Ada empat jenis bakteri Aeromonas
yang sering menjadi sebab timbulnya infeksi ikan dan bersifat akut, yaitu A.
punctata, A.hydrophila, A.liquiefaciaes, dan A.salmonicida, di mana
kesemuanya bersifat pathogen. Bakteri aeromonas umumnya hidup
diperairan tawar, terutama yang mengandung bahan organic tinggi, tetapi ada
pula yang hidup di air asin yang menyerang ikan budidaya seperti kakap dan
kerapu.
Bakteri aeromonas ini bersifat gram
negative, berbentuk batang dan dapat hidup dengan atau tanpa oksigen. Aeromonas
termasuk bakteri yang bergerak aktif (bersifat motil) kareana memiliki satu
flagel yang keluar dari salah satu kutubnya dan lebih suka hidup di lingkungan
bersuhu 15-30° dengan pH 5,5-9.
Ikan yang terinfeksi akan
menunjukkan gejala warna tubuhnya menjadi lebih gelap, timbul luka-luka dan
pendarahan pada kulitnya dan kalau dibiarkan akan berubah menjadi borok,
gerakannya lambat, lemah dan mudah ditangkap, kulitnay menjadi kasap, lebih suka
berada di permukaan air dan megap-megap Nampak sulit bernapas (karena insangnya
rusak), dan bila dibedah terjadi kerusakan pada hati, ginjal, dan limpa.
Seringkali dibarengi pula dengan exopthalmia (kerusakan pada mata) serta bila
insang dibuka Nampak insangnya berwarna keputihan.
Penyakit yang disebabkan oleh
bakteri aeromonas ini tergolong ganas, mudah menular, dan menimbulkan kematian.
Wabah aeromonas pernah terjadi di Jawa Barat yang membawa kerugian amat besar.
Sebab hanya dalam waktu relative singkat puluhan ton ikan mati secara missal,
baik yang masih berujud benh maupun yang sudah dewasa.
Jenis penyakit yang disebabkan
aeromonas sp dinamakan Motif Aeromonas Septicemia (MAS) atau Hemorrhage
septicemia. Serangan penyakit ini memang sulit dideteksi karena sering tidak
menunujukkan gejala apa-apa. Ikan yang terinfeksi baru terlihat apabila
mengalami stress. Penularan dapat terjadi melalui air, sentuhan langsung, atau
dari peralatan yang sudah tercemar.
Ikan yang sudah positif terserang
bisa diobati dengan obat antibiotik yang bisa didapatkan di apotik atau
toko obat, melalui penyuntikan, perendaman, bisa juga dicampur pakan. Jenis
obat yang digunakan bisa Chloramphenicol (kemicetin), Oxytetracylin, atau
Streptomycin. Tiap kapsul berisi 250 mg, dan dilarutkan ke dalam air 500 l.
Larutan ini kemudian digunakan untuk merendam ikan selama 2 jam. Lakukan hal
tersebut sehari sekali sampai 5 hari atau sampai ikan benar-benar sembuh.
Pengobatan bisa pula menggunakkan
larutan Kalium Permanganat (PK), dengan dosis 2 gram/10 liter air atau 1,5
sendok the PK/100 liter air. Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan
tersebut selama 30-60 menit sambil terus diawasi. Bila ikan menunjukkan gejala
keracunan, segera pindahkan ke air segar. Bila belum sembuh betul, pengobatan
diulangi 3-4 hari berturut-turut.
Bila ikan yang terinfeksi
jumlahnya cukup banyak, pengobatan bisa langsung dilakukan di kolam. Namun bila
yang terserang hanya 2-3 ekor ikan, sebaiknya dibakar dan kolam untuk
ikan yang sehat diberi PK 3 gr/m³ selama 24 jam. Jadi pengobatan cara terpisah
hanya dilakukan bila jumlah ikan yang terinfeksi hanya beberapa ekor.
0 komentar: