Selasa, 23 Januari 2018

PARAMATER KUALITAS AIR


Parameter Fisika
Suhu
Suhu air adalah salah satu sifat fisik yang dapat mempengaruhi nafsu makan dan pertumbuhan badan ikan.  Suhu air dapat mempengaruhi pertukaran zat-zat atau metabolisme makhluk hidup dan dapat mempengaruhi kadar oksigen terlarut dalam air. Semakin tinggi suhu perairan, semakin sedikit oksigen yang dapat terlarut di dalamnya.
Suhu air optimal untuk daerah tropis umumnya berkisar 25-30 oC.  Menjaga suhu optimal untuk pertumbuhan merupakan suatu hal yang penting. Fluktuasi suhu yang terlalu besar akan menyebabkan ikan stress yang dapat mengakibatkan kematian pada ikan.

Kekeruhan Air
Kekeruhan air dapat dilihat dan dirasakan oleh panca indra kita. Air yang terlalu keruh tidak baik untuk kehidupan ikan. Kekeruhan yang disebabkan oleh lumpur dapat mengganggu pernapasan dan mempengaruhi nafsu makan ikan. Namun apabila kekeruhan tersebut disebabkan oleh plankton justru sangat diharapkan karena selain sebagai sumber pakan alami juga dapat menjadi produsen primer penghasil oksigen (phytoplankton).
Cara termudah untuk membedakan kekeruhan tersebut adalah dengan mengambil contoh air dalam gelas kaca dan membiarkannya beberapa saat. Apabila terlihat endapan lumpur dasar gelas, berarti kekeruhan disebabkan oleh lumpur. Sebaliknya bila air masih terlihat berwarna seperti awalnya tanpa endapan lumpur, berarti Kekeruhan disebabkan oleh plankton.

Parameter Kimia
Oksigen Terlarut / Dissolved Oxygen (DO)
Ikan memerlukan oksigen terlarut yang cukup untuk hidup dan pertumbuhannya. Kadar minimum oksigen terlarut yang diperlukan untuk kelangsungan hidup ikan bervariasi. Ikan kadang-kadang sanggup hidup dalam keadaan kadar oksigen terlarut rendah selama beberapa jam tanpa menimbulkan pengaruh yang berarti, tetapi akan segera mati bila keadaan tersebut berlangsung selama beberapa hari.  Untuk memperoleh produksi optimal, kandungan oksigen harus dipertahankan diatas 5 ppm.  Bila kandungan oksigen tetap sebesar     3 atau 4 ppm dalam jangka waktu yang lama, ikan akan menghentikan makan dan pertumbuhannya.

CO2 Bebas
Ikan mempunyai toleransi terhadap CO2 yang tinggi di dalam air. Karena adanya hubungan yang erat antara CO2 dengan respirasi dan fotosintesa, maka konsentrasi CO2 ini biasanya meningkat pada waktu malam hari dan menurun pada waktu siang. Konsentrasi CO2 meningkat terutama bila fitoplankton mati karena hilangnya stratifikasi suhu dalam air dan juga bila cuaca mendung (Cholik dkk., 1991).

Parameter Biologi
Biota air yang terdapat dalam perairan juga perlu diperhatikan. Biota yang diamati tidak hanya yang dijumpai pada badan air saja namun juga di dasar perairannya. Semakin banyak dan beragam biota dalam suau perairan berarti semakin tinggi pula tingkat kesuburan perairan tersebut. 

Alkalinitas
Tersedianya CO2 untuk pertumbuhan plankton berkaitan dengan alkalinitas air. Perairan dengan total alkalinitas kurang dari 15 atau 20 mg/l biasanya mengandung sedikit CO2 sedangkan yang total alkalinitasnya 20 – 150 mg/l mengandung jumlah CO2 yang cukup untuk produksi plankton pada budidaya ikan. (Cholik dkk., 1991).

pH
Keasaman air atau populer dengan istilah pH sangat berperan bagi kehidupan ikan. Umumnya pH yang cocok untuk semua jenis ikan antara 6,7 – 8,6. Namun ada beberapa jenis ikan yang daat bertahan hidup pada kisaran pH yang sangat tinggi maupun rendah, sekitar 4-9, karena lingkungan hidup aslinya di rawa misalnya ikan sepat siam.

Amonia
Amonia merupakan zat buang terlarut hasil metabolisme ikan oleh perombakan protein, baik dari kotoran ikan sendiri maupun dari sisa pakan. Sisa pakan biasanya akan membusuk sehingga kadar amonia meningkat.  Pada air kotor karena terlalu banyak ikan biasanya mempunyai kadar nitrit (NO2)  yang tinggi. Kandungan amonia dan nitrit dapat dikurangi ataupun dihilangkan dengan cara penggantian air, pemberian aerasi, penguapan, maupun reaksi kimia dengan oksigen. Reaksi amonia dan nitrit dengan oksigen umumnya terjadi karena dibantu oleh bakteri Nitrosomonas sp  sehingga menjadi bentuk nitrat (NO3) yang tidak beracun.
Previous Post
Next Post

0 komentar: