Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang sangat bermanfaat
bagi makhluk hidup. Mikroorganisme yang terkandung pada Probiotik mampu
membantu pencernakan makanan pada tubuh hewan dan manusia sehingga makanan yang
mengandung probiotik akan mampu dicerna dan diserap tubuh dengan baik. Selain
itu probiotik mampu meningkatkan kekebalan tubuh dari serangan penyakit.
Pada budi daya ikan probiotik
diberikan sebagai campuran makanan dan ada yang ditaburkan pada kolam
pemeliharaan. Untuk Probiotik yang dicampur pakan, bisa dicampurkan dengan
pakan buatan pabrik (pelet) maupun pakan alami seperti daun-daunan. Penebaran
probiotik pada kolam akan membantu tumbuhnya plankton-plankton dan mikroorganisme
lainnya dalam air kolam sebagai makanan alami ikan.
Probiotik akan menggemburkan dasar
kolam sekaligus memelihara kualitas air. Probiotik ini cukup diguyurkan ke air
kolam pada pagi hari setiap dua minggu sekali supaya air selalu sehat, tidak
blooming dan penuh dengan plankton sebagai pakan alami (Wikipedia, 2010).
Penerapan Probiotik dalam usaha budidaya terbukti dapat meningkatkan resistensi
biota yang dibudidayakan (udang/ikan) terhadap infeksi, karena itu penggunaan
probiotik merupakan salah satu cara preventif yang dapat mengatasi penyakit.
Probiotik (bakteri pengurai) adalah mikroorganisme hidup yang sengaja
dimasukkan ke dalam tambak untuk memberikan efek menguntungkan bagi kesehatan
udang. Tujuannya untuk memperbaiki dan mempertahankan lingkungan, menekan
bakteri merugikan, menghasilkan enzim yang dapat membantu sistem pencernaan,
menghasilkan nutrisi yang bermanfaat serta meningkatkan kekebalan ikan/udang.
Pengertian
Probiotik
Probiotik
adalah penggunaan mikroba hidup yang menguntungkan saluran pencernaan hewan
untuk meningkatkan kesehatan inangnya. Jadi lebih difokuskan pada
hewan/inangnya. Sejalan dengan kemajuan tehnologi, probiotik juga dimanfaatkan
dalam akuakultur. Probiotik adalah penggunaan bakteri atau mikroba
menguntungkan untuk meningkatkan kesehatan ekosistem tambak, kesehatan udang
maupun meningkatkan sistem imun dari inang (udang) dan mengendalikan/menghambat
mikroba patogen.
Menurut Poernomo, A, (2004)
probiotik adalah mikroorganisme yang memiliki kemampuan mendukung pertumbuhan
dan produktifitas udang. Penerapan probiotik pada udang selain berfungsi untuk
meyeimbangkan mikroorganisme dalam pencernaan agar tingkat serapannya tinggi,
probiotik juga bermanfaat menguraikan senyawa-senyawa sisa metabolisme dalam
air . Sehingga probiotik dapat berfungsi sebagai bioremediasi, biokontrol,
imunostimulan serta memacu pertumbuhan.
Probiotik adalah mikroba yang
merupakan bahan tambahan di perairan (Moriarty, 1998). Umumnya bakteri
probiotik terdiri dari bakteri nitrifiying dan atau bakteri heterotrofik.
Bakteri heterotrofik adalah bakteri yang mengkonsumsi oksigen untuk
menghasilkan karbodioksida dan amoniak pada saat proses oksidasi. Sedangkan
bakteri autrofik nitrtiying mengkonsumsi oksigen dan karbondioksida pada saat
oksidasi amoniak dengan produk akhirnya nitrat (Moriarty, 1996).
Sejarah
Probiotik
Pengamatan
asli dari peran positif yang dimainkan oleh bakteri tertentu pertama
kali diperkenalkan oleh ilmuwan Rusia dan pemenang Nobel Eli Metchnikoff,
yang pada awal abad ke-20 menyatakan bahwa akan ada kemungkinan untuk mengubah
flora usus dan untuk menggantikan mikroba berbahaya oleh mikroba yang berguna.
Bifidobacteria
pertama kali diisolasi dari bayi disusui oleh Henry Tissier yang juga bekerja
di Institut Pasteur. Bakteri terisolasi bernama Bacillus bifidus communis
kemudian berganti nama menjadi genus''''Bifidobacterium. Tissier
menemukan bahwa bifido yang dominan dalam flora usus bayi yang diberi ASI dan
ia mengamati manfaat klinis dari mengobati diare pada bayi dengan bifido. Efek
klaim perpindahan bakteri proteolitik bifidobacterial menyebabkan penyakit.
Selama wabah
Shigellosis pada tahun 1917, Jerman profesor Alfred Nissle mengisolasi
strain Escherichia coli'''' dari tinja seorang prajurit yang
tidak terpengaruh oleh penyakit tersebut. Metode mengobati penyakit menular
yang dibutuhkan pada waktu itu ketika antibiotik belum tersedia, dan Nissle
menggunakan Escherichia coli'''' Nissle 1917 ketegangan dalam
salmonellosis infeksi akut gastrointestinal dan Shigellosis.
Pada tahun
1920, Rettger menunjukkan bahwa "Bacillus Bulgaria" Metchnikoff itu,
kemudian disebu t''Lactobacillus delbrueckii subsp''bulgaricus., Tidak
bisa hidup di usus manusia, dan fenomena makanan fermentasi mereda. Teori
Metchnikoff adalah perdebatan (pada tahap ini), dan orang-orang meragukan
teorinya tentang umur panjang.
Setelah
kematian Metchnikoff pada tahun 1916, pusat kegiatan pindah ke Amerika Serikat.
Itu beralasan bahwa bakteri berasal dari usus lebih mungkin untuk menghasilkan
efek yang diinginkan dalam usus, dan pada tahun 1935 strain tertentu dari Lactobacillus
acidophilus''''ditemukan menjadi sangat aktif ketika ditanamkan dalam
saluran pencernaan manusia. Percobaan dilakukan dengan menggunakan organisme
ini, dan hasil yang menggembirakan diperoleh terutama di relief sembelit
kronis.
Istilah
"probiotik" pertama kali diperkenalkan pada tahun 1953 oleh Kollath.
Kontras antibiotik, probiotik didefinisikan sebagai mikroba faktor turunan yang
merangsang pertumbuhan mikroorganisme lainnya. Pada tahun 1989 Roy Fuller
mengusulkan definisi probiotik yang telah banyak digunakan: "''A feed
suplemen mikroba hidup yang menguntungkan mempengaruhi hewan inang dengan
meningkatkan keseimbangan mikroba usus nya''". Definisi Fuller menekankan
kebutuhan untuk kelangsungan hidup probiotik dan memperkenalkan aspek efek
menguntungkan pada host. Dalam dekade berikutnya spesies bakteri asam laktat
usus dengan sifat kesehatan bermanfaat diduga telah diperkenalkan sebagai
probiotik, termasuk Lactobacillus rhamnosus'''',''Lactobacillus
casei'', dan''Lactobacillus johnsonii''.
Peranan Probiotik dalam
Budidaya
Peranan bakteri probiotik sebagai kontrol biologis
pada sistem budi daya adalah :
1. Menekan
pertumbuhan bakteri patogen.
2. Mempercepat
degradasi bahan organik dan limbah
3. Meningkatkan
ketersediaan nutrisi esensial
4. Meningkatkan
aktivitas mikroorganisme indigenus yang menguntungkan pada tanaman, misal
Mycorriza, Rhizobium dan bakteri pelarut pospat.
5. Memfiksasi
nitrogen
6. Mengurangi
pupuk dan pestisida.
Dengan adanya probiotik maka proses
degradasi bahan organik pada dasar tambak akan lancar, sehingga menghasilkan
zat-zat yang bermanfaat bagi pertumbuhan plankton. Bahan organik yang mengalami
mineralisasi oleh jasad pengurai (probiotik) akan diubah menjadi bahan anorganik
seperti nitrat dan pospat. Bahan organik ini dapat digunakan secara langsung
oleh fitoplankon dalam air untuk kelangsungan hidupnya. Fitoplankton makanan
bagi zooplankto, sehingga jumlahnya melimpah. Hal ini menyebabkan perairan
tersebut menjadi subur. Zooplankton merupakan pakan alami bagi sebagian besar
larva ikan, termasuk larva. Dengan demikian maka ketersediaan pakan alami bagi
ikan akan tetap terjaga.
Pemberian probiotik melalui
lingkungan (air dan dasar tambak) bertujuan Memperbaiki serta mempertahankan
kualitas air dan dasar tambak, mengoksidasi senyawa organic sisa pakan, kotoran
udang, plankton dan organisme mati, menurunkan senyawa metabolit beracun
(ammonia, nitirt , H2S), mempercepat pembentukan dan kestabilan plankton,
menurunkan pertumbuhan bakteri yang merugikan, penyedia pakan alami dalam
bentuk flok bakteri dan menumbuhkan bakteri pengurai. Sedangkan pemberian
bakteri melalui pakan bertujuan : Menyeimbangkan fungsi usus sehingga mampu
menekan bakteri yang merugikan, menghasilkan enzim yang membantu sistem
pencernaaan makanan, mengandung protin yang dapat dimanfaatkan oleh ikan dan
udang yang memekannya, dan meningkatkan kekebalan tubuh udang dan ikan.
Probiotik dapat dibagi 2 kelompok yaitu ; bentuk cair
merupakan mikroba dalam bentuk suspensi (inokulan tunggal maupun multikultur)
antara lain Lactobacillus, Bacillus sp, Nitrobacteria dan bentuk padat yaitu
mikroba diinokulasi (tunggal atau multikultur) dalam media carier. (Simarmata,
2006).
Manfaat Probiotik
Manfaat penggunaan probitotik dalam
budidaya perairan menurut Moriarty et al 2005 adalah :
1.
Kualitas air dan dasar kolam diperbaiki sehingga akan
meminimalkan stress pada udang dan akan meningkatkan kesehatannya.
2.
Membersihkan air buangan dari kolam sehingga dampak
bagi lingkungan rendah
3.
Bakteri yang merugikan dan virus dapat terkontrol dan
seluruh mikroorganisme di dalam ekosistem perairan dapat diatur
4.
Meningkatkan sistem kekebalan pada udang
5.
Memperbaiki saluran pencernaan sehingga berdampak
menekan terjadinya penyakit yang diakibatkan oleh asimilasi makanan
6.
Tidak perlu digunakannya antibiotik. Sehingga akan
menghentikan terjadinya kekebalan bakteri yang merugikan
Pengaruh Penggunaan Probiotik
Pengaruh penggunaan probiotik adalah untuk aplikasi
probiotik rutin dengan sistem sedikit ganti air mempunyai pH cenderung tinggi,
NH3 dan H2S relatif rendah, kecerahan lebih pekat, suhu, salinitas, warna air,
DO, pH, memenuhi kebutuhan hewan yang dibudidayakan. Penggunaan probiotik pada
usaha budidaya ikan dan udang dapat mengurangi penggunaan bahan kimia dan
antibiotik, berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup, pertumbuhan, FCR dan
produksi ikan serta udang.
Menurut Simarmata (2006) mekanisme penggunaan
probiotik dalam meningkatkan kualitas air, kesehatan udang dan pengendalian
secara biologis dapat diringkas sebagai berikut :
1.
Menguraikan senyawa toksis (detoksifikasi) dalam
ekosistem tambak, terutama NH3 , NO2- dan H2S dan menguraikan timbunan bahan
organik dan detritus pada dasar tambak.
2.
Antagonisme yaitu mikroba tersebut menghasilkan suatu senyawa
yang dapat menghambat pertumbuhan patogen.
3.
Kompetisi yaitu mikroba probiotik berkompetisi dengan
mikroba patogen dalam memanfaatkan faktor tumbuh.
4.
Immunostimulan yaitu mikroba probiotik meningkatkan
sistem imun dari inang atau organisme menguntungkan dalam ekosistem tambak.
5.
Meningkatkan status nutrisi yaitu mikroba probiotik
meningkatkan ketersediaan hara dan penguraian hara pada inang.
Beberapa penelitian tentang penggunaan probiotik dalam
budidaya udang antara lain; hasil penelitian Widanarni bertujuan mencari
bakteri pembunuh yang alami. Ia menemukan adanya kompetisi antara Vibrio
harveyi dengan bakteri probiotik. Kondisi ini terjadi saat Vibrio harveyi
hendak melekatkan diri ke tubuh udang. Bakteri probiotik tersebut menurut
Widanarti bisa diperoleh dengan cara menapisnya (screning) dari bakteri Vibrio
juga, yang jenisnya adalah probiotik SKT-b kepanjangan dari Skeletonema. Dari
hasil penelitiannya, diketahui bahwa kelangsungan hidup larva udang windu
dengan penambahan probiotik SKT-b menjadi lebih besar (93%) dibandingkan tanpa
SKT-b (68%). Penambahan probiotik SKT-b ternyata berhasil mengurangi populasi
Vibrio harveyi di saluran pencernaan larva udang (Widanarti, 2005).
Sementara itu Murtiati dkk (2006) melakukan penelitian
tentang penggunaan probiotik pada udang galah menjelaskan bahwa kolam perlakuan
dengan biokatalisator ikan bandeng dan probiotik EM4 (B) maupun MBPI (C)
memberikan pengaruh yang baik pada peningkatan kadar oksigen terlarut, yaitu
pada kolam perlakuan ikan bandeng dan EM4 konsentrasi tertinggi mencapai 8,24
mg/l dan pada kolam perlakuan ikan bandeng dan MBPI 5,89 mg/l. Pada
penelitian yang sama diketahui juga bahwa dengan penggunaan probiotik dapat
menurunkan konsentrasi kandungan ammonia dan nitrit pada dasar tambak.
Lingkungan yang bersih bebas dari timbunan sisa-sisa
penguraian bahan organik (Ammonia, nitrit dan asam sulfida) serta kaya akan
oksigen akan sangat membantu pertumbuhan udang dan menjaga kesehatan udang
selama pemeliharaan. Tehnik aplikasi penggunaan probiotik dalam budidaya udang
biasanya dilakukan pada saat persiapan lahan. Setelah pemberian probiotik pada
saat persiapan lahan maka probiotik dapat kembali diberikan setelah benur
ditebarkan, dan sebaiknya diberikan secara rutin.
Jenis Probiotik
Probiotik
sebagai agen pengurai (bioremediation) merupakan kelompok mikroorganisme
terpilih yang menguntungkan seperti Nitrosomonas, Cellumonas, Bacillus subtilis
dan Nitrobacter. Dalam aplikasinya di dunia perikanan, probiotik sebagai agen
pengurai dapat digunakan baik secara langsung dengan ditebarkan ke air atau
melalui perantaraan makanan hidup (live food). Jadi melalui penambahan bakteri
yang menguntungkan ke kolam atau bak pemeliharaan kualitas air dapat
ditingkatkan. Penggunaan probiotik jenis ini telah lama diterapkan pada
tambak-tambak pemeliharaan udang windu seperti super NB yang merupakan koloni
bakteri Bacillus yang mampu menguraikan senyawa nitrit dan super PS yang
merupakan koloni bakteri sulfur khemoototrof seperti bakteri Thiobacillus yang
mampu menguraikan senyawa H2S yang bersifat toksik bagi udang. Moriarty (1998)
menggunakan probiotik yang mengandung Bacillus spp. untuk tambak udang penaeid
di Indonesia dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas air melalui dekomposisi
materi organik, menyeimbangkan komunitas mikroba serta menekan pertumbuhan
patogen sehingga menyediakan lingkungan yang lebih baik bagi kehidupan udang.
Melalui penggunaan probiotik selama 160 hari pemeliharaan ternyata kehidupan
udang lebih baik sehingga dapat diperoleh panen lebih tinggi, sedangkan tambak
yang tanpa aplikasi probiotik Bacillus spp. mengalami kegagalan karena serangan
Vibrio luminesence.
Banyak
senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh mikroba memiliki aktivitas imunostimulan
pada hewan akuatik, misalnya Lipo Poli Sakarida (LPS), peptidoglikan dan
glukan. Penggunaan probiotik sebagai suplemen pakan ikan atau udang juga
menunjukkan aktivitas imunostimulasi, paling tidak terlihat dari aktivitas
lisozim yang mampu merusak dinding sel bakteri (Irianto, 2002). Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Widanarni (2004) menyatakan larva udang windu
yang diberi pakan berupa artemia yang telah diperkaya dengan probiotik (bakteri
Vibrio alginolyticus) pertumbuhannya mengalami peningkatan dibandingkan konrol
yang tanpa pengkayaan. Dikatakan pula bahwa termasuk mekanisme kerja dari
probiotik adalah melalui perlindungan tubuh larva sehingga bakteri V. harveyi
tidak mampu melekatkan diri melekatkan diri ke tubuh udang.
Di
Negara-negara maju, penggunaan probiotik pada budidaya perikanan telah
berkembang cukup lama. Produk-produk probiotik yang ditawarkan juga
bermacam-macam baik merk dagang maupun spesifikasi kegunaannya, di antaranya
Aqualact, Probe-la, Lacto-sacc Epicin, Biogreen, Environ, Wunopuo-15, dan
Epizyme. Di Indonesia penggunaan probiotik pada komoditas komersial seperti
udang windu juga telah dimulai belasan tahun yang lalu. Beberapa produk
probiotik yang beredar di pasaran, seperti Actizyme yang mampu meningkatkan
nilai nutrisi pakan, Aqua-10 Dry, Aqua Simba dan EM4 (Effective Microorganisme
-4 ) yang berguna untuk memperbaiki kualitas air pemeliharaan, juga telah
banyak digunakan oleh para petambak udang. Pada Gambar 2. contoh produk
probiotik yang banyak digunakan pada kegiatan budidaya udang.
Perbedaan Probiotik dengan Prebiotik
Definisi umum probiotik atau dikenal
dengan mikroorganisme “baik” adalah preparat yang terdiri dari mikroba hidup
yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia atau hewan secara oral. Mikroba hidup
itu diharapkan mampu memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan manusia
atau hewan dengan cara memperbaiki sifat-sifat yang dimiliki mikroba alami yang
tinggal di dalam tubuh manusia atau hewan tersebut. Syarat-syarat probiotik
yang baik adalah probiotik harus tetap dalam keadaan hidup, daya untuk bertahan
hidup ketika melalui saluran pencernaan dan manfaat kesehatan yang dapat
dibuktikan keberadaannya.
Prebiotik didefinisikan sebagai
ingredien yang tidak dapat dicerna yang meng-hasilkan pengaruh menguntungkan
terhadap inang dengan cara menstimulir secara selektif pertumbuhan satu atau
lebih sejumlah mikroba terbatas pada saluran pencernaan sehingga dapat
meningkatkan kesehatan inang. Suatu ingredien pangan dapat diklasifikasikan
sebagai prebiotik bila memenuhi persyaratan berikut; Pertama, tidak
terhidrolisis atau terserap pada saluran pencernaan bagian atas; Kedua, secara
selektif dapat menstimulir pertumbuhan bakteri yang menguntungkan pada kolon;
dan ketiga, dapat menekan pertumbuhan bakteri patogen, sehingga secara sistemik
dapat meningkatkan kesehatan.
Penggunaan probiotik
dalam budidaya ikan dapat meningkatkan daya dukung lingkungan dan efesiensi
pakan yang diberikan.
1.
Dengan adanya probiotik maka proses degradasi bahan
organik pada dasar tambak akan lancar, sehingga menghasilkan zat-zat yang
bermanfaat bagi pertumbuhan plankton
2.
Probiotik
sebagai agen pengurai (bioremediation) merupakan kelompok mikroorganisme
terpilih yang menguntungkan seperti Nitrosomonas, Cellumonas, Bacillus subtilis
dan Nitrobacter.
3.
Definisi umum probiotik atau dikenal dengan
mikroorganisme “baik” adalah preparat yang terdiri dari mikroba hidup yang
dimasukkan ke dalam tubuh manusia atau hewan secara oral.
4.
Prebiotik didefinisikan sebagai ingredien yang tidak
dapat dicerna yang meng-hasilkan pengaruh menguntungkan terhadap inang dengan
cara menstimulir secara selektif pertumbuhan satu atau lebih sejumlah mikroba
terbatas pada saluran pencernaan sehingga dapat meningkatkan kesehatan inang.
Dengan
adanyan penerapan tehnologi probiotik disarankan untuk dapat diterapkan oleh
para pembudidaya udang ataupun ikan sebagai usaha pencegahan secara biologis
terhadap serangan penyakit dan percepatan pertumbuhan.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim,
2010. Membuat Pakan Ikan Air Tawar. http:// lemlit. unila.
ac.id./membuat pakan ikan air tawar.html. (Kamis, 30 Desember 2010).
Anonim,2010.
Modul Program Keahlian Budidaya Ikan Membuat Pakan Ikan Buatan.
http:// pijvedca.depdiknas.go.id/perikanan bdat.pdf. (Kamis, 30 Desember 2010).
Mulki. 2005. Pemilihan Teknologi Tepung Ikan. Mimbar ilmiah No. 2/15/2005.
Murtidjo. B. 2001. Beberapa Metode Pengolahan Tepung Ikan. Kanisius.
Yogyakarta.
Puspita, Ati. 2005. Jenis Dan Kualitas Tepung Ikan. Buletin Teknik
Litkayasa Akuakultur Vol. 4 No. 1 Tahun 2005.
0 komentar: