Jumat, 06 Desember 2019

PENYAKIT NON PARASITER PADA IKAN LELE

PENYAKIT NON PARASITER PADA IKAN LELE

 




 
Ikan lele dapat terserang oleh penyakit non-infeksi. Penyakit ini disebabkan oleh kesalahan lingkungan atau kesalahan nutrisi.

Pemicu terjadinya penyakit non-infeksi atau nonparasiter diantaranya adanya gas-gas beracun (amonia) akibat penumpukan sisa-sisa kotoran (feses) dan pakan pada dasar kolam, kekurangan oksigen dalam air, derajat keasaman (pH) yang terlalu rendah, perubahan suhu yang mendadak, kekurangan vitamin dan mineral, komposisi gizi pakan yang buruk, serta pakan yang telah membusuk dan mengandung kuman. Adapun jenis-jenis penyakit non-infeksi yang sering menyerang ikan lele adalah sebagai berikut :

1. Penyakit Kuning (Jaundice)
Penyebab :
Biasanya penyakit ini muncul jika ikan tidak diberi pakan yang cukup, pakan kadaluarsa atau pakan disimpan ditempat lembab. Beberapa literatur dan penelitian menunjukan bahwa lele yang diberi pakan campuran jeroan ayam dan secara penuh diberi pakan tersebut banyak yang menunjukan gejala jaundice.

Gejala :
Penyakit ini ditandai dengan perubahan warna tubuh ikan menjadi kuning dan diikuti dengan kematian. Selain terlihat pada bagian tubuh bagian luar, warna kuning juga terlihat pada organ dalam seperti hati, ginjal dan usus ikan saat ikan tersebut dibedah.

Pencegahan :
Cara mengatasi penyakit ini adalah dengan menghindari pemberian pakan berupa ikan rucah dan jeroan ayam secara penuh dan kontinyu. Penggunaan pellet yang masih baru dan berkualitas sangat dianjurkan. Selain itu, dilakukan penggantian air kolam yang terus diulang.

2. Penyakit yang disebabkan oleh pemberian pakan yang berlebihan
Pemberian pakan yang berlebihan dapat menyebabkan ikan mudah terserang penyakit. Selain itu, akan terjadi penurunan kualitas air pada kolam.

Gejala :
Pembeian pakan yang berlebihan ini akan mempengaruhi wabah gejala pecahnya usus yang dikenal dengan RIS (Reptured Intestine Syndrom) pada berbagai jenis ikan rakus, seperti ikan lele. Usus ikan yang kenyang berlebihan akan mudah pecah. Pada ikan lele muda, bagian usus yang mudah pecah, yaitu usus belakang atau usus tengah. Selanjutnya, akan menimbulkan radang pada dinding perut yang menyebabkan luka yang berasal dari dalam pecahnya dinding bagian ventral.

Pencegahan :
Cara mengatasi penyakit dengan memberikan pakan secara tepat. Pemberian pellet mengacu pada berat tubuh ikan. Selain itu, penggantian air kolam dilakukan secara berkala agar sisa-sisa pakan dan kotoran ikan yang menumpuk di dasar kolam.

3. Penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin C
Vitamin merupakan bahan organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tetapi sangat penting. Vitamin diperlukan selama pertumbuhan dan pada waktu reproduksi (pemijahan). Jika kekurangan vitamin, akan menyebabkan ikan sakit atau avitaminosis. Vitamin C khususnya, sangat aktif dalam beberapa sistem dan merupakan vitamin terpenting untuk perkembangan kolagen dan tulang rawan.

Gejala :
Tubuh ikan menjadi bengkok dan tulang kepala lele yang retak-retak, pendarahan di kulit, mata, ginjal, usus dan mulut.

Pengobatan :
Penanggulangan penyakit tersebut adalah dengan cara menambahkan vitamin C dengan dosis 1 g/kg pakan selama 5-7 hari.

 4.Penyakit yang disebabkan oleh faktor lingkungan
Penyebab :
Penumpukan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar kolam akan memicu pertumbuhan bakteri patogen dan plankton. Padahal, kepadatan plankton yang terlalu tinggi akan menyebabkan fluktuasi pH harian yang tinggi. Faktor lingkungan lainnya adalah fluktuasi suhu harian antara siang dan malam yang cukup tinggi, terutama pada musim hujan. Perubahan lingkungan yang ekstrim tersebut akan menyebabkan ikan strees dan membutuhkan lebih banyak energi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.

Gejala :
Lele yang mengalami gangguan akibat faktor lingkungan, seperti kelebihan sisa pakan, bahan kimia industri dan pestisida dari lahan pertanian biasanya berenang lebih cepat dibandingkan saat normal. Tanda lain adalah lele berkumpul pada saluran pemasukan air atau mengambang pada permukaan air. Jika kondisinya lebih buruk, permukaan tubuh ikan menjadi pucat, insang membengkak, sungut melipat dan sirop geripis.

Pengobatan :
  Penanggulangannya dengan pergantian air sebanyak 20 % setiap dua

  hari sekali sampai kesehatan lele membaik dan sehat.
Previous Post
Next Post

0 komentar: