Selasa, 15 Oktober 2019

Contoh PROPOSAL USAHA PEMBENIHAN IKAN MANVIS (Pterophylum scalare) SECARA INTENSIF


PROPOSAL USAHA PEMBENIHAN
IKAN MANVIS (Pterophylum scalare)
SECARA INTENSIF







Dibuat oleh :
PRIYA KUSUMAYADI, S.Pi.





ARUNA FISH FARM
PERUM GRIYA PERWIRA ASRI BLOK O No. 26
DESA BOJANEGARA – KEC. PADAMARA
PURBALINGGA - JAWA TENGAH - INDONESIA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas berkat dan rahmat Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Proposal Usaha Pembenihan Ikan Manvis (Pterophylum scalare) secara Intensif ini.
Mengapa lebih memilih Pembenihan Ikan Manvis?  Karena selain hobi/senang dengan ikan hias dan setelah dilakukan analisa pasar akan kebutuhan ikan Manvis serta hasil dari wawancara dengan beberapa pemain ikan hias di Kab. Purbalingga menunjukkan bahwa peluang pasar sangat terbuka dan kebutuhan benih ikan sangat besar dari usaha pembenihan ikan Manvis ini.  Periode reproduksi ikan Manvis juga terhitung cepat sehingga untuk menghasilkan jumlah benih tidak membutuhkan waktu yang relatif lama, apalagi jika dilakukan secara intensif dan profesional. 
Tujuan kami melakukan Usaha Pembenihan Ikan Manvis ini adalah :
  1. Menghasilkan benih ikan Manvis yang berkualitas dan mencukupi kebutuhan pasar lokal dan luar kota, 
  2. mendapatkan keuntungan dari penjualan benih ikan Manvis,
  3. meningkatkan kondisi ekonomi keluarga,
  4. menambah lapangan usaha ikan hias seperti usaha pembesaran ikan manvis,
  5. memasok kebutuhan ikan Manvis ke kota-kota besar.
Kebutuhan modal untuk pengadaan akan sarana dan prasarana untuk usaha pembenihan ikan Manvis ini cukup besar sehingga kami memberanikan diri untuk mengajukan Proposal Usaha ini adalah untuk memperoleh Modal Dana Pinjaman dari Bpk/Ibu/Saudara/i dan pihak manapun yang mana akan dipertanggungjawabkan sebagai mestinya. 
Demikian yang bisa kami sampaikan, besar hati kiranya Bapak/Ibu/Saudara/i bisa membantu Permodalan (Dana) untuk Usaha Pembenihan Ikan Manvis ini.  Atas perhatian dan kerjasamanya kami sampaikan terima kasih.

Purbalingga, 27 September 2017
Pemohon,


Priya Kusumayadi, S.Pi.






















BAB I.  PROFIL USAHA


1.1.   Nama dan Alamat Usaha :
Nama Usaha
:
ARUNA FISH FARM
Alamat Usaha
:
Perumahan GRIYA PERWIRA ASRI Blok O No. 26
RT 3 RW 5 Desa Bojanegara – Kec. Padamara - Kab. Purbalingga
Jawa Tengah – Indonesia.

1.2.  Nama dan Alamat Pemilik sekaligus Pengelola Usaha :
Nama Pemilik
:
PRIYA KUSUMAYADI, S.Pi.
Alamat Pemilik
:
Perumahan GRIYA PERWIRA ASRI Blok O No. 26
RT 3 RW 5 Desa Bojanegara – Kec. Padamara - Kab. Purbalingga
Jawa Tengah – Indonesia.
No. HP
:


 1.3.  Bentuk dan Bidang Usaha :
Bentuk Usaha
:
Perseorangan
Bidang Usaha
:
Pembenihan Ikan Manvis secara intensif
Modal Usaha
:
Pribadi dan Pihak Lain
Luas Lahan
:
60 m2 (indoor Hatchery)
Tenaga Kerja
:
1 orang

1.4.  Fasilitas Pendukung :
Listrik
:
900 watt
PDAM
:
24 jam
Jarak ke Kota
:
3 Km
Jarak ke Pasar Ikan
:
2,5 Km



BAB II.  DESKRIPSI USAHA


2.1.  Latar Belakang
Ikan Manvis (Pterophyllum scalare) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang berasal dari perairan Amazon Amerika Selatan, tetapi telah banyak dibudidayakan di Indonesia. Ikan manvis disebut angel fish, karena bentuk tubuh yang indah dan warnanya menarik serta gerakannya yang tenang dan anggun oleh karena itu sering dijuluki juga sebagai “The Queen Of Aquarium” (Lesmana dan Dermawan 2006).
Ikan manvis hidup di perairan air tawar dengan kisaran pH 6 - 8. Suhu air ideal untuk manvis berkisar 24-30o C. Kisaran toleransi hidup ikan manvis cocok dengan kualitas air di daerah Purbalingga dan sekitarnya.
Jenis ikan manvis yang dikenal dan berkembang di Indonesia adalah diamond (berlian), imperial, marble dan black-white. Ikan manvis banyak diminati di mancanegara, tapi permintaan pasar ikan manvis tidak diimbangi dengan suplai yang cukup dari pembudidaya.
Ikan hias air tawar memiliki potensi untuk dikembangkan, oleh sebab itu dilihat dari segi permintaan. Tingginya permintaan ekspor dan pedagang pengumpul terhadap ikan hias air tawar terutama pada permintaan ikan Manvis. Informasi data dari Balai Ikan Hias Air Tawar Depok pada tahun 2013 permintaan dari luar negeri maupun dari dalam negeri sebanyak 360.000 ekor tiap tahunnya. Namun para pengusaha budidaya ikan hias maupun Balai hanya memproduksi ikan Manvis sekitar 175.320 ekor tiap tahunnya.
Usaha pembenihan merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan benih ikan manvis dan menunjukkan bahwa sektor usaha yang menguntungkan dan akan mampu bertahan dalam kondisi apapun.  Oleh sebab itu kami memilih usaha di pembenihan ikan manvis dalam naungan ARUNA FISH FARM.

2.2.  Tujuan Usaha
Dengan usaha pembenihan ini penulis mempunyai tujuan diantaranya yaitu :
1.        Menghasilkan benih ikan Manvis yang berkualitas dan mencukupi kebutuhan pasar lokal dan luar kota, 
2.       mendapatkan keuntungan dari penjualan benih ikan Manvis,
3.       meningkatkan kondisi ekonomi keluarga,
4.       menambah lapangan usaha ikan hias seperti usaha pembesaran ikan manvis,
5.       memasok kebutuhan ikan Manvis ke kota-kota besar.

2.3.  Deskripsi Umum Usaha
Pemilihan jenis usaha pembenihan ikan Manvis karena usaha sektor ini belum banyak dilakukan oleh masyarakat.  Selain karena belum memasyarakat juga karena dibutuhkan teknologi pemeliharaan yang intensif untuk menghasilkan benih berkualitas dan dalam jumlah yang banyak.    Besarnya biaya investasi untuk keperluan budidaya dan resiko kematian yang cukup tinggi juga menjadikan usaha ini belum banyak diminati oleh masyarakat.
Dalam pemeliharaannya, ikan manvis akan dipelihara dalam media akuarium untuk proses pemijahan.  Tiap satu akuarium akan diisi oleh sepasang indukan ikan Manvis dan dilengkapi media penempelan telur.  Dalam usaha pembenihan ini akan membutuhkan sekitar 30 buah akuarium pemijahan.  Setelah bertelur maka telur akan ditetaskan pada wadah akuarium yang lain.  Penetasan telur dan perawatan larva juga membutuhkan akuarium sebanyak 30 buah.    Proses pemeliharaan dalam akuarium sangat membutuhkan aerasi dari blower yang berjumlah 1 buah.  Kesediaan listrik juga harus terpenuhi sepanjang waktu, untuk mengantisipasi kebutuhan listrik yang terkadang “byar-pet” dibutuhkan 1 buah genset. Pemeliharaan benih selanjutnya dilakukan pada bak-bak semen sejumlah 13 petak dan kolam pemeliharaan calon induk ada 4 petak. 
Pakan larva/benih dengan menggunakan  Artemia juga harus dilakukan pemeliharaan tersendiri secara intensif.  Pakan lanjutan setelah 2-3 minggu kemudian menggunakan cacing sutra.  Setelah larva berumur 4 minggu baru dilakukan pembesaran di bak semen untuk mencapai ukuran yang diinginkan konsumen.
Dalam pelaksanaan usaha pembenihan ini akan berlangsung sepanjang tahun karena ikan manvis ini akan terus memijah/bertelur kembali dengan interval 2-3 minggu dengan pemeliharaan induk yang baik dan benar.   Benih yang dihasilkan nantinya sampai berukuran koin seratus rupiah dengan waktu pemeliharaan sejak menetas yaitu 5-6 minggu.























BAB III.  ASPEK PEMASARAN

      3.1.  Sasaran Pemasaran
Sasaran pemasaran yang penulis pilih dalam usaha ini adalah :
1.            Para penghobi/pecinta ikan Hias di Purbalingga,
2.          Para pembudidaya ikan khususnya pembesaran ikan Manvis di Kab. Purbalingga,
3.          Para pedagang atau toko/kios ikan hias di pasaran lokal maupun luar Kab. Purbalingga,
4.          Para Eksportir ikan hias di kota besar seperti Yogyakarta, Bandung dan Jakarta.

4.2.          Strategi Pemasaran
Pemasaran usaha ikan Manvis ini lebih ditekankan pada kualitas benih yang prima (bersertifikat) dengan harga yang terjangkau oleh pembeli.  Jika permintaan benih meningkat dan belum saatnya waktu panen tiba maka benih bisa di jual ke pasaran tetapi jumlahnya terbatas. Kerjasama atau kemitraan dengan pembudidaya khususnya pembesaran juga akan dilakukan untuk menjamin benih yang dihasilkan terserap semua.  
Penganekaragaman jenis/strain ikan Manvis juga akan dilakukan untuk menghindari kejenuhan pasar dan juga bisa menjadi pilihan akan jenis-jenis ikan Manvis.  Tren pasar luar kota juga akan dipantau untuk melihat pangsa pasar ikan Manvis beberapa bulan ke depan.   
Promosi produk berupa benih ikan Manvis bersertifikat dengan mengikuti Pameran atau Gelar Expo Perikanan yang diadakan Dinas Terkait. 

4.3.         Persaingan Usaha
Usaha yang didirikan penulis ini belum banyak yang menggeluti karena belum banyak pembudidaya yang mengetahui teknik budidaya ikan Manvis apalagi yang dilakukan secara intensif.  Kalaupun ada yang membudidayakan saat ini, jumlah benih yang dihasilkan masih kurang untuk serapan pasar Kab. Purbalingga.  Melakukan Sertifikasi CPIB benih ikan Manvis dan CBIB pada sistem budidaya akan dilakukan supaya benih atau ikan yang dihasilkan lebih mempunyai daya saing.

4.4.        Perkiraan Bagian Pemasaran
Kami memperkirakan peluang pasar bisa lebih luas, karena dari hasil survey dan wawancara ke beberapa pembudidaya ikan hias di Kab. Purbalingga siap menampung benih untuk dibesarkan di lahan yang mereka punya.   Paguyuban pembudidaya ikan hias yang anggotanya cukup banyak juga merupakan bagian dari pemasaran benih ikan Manvis ini.
Permintaan luar kota seperti Semarang dan Jakarta juga cukup besar hanya saja untuk tiap wilayah mempunyai kebutuhan akan jenis/strain Manvis yang berbeda-beda. Seperti wilayah Semarang saat ini lebih cenderung ke jenis BW (Black White), Jakarta lebih cenderung ke jenis Platinum.












BAB IV. ASPEK PRODUKSI


4.1.  Analisis Lokasi Usaha
Lokasi usaha pembenihan ikan Manvis ini terletak di belakang rumah milik kami sendiri karena untuk mempermudah dalam pengawasan dan pelaksanaan kegiatan produksi benih.   Kontur lahan yang menurun sangat baik untuk sistem pembuangan air (drainase) sehingga tidak ada air tergenang dan akan selalu terlihat bersih.
Tersedia jaringan PDAM yang lancar dan bersih sepanjang tahun sehingga memudahkan dalam mendapatkan air bersih untuk pengisian akuarium dan bak/petak kolam.  Jaringan PLN  (Listrik 900 watt) dirasakan cukup untuk mengoperasionalkan 1 buah blower dan perlu penambahan genset listrik untuk mengantisipasi putusnya aliran listrik di saat musim penghujan.  

4.2.  Bahan dan Peralatan
4.2.1. Bahan :
1.   Induk Ikan Manvis
2.  Pakan Pelet
3.  Cacing sutera (Tubifex)
4.  Artemia Kalengan
5.  Garam Krosok
6.  Air Bersih

4.2.2. Peralatan :
1.   Blower
2.  Akuarium Kaca
3.  Media Penempel Telur
4.  Pipa jaringan aerasi
5.  Rak Besi
6.  Pompa Submersible
7.  Seser/Serok
8.  Pipa/Selang Siphon
9.  Ember
10. Corong Penetasan
11.  Seser/Serok Plankton
12. Genset Listrik
13. Bak Pembesaran
14. Instalasi Pembuangan
15. Tabung Oksigen

4.3.   Pembuatan Tempat Usaha
Adapun tahapan pembuatan tempat usaha pembenihan ikan Manvis ini adalah sebagai berikut :
4.3.1.   Pembuatan Rak Besi dan Akuarium Pemijahan beserta instalasi aerasi.
Akuarium pemijahan yang dibutuhkan berjumlah 15 buah dan diletakkan pada rak besi.  Ukuran akuarium adalah 60x35x35 cm, dengan ketebalan kaca 5 mm.  Rak besi ukuran panjang 350 cm, tinggi 140 cm dan lebar 40 cm dibuat susun 3 tingkat.  Akuarium disekat menjadi 2 bagian sehingga terdapat 30 petak pemijahan untuk 30 pasang ikan Manvis.  Instalasi pipa aerasi dipasang berikut pengatur bukaan aerasi supaya gelembang air tidak terlalu besar.  (lihat pada gambar lampiran 1.)
4.3.2.  Pembuatan Rak Besi dan Akuarium Penetasan dan Perawatan Larva beserta instalasi aerasi.
Akuarium penetasan dan perawatan larva yang dibutuhkan berjumlah 9 buah dan diletakkan pada rak besi.  Ukuran akuarium adalah 60x35x35 cm, dengan ketebalan kaca 5 mm.  Rak besi ukuran panjang 200 cm, tinggi 140 cm dan lebar 40 cm dibuat susun 3 tingkat.  Akuarium disekat menjadi 2 bagian sehingga terdapat 18 petak penetasan telur. (lihat pada gambar lampiran 2.).

4.3.3.  Pembuatan Bak Pembesaran dan Instalasi Pembuangan.
Bak pembesaran di buat pada lahan yang tidak terlalu luas yaitu sekitar 35 m2.   Ukuran bak yang dibuat kurang lebih 17 petak, terdiri dari 4 petak berukuran 150x150x40 cm untuk calon induk, 13 petak sisanya berukuran bervariasi antara 150x100x40 cm untuk kolam pembesaran.  Instalasi pembuangan bak/kolam dibuat bersamaan dengan pembuatan bak/kolam.  Bahan yang digunakan untuk pembuatan bak/kolam pembesaran dan calon induk adalah pasangan batako dan bata merah. (lihat pada gambar lampiran 3.).
4.3.4.  Pembuatan Pagar Keliling (BRC).
Pagar Keliling dibuat sepanjang 15 meter dengan ketinggian 100 cm merupakan pagar lokasi usaha yang bersebelahan dengan sungai yang bertujuan untuk mencegah  kebanjiran dan untuk keamanan dari hama binatang maupun manusia. (lihat pada gambar lampiran 4.).
4.3.5.  Tahapan Lanjutan berupa penambahan jumlah akuarium dan rak besi untuk pemijahan dan perawatan larva. 

4.4.  Proses Pembenihan Ikan
1.   Akuarium diisi air bersih hingga mencapai 30 cm dan instalasi aerasi dipasang dengan benar.
2. Siapkan induk ikan Manvis yang sudah berpasangan untuk dimasukkan dalam akuarium yang sudah diberi media penempelan telur lalu lakukan perawatan hingga ikan bertelur.
3. Jika sudah bertelur maka akan tampak butiran telur menempel pada media, lalu pindahkan media tersebut ke dalam akuarium penetasan yang sudah dipersiapkan.
4. Beri pakan induk ikan dengan cacing tubifex atau jentik nyamuk selama masa perawatan, jumlahnya sesuai kebutuhan.  Induk akan memijah kembali setelah 2-3 minggu.

4.5.  Proses Penetasan Telur dan Perawatan Larva Ikan
1.  Telur yang bagus akan menetas setelah 2 hari.  Karena masih terdapat cadangan makanan maka tidak perlu di beri pakan.   Setelah 3 hari sejak menetas, perlu dipersiapkan wadah untuk penetasan Artemia yang akan digunakan keesokan harinya (hari ke 4).
2.  Pemberian pakan artemia dilakukan sampai benih bisa makan cacing sutera (setelah umur 2 minggu).
3. Pemeliharaan di akuarium ini kurang lebih 4 minggu dan benih siap dipindahkan ke bak/kolam pembesaran.   Terkadang masa fase ini sudah ada yang membeli untuk dibesarkan oleh pembudidaya.    Harga bisa mencapai Rp. 200-300/ekor.        

4.6.  Proses Pembesaran Ikan
1.  Bak/kolam dipersiapkan untuk proses pemupukan terlebih dahulu dengan pemberian pupuk kandang 250 gram/m2 lalu diisi air setinggi  15-20 cm dan diberi pakan alami berupa Daphnia sebagai bibit pakan alami kemudian dibiarkan selama 1 minggu.
2.  Setelah air pada bak/kolam berwarna hijau dan pakan alami berkembangbiak, benih ikan dapat dimasukkan ke dalam bak/kolam.
3.  Pemberian pakan berupa cacing sutera dilakukan setelah 4-5 hari sampai benih berumur 25-30 hari.
4.  Pemanenan di lakukan pada saat benih berukuran koin seratusan lama (besar).   Harga bisa mencapai Rp. 1.000,-/ekor.

4.7. Target Produksi
v  Rata-rata satu kali pemijahan per induk mengeluarkan 500 butir telur
§  FR = 85% x 500 = 425 telur
§  HR = 85% x 450 = 360 ekor
§  SR = 85% x 360 = 307 ekor
v  Produksi per induk betina dalam 1 tahun = 307 x 30 = 9210 benih























BAB V.  ASPEK KELEBIHAN DAN KEKURANGAN USAHA


5.1.      Aspek Kelebihan Usaha
Pemeliharaan di akuarium mulai dari pemijahan hingga perawatan larva memberikan banyak keuntungan diantaranya yaitu :
  1. Penggunaan lahan sempit bisa lebih efektif.
  2. Perawatan mudah dan terkontrol karena bisa melihat aktifitas benih di akuarium baik pada saat pemberian pakan ataupun adanya gejala serangan hama dan penyakit ikan.
  3. Jika ada serangan penyakit hanya pada satu akuarium saja.
  4. Penggunaan air yang relatif lebih efisien karena bisa dilakukan padat tebar tinggi.

5.2.       Aspek Kekurangan Usaha
Adapun kekurangan dalam usaha ini adalah :
1.      Biaya investasi yang cukup besar untuk kebutuhan bahan dan peralatan budidaya.
2.     Teknologi yang digunakan harus benar-benar menguasai.












BAB VI.  ASPEK FINANSIAL

6.1.  Kebutuhan dan Sumber Dana
Dengan asumsi penggunaan akuarium pemijahan 15 (30 pasang induk), akuarium penetasan 9 (18 petak) dan bak/kolam 17 petak. 

Analisis Usaha Pembenihan Ikan Manfish (Angel Fish)
dengan sistem intensif pada lahan 75 m2
No.
URAIAN
Jumlah
Satuan
Harga Satuan (Rp.)
Jumlah (Rp.)
A. Biaya Investasi




1.
Pembuatan Rak Akuarium 2m (9 aq.)
1
paket
1.000.000,00
          1.000.000,00
2.
Pembuatan Rak Akuarium 3,2m (15 aq.)
1
paket
1.500.000,00
          1.500.000,00
3.
Akuarium Pemijahan 60x35x35 (sekat 2)
15
buah
125.000,00
          1.875.000,00
4.
Akuarium Penetasan 60x35x35 (sekat 2)
9
buah
110.000,00
             990.000,00
5.
Blower
1
buah
1.000.000,00
          1.000.000,00
6.
Pipa Aerasi
3
batang
30.000,00
               90.000,00
7.
Selang Aerasi
1
roll
100.000,00
             100.000,00
8.
Infus
50
buah
2.000,00
             100.000,00
9.
Batu Aerasi
50
buah
2.000,00
             100.000,00
10.
Filter Kecil
30
buah
5.000,00
             150.000,00
11.
Selang Air
15
meter
10.000,00
             150.000,00
12.
Knee aerasi
30
buah
2.000,00
               60.000,00
13.
Shock aerasi
30
buah
2.000,00
               60.000,00
14.
Seser Kecil
1
buah
15.000,00
               15.000,00
15.
Seser Besar
1
buah
20.000,00
               20.000,00
16.
Pembuatan Bak Semen
17
petak
400.000,00
          6.800.000,00
17.
Pipa pemasukan 1/2 inch
4
batang
30.000,00
             120.000,00
18.
Pipa Pembuangan 1,5 inch
5
batang
35.000,00
             175.000,00
19.
T 1,5 inch
13
buah
3.000,00
               39.000,00
20.
Knee 1,5 inch
4
buah
3.000,00
               12.000,00
21.
Pembuatan Pagar Keliling
15
meter
150.000,00
          2.250.000,00
22.
BRC
10
lembar
200.000,00
          2.000.000,00
23.
Indukan Manvis
30
pasang
50.000,00
          1.500.000,00

Total Biaya Investasi



        20.106.000,00

B. Biaya Operasional




25.
Pakan cacing tubifex
20
gelas
10.000,00
             200.000,00
26.
Pakan artemia
0,25
kaleng
650.000,00
             162.500,00
27.
Garam krosok
20
kg
3.000,00
               60.000,00
28.
Pakan PF 500
10
kg
16.000,00
             160.000,00
29.
Pakan PF 800
10
kg
16.000,00
             160.000,00
30.
PDAM
30
kubik
5.000,00
             150.000,00
31.
Pupuk Kandang
15
kg
1.000,00
               15.000,00
32.
Listrik
100
kwh
1.500,00
             150.000,00
33.
Tenaga Kerja
1
org
500.000,00
             500.000,00
 34.
Biaya Lain-lain
1
paket
500.000,00
             500.000,00

Total Biaya Operasional



          1.557.500,00
C. Biaya Penyusutan
             324.100,00
D. Penjualan
Hasil anakan  per induk
300
ekor
Hasil anakan  per 30 induk
6000
ekor
300,00
          1.800.000,00
Hasil Pembesaran
3000
ekor
800,00
          2.400.000,00
Total Penjualan
          4.200.000,00
E. Pendapatan Bersih
(Penjualan - Operasional - Penyusutan)
         2.365.000,00
F. BEP Produksi Benih = (Biaya Ops : Jumlah Benih)
                   151,85
    BEP Produksi Harga = (Biaya Ops : Harga Benih)
                5.466,67

Dengan melihat tabel Analisa Usaha di atas dapat dilihat bahwa kebutuhan dana investasi untuk usaha ini adalah sebesar Rp. 20.106.000,-; Operasional per periode sebesar Rp. 1.557.500,-;  total kebutuhan anggaran yaitu Rp. 21.663.500,-.

6.2.  Perhitungan Pendapatan
Setiap satu pasang induk menghasilkan telur 500 butir, diperkirakan 85% terbuahi jadi 425; menetas 85% jadi 405 dan selama pemeliharaan, jumlah yang hidup menjadi 300 ekor benih. Jadi jumlah ikan yang hidup dalam satu siklus pemijahan adalah 300 x 30 pasang = 9.000 ekor.
Dari 9.000 ekor, dijual 6000 ekor dengan harga Rp. 300,- mendapatkan hasil Rp.1.800.000,-.   Sisa  3.000 ekor dibesarkan pada bak/kolam semen dan dipelihara selama 3-4 minggu dan dijual dengan harga Rp. 800,- maka menghasilkan Rp. 2.400.000,- Maka hasil penjualan setiap periode pemijahan adalah :
Rp. 1.800.000,- + Rp. 2.400.000,-  = Rp. 4.200.000,-
Pendapatan bersih setiap periode adalah   =  Penjualan - Penyusutan – Operasional
                                                                        =  Rp. 2.365.000,-
Dari Perhitungan Break Event Point (BEP) :
v  BEP Jumlah Benih yang dihasilkan  = Biaya Operasional : Jumlah benih
= Rp. 1.557.500  :  9.000
= Rp. 151,85,-.    Artinya harga benih yang dijual harus diatas Rp. 151,85- untuk mendapatkan keuntungan.
v  BEP Produksi  Benih yg dihasilkan  = Biaya Operasional : Harga benih
= Rp. 1.557.500  :  Rp.300
= 5.191,671 ekor,   Artinya jumlah benih yang dihasilkan harus diatas 5.192 ekor1 untuk mendapatkan keuntungan.










PENUTUP


Semoga proposal ini dapat memberikan gambaran akan analisa usaha Pembenihan Ikan Manvis secara intensif.  Besar harapan kami kepada para pembaca untuk dapat membantu pendanaan sesuai kebutuhan penulis.  Penulis akan memperbaiki analisa usaha tersebut manakala terjadi kesalahan ataupun kekurangan penulisan.
Kegagalan usaha bukan disebabkan oleh orang lain namun berasal dari diri sendiri, dengan demikian ketekunan dan keuletan dalam menjalankan usaha merupakan suatu keharusan.
Demikian yang bisa kami sampaikan dan disampaikan terima kasih atas partisipasi dan kerjasamanya.


































LAMPIRAN













Lampiran 1.

BIODATA PENULIS







Lampiran 2.

Tata Letak Akuarium Pemijahan














Lampiran 3.

Tata Letak Akuarium Perawatan Larva










Lampiran 4.

Letak akuarium pemijahan


Letak akuarium perawatan larva


Lampiran 5.

Calon Lokasi Bak pendederan :


Lampiran 6.

Denah tata letak akuarium dan bak/kolam
U







Lampiran 7.

No.
Uraian Kegiatan
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1.
Penggumpulan Dana




















2.
Pemasangan Akuarium




















3.
Pembuatan Bak/Kolam




















4.
Pembelian Induk Manvis




















5.
Pemijahan Ikan




















6.
Penetasan Telur




















7.
Pemberian Artemia




















8.
Pemberian Cacing




















9.
Penyortiran (bisa dijual)




















10.
Pemupukan Bak/kolam




















11.
Penebaran benih




















12.
Pemeliharaan benih




















13.
Penyortiran (bisa dijual)














































Previous Post
Next Post

0 komentar: