PENYAKIT NON PARASITER PADA IKAN LELE
Ikan lele dapat terserang oleh penyakit non-infeksi.
Penyakit ini disebabkan oleh kesalahan lingkungan atau kesalahan nutrisi.
Pemicu terjadinya penyakit non-infeksi atau
nonparasiter diantaranya adanya gas-gas beracun (amonia) akibat penumpukan
sisa-sisa kotoran (feses) dan pakan pada dasar kolam, kekurangan oksigen dalam
air, derajat keasaman (pH) yang terlalu rendah, perubahan suhu yang mendadak,
kekurangan vitamin dan mineral, komposisi gizi pakan yang buruk, serta pakan
yang telah membusuk dan mengandung kuman. Adapun jenis-jenis penyakit
non-infeksi yang sering menyerang ikan lele adalah sebagai berikut :
1. Penyakit Kuning (Jaundice)
Penyebab :
Biasanya
penyakit ini muncul jika ikan tidak diberi pakan yang cukup, pakan kadaluarsa
atau pakan disimpan ditempat lembab. Beberapa literatur dan penelitian
menunjukan bahwa lele yang diberi pakan campuran jeroan ayam dan secara penuh
diberi pakan tersebut banyak yang menunjukan gejala jaundice.
Gejala :
Penyakit ini
ditandai dengan perubahan warna tubuh ikan menjadi kuning dan diikuti dengan
kematian. Selain terlihat pada bagian tubuh bagian luar, warna kuning juga
terlihat pada organ dalam seperti hati, ginjal dan usus ikan saat ikan tersebut
dibedah.
Pencegahan :
Cara
mengatasi penyakit ini adalah dengan menghindari pemberian pakan berupa ikan
rucah dan jeroan ayam secara penuh dan kontinyu. Penggunaan pellet yang masih baru
dan berkualitas sangat dianjurkan. Selain itu, dilakukan penggantian air kolam
yang terus diulang.
2. Penyakit yang disebabkan oleh pemberian pakan yang
berlebihan
Pemberian
pakan yang berlebihan dapat menyebabkan ikan mudah terserang penyakit. Selain
itu, akan terjadi penurunan kualitas air pada kolam.
Gejala :
Pembeian
pakan yang berlebihan ini akan mempengaruhi wabah gejala pecahnya usus yang
dikenal dengan RIS (Reptured Intestine Syndrom) pada berbagai jenis ikan rakus,
seperti ikan lele. Usus ikan yang kenyang berlebihan akan mudah pecah. Pada
ikan lele muda, bagian usus yang mudah pecah, yaitu usus belakang atau usus
tengah. Selanjutnya, akan menimbulkan radang pada dinding perut yang
menyebabkan luka yang berasal dari dalam pecahnya dinding bagian ventral.
Pencegahan :
Cara
mengatasi penyakit dengan memberikan pakan secara tepat. Pemberian pellet
mengacu pada berat tubuh ikan. Selain itu, penggantian air kolam dilakukan
secara berkala agar sisa-sisa pakan dan kotoran ikan yang menumpuk di dasar
kolam.
3. Penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin C
Vitamin
merupakan bahan organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tetapi
sangat penting. Vitamin diperlukan selama pertumbuhan dan pada waktu reproduksi
(pemijahan). Jika kekurangan vitamin, akan menyebabkan ikan sakit atau
avitaminosis. Vitamin C khususnya, sangat aktif dalam beberapa sistem dan
merupakan vitamin terpenting untuk perkembangan kolagen dan tulang rawan.
Gejala :
Tubuh ikan
menjadi bengkok dan tulang kepala lele yang retak-retak, pendarahan di kulit,
mata, ginjal, usus dan mulut.
Pengobatan :
Penanggulangan
penyakit tersebut adalah dengan cara menambahkan vitamin C dengan dosis 1 g/kg
pakan selama 5-7 hari.
4.Penyakit yang disebabkan oleh faktor lingkungan
Penyebab :
Penumpukan
sisa pakan dan kotoran ikan di dasar kolam akan memicu pertumbuhan bakteri
patogen dan plankton. Padahal, kepadatan plankton yang terlalu tinggi akan
menyebabkan fluktuasi pH harian yang tinggi. Faktor lingkungan lainnya adalah
fluktuasi suhu harian antara siang dan malam yang cukup tinggi, terutama pada
musim hujan. Perubahan lingkungan yang ekstrim tersebut akan menyebabkan ikan
strees dan membutuhkan lebih banyak energi untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungan.
Gejala :
Lele yang
mengalami gangguan akibat faktor lingkungan, seperti kelebihan sisa pakan,
bahan kimia industri dan pestisida dari lahan pertanian biasanya berenang lebih
cepat dibandingkan saat normal. Tanda lain adalah lele berkumpul pada saluran
pemasukan air atau mengambang pada permukaan air. Jika kondisinya lebih buruk,
permukaan tubuh ikan menjadi pucat, insang membengkak, sungut melipat dan sirop
geripis.
Pengobatan :
Penanggulangannya dengan pergantian air sebanyak 20
% setiap dua
hari sekali sampai kesehatan lele membaik dan sehat.
0 komentar: