KEUNGGULAN
IKAN
Ikan mempunyai beberapa
keunggulan jika dibandingkan dengan menu lainnya. Diantara kelebihan itu adalah
sebagai berikut :
1.
Ikan berkolesterol rendah dan menjadi hidangan ideal bagi
mereka yang menjaga kelangsingan tubuh. Kandungan lemak pada sebagian jenis
ikan di bawah 5 %, dan lemak itu sebagian besar bukan lemak jenuh
(unsaturated). Semua
jenis ikan cocok untuk menu kolesterol rendah.
2.
Ikan
mudah dicernakan. Ini merupakan pertimbangan yang penting bagi mereka yang
mengalami kesulitan dalam pencernaan.
3.
Ikan
kaya fosfor, bahan penting bagi semua sel dan tenaga metabolisme
4.
Ikan
kaya zat besi, bahan yang diperlukan untuk haemoglobin di dalam darah
5.
Ikan
kaya iodine, bagian penting dari thyroxin, yaitu hormon yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental
6.
Ikan
mudah mengolahnya, waktu untuk masak singkat hingga bahan gizi penting tidak
banyak yang hilang sebagaimana terjadi apabila waktu masak yang lama
7.
Daging
ikan juga dapat diterima semua lapisan masyarakat, baik ditinjau dari segi
kesehatan, agama maupun suku.
KELEMAHAN
IKAN
Selain mempunyai beberapa
keunggulan, ikan juga mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya adalah :
1.
Ikan mempunyai kandungan air yang tinggi (84%) dan kadar
pH (keasaman) mendekati netral. Kondisi ini sangat mendukung pertumbuhan
mikroorganisme pembusuk. Oleh karena itu ikan merupakan komoditas yang cepat
busuk
2.
Daging ikan sedikit sekali mengandung jaringan ikat,
sehingga mudah sekali dicerna enzim autolisis. Hasil pencernaan ini menyebabkan
daging menjadi sangat lunak sehingga merupakan media yang cocok untuk
pertumbuhan mikroorganisme.
3.
Ikan mempunyai kandungan asam lemak tak jenuh yang tinggi
sehingga sangat mudah mengalami oksidasi. Itulah sebabnya sering timbul bau
tengik pada ikan, terutama ikan olahan maupun awetan yang disimpan tanpa
antioksidan
JENIS-JENIS
PRODUK IKAN
Berdasarkan struktur fisiologis, asal maupun cara olahannya, produk ikan
dibedakan sebagai berikut :
1.
Ikan segar bersirip (Fin
fish) yang berasal dari air tawar, air payau, maupun air laut, baik utuh
maupun fillet (irisan)
2. Ikan segar tak bersirip (shell fish) misalnya udang, kerang,
kepiting, rajungan, cumi-cumi, ubur-ubur, teripang dan sebagainya.
3.
Ikan olahan tradisional, misalnya ikan kering,
ikan asin, ikan pindang, ikan asap atau ikan kayu, ikan peda, terasi, ebi,
petis, dan sebagainya.
4.
Ikan
olahan modern, misalnya mackerel, sarden,
atau tuna dalam kaleng, artificial crab
meat, artificial shrimp meat, abalone, dan sebagainya.
MEMPERTAHANKAN
KESEGARAN IKAN
Ada beberapa langkah yang
dapat ditempuh untuk mempertahankan kesegaran ikan, yaitu :
1.
Membuat
ikan tetap hidup, yaitu bila konsumen membeli ikan hidup maka ikan ditampung
dalam wadah berisi air
2.
Menurunkan suhu ikan mati untuk memperlambat pembusukan. Caranya dengan menutup ikan menggunakan air basah maupun rumput kering
yang dibasahi air, atau dengan pendinginan es ( pecahan es batu yang ditambah
garam bisa mencapai suhu di bawah 40 C), dengan refrigenerator
(kulkas) yang suhunya bisa diatur 0 – 5 0C (mampu mengawetkan ikan
sampai 12 hari), atau pembekuan dalam freezer (suhu – 24 – 0 0 C,
mampu bertahan 7 – 9 minggu, tapi disarankan untuk tidak menyimpan ikan selama
itu karena lemak ikan bisa menimbulkan bau tengik
Melihat banyaknya
keunggulan ikan dibanding dengan daging agaknya kita harus mengubah pola
konsumsi makan keseharian kita yang selama ini masih memandang sebelah mata
akan pentingnya ikan. Terlepas dari segi kesenangan, agaknya pula ikan lebih
murah dibanding daging. Dan kita tak akan berpikir lagi kalau mengkonsumsi ikan
kita menjadi tidak bergengsi.
Kalau tidak dari sekarang, kapan lagi kita memulai membiasakan makan ikan
dalam kesehariannya. Apakah kita tidak ingin anak-anak kita di masa mendatang
memiliki ketranpilan teknologi yang maju seperti Jepang. Tanpa bermaksud
membandingkan budaya orang Jepang, ada baiknya pula kita meniru pola konsumsi
makannya. Mereka cenderung lebih menyukai ikan.
PENTINGNYA MAKAN IKAN
KEUNGGULAN
IKAN
Ikan mempunyai beberapa
keunggulan jika dibandingkan dengan menu lainnya. Diantara kelebihan itu adalah
sebagai berikut :
1.
Ikan berkolesterol rendah dan menjadi hidangan ideal bagi
mereka yang menjaga kelangsingan tubuh. Kandungan lemak pada sebagian jenis
ikan di bawah 5 %, dan lemak itu sebagian besar bukan lemak jenuh
(unsaturated). Semua
jenis ikan cocok untuk menu kolesterol rendah.
2.
Ikan
mudah dicernakan. Ini merupakan pertimbangan yang penting bagi mereka yang
mengalami kesulitan dalam pencernaan.
3.
Ikan
kaya fosfor, bahan penting bagi semua sel dan tenaga metabolisme
4.
Ikan
kaya zat besi, bahan yang diperlukan untuk haemoglobin di dalam darah
5.
Ikan
kaya iodine, bagian penting dari thyroxin, yaitu hormon yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental
6.
Ikan
mudah mengolahnya, waktu untuk masak singkat hingga bahan gizi penting tidak
banyak yang hilang sebagaimana terjadi apabila waktu masak yang lama
7.
Daging
ikan juga dapat diterima semua lapisan masyarakat, baik ditinjau dari segi
kesehatan, agama maupun suku.
KELEMAHAN
IKAN
Selain mempunyai beberapa
keunggulan, ikan juga mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya adalah :
1.
Ikan mempunyai kandungan air yang tinggi (84%) dan kadar
pH (keasaman) mendekati netral. Kondisi ini sangat mendukung pertumbuhan
mikroorganisme pembusuk. Oleh karena itu ikan merupakan komoditas yang cepat
busuk
2.
Daging ikan sedikit sekali mengandung jaringan ikat,
sehingga mudah sekali dicerna enzim autolisis. Hasil pencernaan ini menyebabkan
daging menjadi sangat lunak sehingga merupakan media yang cocok untuk
pertumbuhan mikroorganisme.
3.
Ikan mempunyai kandungan asam lemak tak jenuh yang tinggi
sehingga sangat mudah mengalami oksidasi. Itulah sebabnya sering timbul bau
tengik pada ikan, terutama ikan olahan maupun awetan yang disimpan tanpa
antioksidan
JENIS-JENIS
PRODUK IKAN
Berdasarkan struktur fisiologis, asal maupun cara olahannya, produk ikan
dibedakan sebagai berikut :
1.
Ikan segar bersirip (Fin
fish) yang berasal dari air tawar, air payau, maupun air laut, baik utuh
maupun fillet (irisan)
2. Ikan segar tak bersirip (shell fish) misalnya udang, kerang,
kepiting, rajungan, cumi-cumi, ubur-ubur, teripang dan sebagainya.
3.
Ikan olahan tradisional, misalnya ikan kering,
ikan asin, ikan pindang, ikan asap atau ikan kayu, ikan peda, terasi, ebi,
petis, dan sebagainya.
4.
Ikan
olahan modern, misalnya mackerel, sarden,
atau tuna dalam kaleng, artificial crab
meat, artificial shrimp meat, abalone, dan sebagainya.
MEMPERTAHANKAN
KESEGARAN IKAN
Ada beberapa langkah yang
dapat ditempuh untuk mempertahankan kesegaran ikan, yaitu :
1.
Membuat
ikan tetap hidup, yaitu bila konsumen membeli ikan hidup maka ikan ditampung
dalam wadah berisi air
2.
Menurunkan suhu ikan mati untuk memperlambat pembusukan. Caranya dengan menutup ikan menggunakan air basah maupun rumput kering
yang dibasahi air, atau dengan pendinginan es ( pecahan es batu yang ditambah
garam bisa mencapai suhu di bawah 40 C), dengan refrigenerator
(kulkas) yang suhunya bisa diatur 0 – 5 0C (mampu mengawetkan ikan
sampai 12 hari), atau pembekuan dalam freezer (suhu – 24 – 0 0 C,
mampu bertahan 7 – 9 minggu, tapi disarankan untuk tidak menyimpan ikan selama
itu karena lemak ikan bisa menimbulkan bau tengik
Melihat banyaknya
keunggulan ikan dibanding dengan daging agaknya kita harus mengubah pola
konsumsi makan keseharian kita yang selama ini masih memandang sebelah mata
akan pentingnya ikan. Terlepas dari segi kesenangan, agaknya pula ikan lebih
murah dibanding daging. Dan kita tak akan berpikir lagi kalau mengkonsumsi ikan
kita menjadi tidak bergengsi.
Kalau tidak dari sekarang, kapan lagi kita memulai membiasakan makan ikan
dalam kesehariannya. Apakah kita tidak ingin anak-anak kita di masa mendatang
memiliki ketranpilan teknologi yang maju seperti Jepang. Tanpa bermaksud
membandingkan budaya orang Jepang, ada baiknya pula kita meniru pola konsumsi
makannya. Mereka cenderung lebih menyukai ikan.
0 komentar: