaruh dalam proses
ovulasi/reproduksi.
Referensi:
http://ikannila.com/
Sahwan M. F., 1999. PAKAN IKAN DAN
UDANG (Formulasi, Pembuatan, Analisis Ekonomi). Penebar Swadaya, Jakarta.
0 komentar: