Senin, 10 Desember 2018

Pentingnya Makan Ikan




KEUNGGULAN IKAN
Ikan mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan menu lainnya. Diantara kelebihan itu adalah sebagai berikut :
1.     Ikan berkolesterol rendah dan menjadi hidangan ideal bagi mereka yang menjaga kelangsingan tubuh. Kandungan lemak pada sebagian jenis ikan di bawah 5 %, dan lemak itu sebagian besar bukan lemak jenuh (unsaturated). Semua jenis ikan cocok untuk menu kolesterol rendah.
2.     Ikan mudah dicernakan. Ini merupakan pertimbangan yang penting bagi mereka yang mengalami kesulitan dalam pencernaan.
3.     Ikan kaya fosfor, bahan penting bagi semua sel dan tenaga metabolisme
4.     Ikan kaya zat besi, bahan yang diperlukan untuk haemoglobin di dalam darah
5.     Ikan kaya iodine, bagian penting dari thyroxin, yaitu hormon yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental
6.     Ikan mudah mengolahnya, waktu untuk masak singkat hingga bahan gizi penting tidak banyak yang hilang sebagaimana terjadi apabila waktu masak yang lama
7.     Daging ikan juga dapat diterima semua lapisan masyarakat, baik ditinjau dari segi kesehatan, agama maupun suku.
KELEMAHAN IKAN
Selain mempunyai beberapa keunggulan, ikan juga mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya adalah :
1.     Ikan mempunyai kandungan air yang tinggi (84%) dan kadar pH (keasaman) mendekati netral. Kondisi ini sangat mendukung pertumbuhan mikroorganisme pembusuk. Oleh karena itu ikan merupakan komoditas yang cepat busuk
2.     Daging ikan sedikit sekali mengandung jaringan ikat, sehingga mudah sekali dicerna enzim autolisis. Hasil pencernaan ini menyebabkan daging menjadi sangat lunak sehingga merupakan media yang cocok untuk pertumbuhan mikroorganisme.
3.     Ikan mempunyai kandungan asam lemak tak jenuh yang tinggi sehingga sangat mudah mengalami oksidasi. Itulah sebabnya sering timbul bau tengik pada ikan, terutama ikan olahan maupun awetan yang disimpan tanpa antioksidan
JENIS-JENIS PRODUK IKAN
Berdasarkan struktur fisiologis, asal maupun cara olahannya, produk ikan dibedakan sebagai berikut :
1.     Ikan segar bersirip (Fin fish) yang berasal dari air tawar, air payau, maupun air laut, baik utuh maupun fillet (irisan)
2.     Ikan segar tak bersirip (shell fish) misalnya udang, kerang, kepiting, rajungan, cumi-cumi, ubur-ubur, teripang dan sebagainya.
3.     Ikan  olahan tradisional, misalnya ikan kering, ikan asin, ikan pindang, ikan asap atau ikan kayu, ikan peda, terasi, ebi, petis, dan sebagainya.
4.     Ikan olahan modern, misalnya mackerel, sarden, atau tuna dalam kaleng, artificial crab meat, artificial shrimp meat, abalone, dan sebagainya.
MEMPERTAHANKAN KESEGARAN IKAN
Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh untuk mempertahankan kesegaran ikan, yaitu :
1.     Membuat ikan tetap hidup, yaitu bila konsumen membeli ikan hidup maka ikan ditampung dalam wadah berisi air
2.     Menurunkan suhu ikan mati untuk memperlambat  pembusukan. Caranya dengan menutup ikan  menggunakan air basah maupun rumput kering yang dibasahi air, atau dengan pendinginan es ( pecahan es batu yang ditambah garam bisa mencapai suhu di bawah 40 C), dengan refrigenerator (kulkas) yang suhunya bisa diatur 0 – 5 0C (mampu mengawetkan ikan sampai 12 hari), atau pembekuan dalam freezer (suhu – 24 – 0 0 C, mampu bertahan 7 – 9 minggu, tapi disarankan untuk tidak menyimpan ikan selama itu karena lemak ikan bisa menimbulkan bau tengik

Melihat banyaknya keunggulan ikan dibanding dengan daging agaknya kita harus mengubah pola konsumsi makan keseharian kita yang selama ini masih memandang sebelah mata akan pentingnya ikan. Terlepas dari segi kesenangan, agaknya pula ikan lebih murah dibanding daging. Dan kita tak akan berpikir lagi kalau mengkonsumsi ikan kita menjadi tidak bergengsi.
Kalau tidak dari sekarang, kapan lagi kita memulai membiasakan makan ikan dalam kesehariannya. Apakah kita tidak ingin anak-anak kita di masa mendatang memiliki ketranpilan teknologi yang maju seperti Jepang. Tanpa bermaksud membandingkan budaya orang Jepang, ada baiknya pula kita meniru pola konsumsi makannya. Mereka cenderung lebih menyukai ikan.



PENTINGNYA MAKAN IKAN

KEUNGGULAN IKAN
Ikan mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan menu lainnya. Diantara kelebihan itu adalah sebagai berikut :
1.     Ikan berkolesterol rendah dan menjadi hidangan ideal bagi mereka yang menjaga kelangsingan tubuh. Kandungan lemak pada sebagian jenis ikan di bawah 5 %, dan lemak itu sebagian besar bukan lemak jenuh (unsaturated). Semua jenis ikan cocok untuk menu kolesterol rendah.
2.     Ikan mudah dicernakan. Ini merupakan pertimbangan yang penting bagi mereka yang mengalami kesulitan dalam pencernaan.
3.     Ikan kaya fosfor, bahan penting bagi semua sel dan tenaga metabolisme
4.     Ikan kaya zat besi, bahan yang diperlukan untuk haemoglobin di dalam darah
5.     Ikan kaya iodine, bagian penting dari thyroxin, yaitu hormon yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental
6.     Ikan mudah mengolahnya, waktu untuk masak singkat hingga bahan gizi penting tidak banyak yang hilang sebagaimana terjadi apabila waktu masak yang lama
7.     Daging ikan juga dapat diterima semua lapisan masyarakat, baik ditinjau dari segi kesehatan, agama maupun suku.
KELEMAHAN IKAN
Selain mempunyai beberapa keunggulan, ikan juga mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya adalah :
1.     Ikan mempunyai kandungan air yang tinggi (84%) dan kadar pH (keasaman) mendekati netral. Kondisi ini sangat mendukung pertumbuhan mikroorganisme pembusuk. Oleh karena itu ikan merupakan komoditas yang cepat busuk
2.     Daging ikan sedikit sekali mengandung jaringan ikat, sehingga mudah sekali dicerna enzim autolisis. Hasil pencernaan ini menyebabkan daging menjadi sangat lunak sehingga merupakan media yang cocok untuk pertumbuhan mikroorganisme.
3.     Ikan mempunyai kandungan asam lemak tak jenuh yang tinggi sehingga sangat mudah mengalami oksidasi. Itulah sebabnya sering timbul bau tengik pada ikan, terutama ikan olahan maupun awetan yang disimpan tanpa antioksidan
JENIS-JENIS PRODUK IKAN
Berdasarkan struktur fisiologis, asal maupun cara olahannya, produk ikan dibedakan sebagai berikut :
1.     Ikan segar bersirip (Fin fish) yang berasal dari air tawar, air payau, maupun air laut, baik utuh maupun fillet (irisan)
2.     Ikan segar tak bersirip (shell fish) misalnya udang, kerang, kepiting, rajungan, cumi-cumi, ubur-ubur, teripang dan sebagainya.
3.     Ikan  olahan tradisional, misalnya ikan kering, ikan asin, ikan pindang, ikan asap atau ikan kayu, ikan peda, terasi, ebi, petis, dan sebagainya.
4.     Ikan olahan modern, misalnya mackerel, sarden, atau tuna dalam kaleng, artificial crab meat, artificial shrimp meat, abalone, dan sebagainya.
MEMPERTAHANKAN KESEGARAN IKAN
Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh untuk mempertahankan kesegaran ikan, yaitu :
1.     Membuat ikan tetap hidup, yaitu bila konsumen membeli ikan hidup maka ikan ditampung dalam wadah berisi air
2.     Menurunkan suhu ikan mati untuk memperlambat  pembusukan. Caranya dengan menutup ikan  menggunakan air basah maupun rumput kering yang dibasahi air, atau dengan pendinginan es ( pecahan es batu yang ditambah garam bisa mencapai suhu di bawah 40 C), dengan refrigenerator (kulkas) yang suhunya bisa diatur 0 – 5 0C (mampu mengawetkan ikan sampai 12 hari), atau pembekuan dalam freezer (suhu – 24 – 0 0 C, mampu bertahan 7 – 9 minggu, tapi disarankan untuk tidak menyimpan ikan selama itu karena lemak ikan bisa menimbulkan bau tengik

Melihat banyaknya keunggulan ikan dibanding dengan daging agaknya kita harus mengubah pola konsumsi makan keseharian kita yang selama ini masih memandang sebelah mata akan pentingnya ikan. Terlepas dari segi kesenangan, agaknya pula ikan lebih murah dibanding daging. Dan kita tak akan berpikir lagi kalau mengkonsumsi ikan kita menjadi tidak bergengsi.
Kalau tidak dari sekarang, kapan lagi kita memulai membiasakan makan ikan dalam kesehariannya. Apakah kita tidak ingin anak-anak kita di masa mendatang memiliki ketranpilan teknologi yang maju seperti Jepang. Tanpa bermaksud membandingkan budaya orang Jepang, ada baiknya pula kita meniru pola konsumsi makannya. Mereka cenderung lebih menyukai ikan.




Previous Post
Next Post

0 komentar: