Senin, 26 Juni 2017

BAKTERI AEROMONAS SP, PENYEBAB INFEKSI IKAN


Ada empat jenis bakteri Aeromonas yang sering menjadi sebab timbulnya infeksi ikan dan bersifat akut, yaitu A. punctata, A.hydrophila, A.liquiefaciaes, dan A.salmonicida, di mana kesemuanya bersifat pathogen. Bakteri aeromonas umumnya hidup diperairan tawar, terutama yang mengandung bahan organic tinggi, tetapi ada pula yang hidup di air asin yang menyerang ikan budidaya seperti kakap dan kerapu. 

Bakteri aeromonas ini bersifat gram negative, berbentuk batang dan dapat hidup dengan atau tanpa oksigen. Aeromonas termasuk bakteri yang bergerak aktif (bersifat motil) kareana memiliki satu flagel yang keluar dari salah satu kutubnya dan lebih suka hidup di lingkungan bersuhu 15-30° dengan pH 5,5-9.

Ikan yang terinfeksi akan menunjukkan gejala warna tubuhnya menjadi lebih gelap, timbul luka-luka dan pendarahan pada kulitnya dan kalau dibiarkan akan berubah menjadi borok, gerakannya lambat, lemah dan mudah ditangkap, kulitnay menjadi kasap, lebih suka berada di permukaan air dan megap-megap Nampak sulit bernapas (karena insangnya rusak), dan bila dibedah terjadi kerusakan pada hati, ginjal, dan limpa. Seringkali dibarengi pula dengan exopthalmia (kerusakan pada mata) serta bila insang dibuka Nampak insangnya berwarna keputihan.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri aeromonas ini tergolong ganas, mudah menular, dan menimbulkan kematian. Wabah aeromonas pernah terjadi di Jawa Barat yang membawa kerugian amat besar. Sebab hanya dalam waktu relative singkat puluhan ton ikan mati secara missal, baik yang masih berujud benh maupun yang sudah dewasa.

Jenis penyakit yang disebabkan aeromonas sp dinamakan Motif Aeromonas Septicemia (MAS) atau Hemorrhage septicemia. Serangan penyakit ini memang sulit dideteksi karena sering tidak menunujukkan gejala apa-apa. Ikan yang terinfeksi baru terlihat apabila mengalami stress. Penularan dapat terjadi melalui air, sentuhan langsung, atau dari peralatan yang sudah tercemar.

Ikan yang sudah positif terserang bisa diobati dengan obat antibiotik  yang bisa didapatkan di apotik atau toko obat, melalui penyuntikan, perendaman, bisa juga dicampur pakan. Jenis obat yang digunakan bisa Chloramphenicol (kemicetin), Oxytetracylin, atau Streptomycin. Tiap kapsul berisi 250 mg, dan dilarutkan ke dalam air 500 l. Larutan ini kemudian digunakan untuk merendam ikan selama 2 jam. Lakukan hal tersebut sehari sekali sampai 5 hari atau sampai ikan benar-benar sembuh.

Pengobatan bisa pula menggunakkan larutan Kalium Permanganat (PK), dengan dosis 2 gram/10 liter air atau 1,5 sendok the PK/100 liter air. Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit sambil terus diawasi. Bila ikan menunjukkan gejala keracunan, segera pindahkan ke air segar. Bila belum sembuh betul, pengobatan diulangi 3-4 hari berturut-turut.

Bila ikan yang terinfeksi jumlahnya cukup banyak, pengobatan bisa langsung dilakukan di kolam. Namun bila yang terserang hanya  2-3 ekor ikan, sebaiknya dibakar dan kolam untuk ikan yang sehat diberi PK 3 gr/m³ selama 24 jam. Jadi pengobatan cara terpisah hanya dilakukan bila jumlah ikan yang terinfeksi hanya beberapa ekor.
Previous Post
Next Post

0 komentar: