Bahan pangan dari hewani, seperti daging dan
ikan merupakan produk yang cepat rusak, Proses penanganan dan
pengangkutan yang tidak benar mengakibatkan pertumbuhan bakteri lebih cepat
sehingga bahan pangan yang berasal dari hewani cepat rusak. Agar kita tidak
salah memilih waktu membeli bahan pangan hewani seperti daging dan ikan, ada beberapa tips yang harus
dicermati saat membelinya,
Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang mudah
membusuk. Hal ini dapat dilihat pada ikan-ikan yang baru ditangkap dalam
beberapa jam saja kalau tidak diberi perlakuan atau penanganan yang tepat maka
ikan tersebut mutunya menurun. Penanganan ikan basah harus dimulai segera setelah
ikan diangkat dari air tempat hidupnya, dengan perlakuan suhu rendah dan
memperhatikan faktor kebersihan dan kesehatan. Perlakuan yang dikenakan harus
dapat mencegah timbulnya kerusakan fisik (ikan tidak boleh diinjak atau
ditumpuk terlalu tinggi). Ikan harus dilindungi terhadap terik matahari. Untuk itu, sebaiknya dipasang
tenda atau atap yang melindungi tempat kerja dan wadak/palka pengumpulan.
B.
PEMILIHAN
IKAN YANG SEGAR
Banyak orang memilih ikan untuk dijadikan
lauk setiap kali makan. Misalnya dengan membuat ikan goreng atau ikan bakar.
Namun, ada kekurangan yang dimiliki ikan. Ikan merupakan salah satu makanan
yang cepat rusak, karena kandungan protein yang sangat tinggi menyebabkan bau
busuk yang menyengat. Oleh karena itu, kita harus cerdas dalam memilih ikan
yang segar. Mengapa demikian? Ikan yang segar akan memiliki rasa yang lebih
baik dan juga protein yang masih terjaga.
Ada beberapa ciri-ciri ikan yang segar,
antara lain:
1.
Warna kulit terang dan cerah.
2. Daging ikan bila ditekan terasa keras. Daging ikan segar
akan sangat elastis. Jika ditekan, dalam waktu singkat akan kembali ke bentuk
semula.
3. Mata jernih menonjol dan cembung. Mata ikan yang segar akan
tampak berwarna bening dan cembung. Sementara ikan yang tidak segar akan tampak
buram.
4.
Sisik ikan segar masih kuat melekat kuat dan mengkilat, sisik masih utuh tidak
banyak yang lepas.
5. Insang berwarna merah. Insang ikan yang segar akan
berwarna merah segar dengan bau khas ikan.
6. Sirip
kuat.
7. Kulit dan daging ikan tidak mudah robek, terutama pada
bagian perut. Tidak berbau busuk.
8. Ikan yang masih segar akan
diselubungi lendir tipis dan transparan pada tubuhnya.
Selain mengetahui ciri-ciri ikan segar, kita
juga harus tahu apa saja ciri-ciri ikan yang sudah busuk. Berikut ini adalah
ciri-cirinya:
1.
Mata suram dan tenggelam.
2. Sisik suram dan mudah lepas.
3. Warna kulit suram dengan lendir tebal.
4. Insang berwarna kelabu dengan lendir tebal.
5. Dinding perut lembek.
6. Warna keseluruhan suram dan berbau busuk.
2. Sisik suram dan mudah lepas.
3. Warna kulit suram dengan lendir tebal.
4. Insang berwarna kelabu dengan lendir tebal.
5. Dinding perut lembek.
6. Warna keseluruhan suram dan berbau busuk.
Selain ikan segar tersebut ada juga cara
pemilihan produk perikanan lainnya, diantaranya :
1. Udang
Pilih
yang bentuk tubuhnya masih utuh, ikatan diantara ruas kukuh, baunya segar dan
spesifik menurut jenisnya warnanya bercahaya dan bening.
2. Lobster
Lebih
baik beli yang masih hidup dengan alat penjepit masih bergerak.
3. Cumi-cumi
Pilih
yang berwarna kemerah-merahan di sekitar mata dan tekstur badan kenyal.
4. Kepiting
Beli
yang masih hidup, bersih dan berbau segar, daging berwarna putih dan mengandung
butiran lemak berwarna kuning. betina yang bertelur pada bagian ekornya agak
lebar dan tumpul
C.
MEMBERSIHKAN
IKAN
Kondisi ikan
yang segar merupakan syarat utama mengolah panganan berbahan dasar ikan. Saat
berada dalam kondisi beku setelah diambil dari freezer, ikan memang masih
segar. Namun untuk membersihkan ikan yang masih dalam kondisi membeku butuh
ketelitian yang khusus, agar kondisi ikan yang akan dihidangkan tampak bagus
dan layak untuk dikonsumsi. Ikan yang disajikan lama di atas freezer swalayan tidak dianjurkan untuk
langsung disimpan di dalam lemari pendingin saat dibawa pulang. Pasalnya, akan
menimbulkan banyak bakteri. Berikut trik bagaimana membersihkan ikan setelah
berada di dalam lemari pendingin atau freezer, seperti dilansir Ehow.
1.
Cairkan ikan
Kondisi
ikan yang masih segar dan lama membeku akibat semalam berada di dalam lemari es
lebih baik di diamkan selama beberapa menit untuk menghilangkan pembekuan
tersebut.
2.
Bilas ikan
Setelah
diambil dari freezer, lalu bilas ikan dengan baik. Jangan sedikit pun
menyisahkan es yang masih menempel pada badan ikan.
3.
Tempatkan dalam wadah
Setelah
dibilas, lalu letakkan ikan di tempat yang layak. Gunakan wadah khusus untuk
menaruh ikan, setelah itu buanglah sisik ikan secara perlahan, tetapi bersihkan
sisik tersebut dengan teliti.
4.
Gunakan pisau tajam
Pakailah
pisau yang tajam untuk mengiris ikan dari insang ke sirip ekor di bawah perut.
5.
Buang semua isi perut ikan
Termasuk
lambung, paru-paru, dan organ lainnya.
6.
Setelah dibersihkan bagian dalam
perut lalu bilaslah ikan dengan air
Kalau
bisa, gunakan air hangat untuk membersihkan ikan. Ini berfungsi untuk
menghilangkan bakteri-bakteri di tubuh ikan. Jika sudah bersih, ikan siap untuk
dimasak.
Jika dilakukan penyiangan, maka
harus dilakukan dengan hati-hati dan harus dihindarkan sayatan yang kasar,
salah atau melukai daging. Setelah penyiangan, ikan segera dicuci sampai
benar-benar bersih, ditiriskan, baru kemudian siap didinginkan. Pencucian ikan
dilakukan dengan air yang mengalir dan bersuhu rendah. Pendinginan dilakukan
dengan menyelubungi ikan dengan es hancuran dan suhu ikan dipertahankan tetap
pada sekitar 0°C selama penyimpanan. Tinggi timbunan ikan dalam wadah penyimpan
maksimal 50 cm ( tergantung jenis ikan) agar ikan tidak rusak. Jika pendinginan
dilakukan dengan menggunakan air laut yang didinginkan, harus dilakukan
sirkulasi air, baik secara mekanik maupu manual, agar terjadi perataan suhu dan
terhindar dari penimbunan kotoran.
Setiap ikan mempunyai cara
tersendiri untuk membersihkannya. Berikut ini salah satu contoh membersihkan
ikan, yaitu ikan lele. Meskipun kelihatannya mudah, tapi cukup merepotkan.
Selain licin, patil yang dimiliki ikan lele kadang membuat kita keder untuk memegangnya. Patil ini
terletak pada sirip ganda (kiri dan kanan) yang berfungsi sebagai senjata dan
alat bantu gerak. Namun kita tidak perlu takut, berikut ada tips untuk
membersihkan ikan dengan cepat.
1.
Pertama, siapkan pisau cutter yang tajam, pegang ikan lele menggunakan
tangan kiri dengan posisi telunjuk dan jari tengah berada di antara patil,
sementara ibu jari menekan leher ikan.
2.
Kedua, mulailah membelah lele menggunakan pisau cutter dengan membelah
perut dari leher ke arah ekor,
3.
Ketiga, kembali belah lele pada bagian lehernya dari atas ke bawah,
4.
Keempat, selanjutnya keluarkan jeroan lele dengan cara mendorong dari arah
ekor ke atas menggunakan ibu jari kanan, selanjutnya biar lebih aman patahkan
leher lele untuk memutus fungsi saraf kepala ke ekornya, sehingga ikan tidak
bergerak,
5.
Kelima, belahlah bagian bawah kepala ikan lele, dari arah leher ke mulut
untuk mengeluarkan insangnya.
6.
Keenam, selanjutnya bersihkan ikan lele dengan air bersih yang telah
dicampur dengan air cuka atau jeruk nipis atau garam, untuk menghilangkan
lendirnya.
Perlu diingat tips di atas khusus
untuk diluar ikan lele jenis lokal (dumbo, sangkuriang, piton, dll). Kalau
jenis lokal, patilnya lebih tajam dan berbisa. Ada baiknya ikan lele dilemahkan
terlebih dahulu dengan cara dibungkus kantong plastik, taburi dengan garam dua
genggam kemudian biarkan 5 menit, baru lakukan langkah di atas.
Ikan segar sebagai bahan mentah pada
umumnya mempunyai nilai gizi yang tinggi. Dengan dilakukan penanganan yang
tepat dan cermat maka kesegaran ikan tersebut dapat dipertahankan, dengan kata
lain penanganan ikan yang kurang cermat dapat mengakibatkan kerugian yang
sangat besar. Dengan semakin majunya perkembangan usaha perikanan di Indonesia
dewasa ini, maka ikan dan hasil-hasil perikanan lainnya bukan hanya diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri saja, tetapi beberapa jenis
hasil perikanan tertentu diusahakan untuk kebutuhan ekspor.
D.
PENUTUP
Ikan segar cepat menjadi busuk apabila tidak
diawetkan. Hal ini disebabkan karena pada tubuh ikan banyak terdapat bakteri
terutama pada bagian kulit dan perut. Bakteri ini dapat tumbuh dengan cepat
setetah ikan mati dan menyebabkan kebusukan. Oleh karena itu ikan segar perlu
diawetkan agar tahan lama. Cara pengawetan dapat dilakukan antara lain dengan
pendinginan (misalnya ikan diberi es atau dimasukkan kulkas), pemanasan
(misalnya ikan direbus atau dikukus seperti. pada pembuatan pindang, presto),
pengeringan dan penggaraman (misalnya ikan dibuat ikan asin) atau fermentasi.
PUSTAKA
Anonim. 2010. Dasar Pengolahan dan Pengawetan Hasil
Perikanan. http://smkn1mundu.blogspot.com/2010/08/dasar-pengolahan-dan-pengawetan-hasil.html
Anonim. Cara Bersihkan Ikan Segar. http://www.okefood.com/read/2011/07/20/304/482222/cara-bersihkan-ikan-segar
Anonim. Cara Memilih Ikan Segar. http://kusukadiva.com/masak-incip/cara-memilih-ikan-segar
Anonim. Cara Membersihkan Ikan Lele. http://ceritabudi.wordpress.com/2011/10/20/cara-membersihkan-ikan-lele/
Anonim. Tips Memilih Bahan Pangan Hewani yang Masih Baik. http://www.andriwisnu.com/2012/07/cara-memilih-ikan-segar-tips-memilih.html
Anonim. Tips Memilih Ikan Segar yang Berkualitas. http://budidaya-ikan.com/tips-memilih-ikan-segar-yang-berkualitas/
0 komentar: