Jumat, 12 Agustus 2022

Pengaruh Plankton Pada Ikan Budidaya



Plankton merupakan organisme kecil yang terdiri dari bakteri, protozoa, alga, dan invertebrata lainnya yang terdapat di air. Plankton dapat mempengaruhi kualitas air dengan cara-cara sebagai berikut:
  1. Mempengaruhi kandungan oksigen: Alga yang tergolong dalam plankton dapat menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis, yang dapat meningkatkan kandungan oksigen di air. Sebaliknya, jika jumlah alga plankton meningkat secara drastis, dapat menyebabkan terjadinya fenomena algal bloom, yang dapat menguras oksigen di air dan menyebabkan kematian ikan.
  2. Mempengaruhi kandungan nutrisi: Plankton dapat membantu mengolah nutrisi di air, seperti nitrogen dan fosfor, menjadi bentuk yang dapat diabsorbsi oleh tanaman air. Namun, jika jumlah plankton meningkat secara drastis, dapat menyebabkan terjadinya eutrofikasi, yaitu peningkatan konsentrasi nutrisi di air yang dapat menyebabkan perubahan kualitas air.
  3. Mempengaruhi kandungan partikel: Plankton dapat mengandung partikel-partikel kecil seperti debu, polusi udara, dan patogen yang dapat merusak kualitas air.
  4. Mempengaruhi kekeruhan air: Plankton dapat menyebabkan kekeruhan air, terutama jika jumlah plankton meningkat secara drastis. Kekeruhan air dapat menghambat penyerapan cahaya oleh tanaman air, yang dapat mengganggu proses fotosintesis dan menyebabkan perubahan kualitas air.
  5. Mempengaruhi kelimpahan ikan: Plankton merupakan sumber makanan utama bagi ikan, sehingga kelimpahan plankton dapat mempengaruhi kelimpahan ikan di air.

Untuk mengontrol plankton dalam budidaya ikan, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
  1. Mengatur intensitas cahaya: Intensitas cahaya yang tinggi dapat meningkatkan produksi plankton, sehingga dapat mempengaruhi kualitas air. Untuk mengontrol plankton, dapat dilakukan dengan mengatur intensitas cahaya yang masuk ke dalam kolam atau akuarium.
  2. Menggunakan pakan yang tepat: Memberikan pakan yang tepat dan seimbang dapat membantu mengontrol pertumbuhan plankton. Jika ikan mendapat asupan nutrisi yang cukup, maka akan terjadi konsumsi plankton yang lebih tinggi, sehingga dapat mengurangi jumlah plankton di air.
  3. Menjaga kebersihan kolam atau akuarium: Menjaga kebersihan kolam atau akuarium dapat membantu mengontrol pertumbuhan plankton. Membersihkan sisa pakan dan mengganti air secara teratur dapat mengurangi nutrisi yang tersedia bagi plankton, sehingga dapat mengurangi pertumbuhan mereka.
  4. Menggunakan obat-obatan yang tepat: Jika terjadi pertumbuhan plankton yang berlebihan, dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obatan yang tepat sesuai dengan saran dokter hewan. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan obat-obatan harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan dosis yang tepat agar tidak merusak kualitas air atau mengganggu pertumbuhan ikan.
  5. Menjaga stabilitas kondisi air: Mengontrol kondisi air seperti pH, suhu, dan kekeruhan dapat membantu mengontrol pertumbuhan plankton. Pastikan bahwa kondisi air sesuai dengan kebutuhan ikan yang dipelihara, agar pertumbuhan plankton dapat terkontrol dengan baik.
Kematian massal plankton dapat memiliki beberapa dampak negatif bagi ekosistem air, di antaranya:
  1. Mengurangi sumber makanan bagi ikan dan organisme lain: Plankton merupakan sumber makanan utama bagi ikan dan organisme lain yang terdapat di air. Jika terjadi kematian massal plankton, maka sumber makanan bagi ikan dan organisme lain tersebut berkurang, sehingga dapat menyebabkan kekurangan gizi atau bahkan kematian.
  2. Mengurangi produksi oksigen: Alga plankton merupakan sumber oksigen di air, karena dapat menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis. Jika terjadi kematian massal plankton, maka produksi oksigen di air akan berkurang, sehingga dapat menyebabkan kekurangan oksigen bagi organisme lain yang terdapat di air.
  3. Mengubah kondisi air: Plankton dapat mempengaruhi kondisi air dengan cara mengolah nutrisi di air menjadi bentuk yang dapat diabsorbsi oleh tanaman air. Jika terjadi kematian massal plankton, maka kondisi air dapat berubah, seperti terjadi peningkatan konsentrasi nutrisi yang dapat menyebabkan perubahan kualitas air.
  4. Mengubah kelimpahan ikan: Plankton merupakan sumber makanan utama bagi ikan, sehingga kelimpahan plankton dapat mempengaruhi kelimpahan ikan di air. Jika terjadi kematian massal plankton, maka kelimpahan ikan di air dapat berkurang.

Untuk mengurangi risiko terjadinya kematian massal plankton, penting untuk memelihara kualitas air yang baik, menjaga kebersihan kolam atau akuarium, serta menggunakan pakan yang tepat sesuai dengan kebutuhan ikan yang dipelihara. Jika terjadi kematian massal plankton, segera lakukan tindakan yang tepat untuk mengurangi risiko terjadinya dampak negatif bagi ekosistem air.


Di kolam, biasanya terdapat beberapa jenis plankton seperti:
  1. Alga plankton: Alga plankton merupakan jenis plankton yang terdiri dari alga-alga kecil yang terdapat di air. Alga plankton dapat terbagi menjadi dua jenis, yaitu alga plankton merah (Rhodophyta) dan alga plankton hijau (Chlorophyta). Alga plankton merah dapat menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis, sementara alga plankton hijau dapat menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen.
  2. Bakteri plankton: Bakteri plankton merupakan jenis plankton yang terdiri dari bakteri-bakteri kecil yang terdapat di air. Bakteri plankton dapat terbagi menjadi dua jenis, yaitu bakteri plankton autotrof dan bakteri plankton heterotrof. Bakteri plankton autotrof dapat menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis, sedangkan bakteri plankton heterotrof dapat mengonsumsi makanan yang dihasilkan oleh organisme lain.
  3. Protozoa plankton: Protozoa plankton merupakan jenis plankton yang terdiri dari protozoa-protozoa kecil yang terdapat di air. Protozoa plankton dapat mengonsumsi makanan yang dihasilkan oleh organisme lain, seperti alga plankton atau bakteri plankton, serta dapat mengeluarkan sisa metabolisme yang dapat digunakan sebagai makanan oleh organisme lain.
  4. Invertebrata plankton: Invertebrata plankton merupakan jenis plankton yang terdiri dari invertebrata-invertebrata kecil yang terdapat di air, seperti krustasea, moluska, dan arthropoda. Invertebrata plankton dapat mengonsumsi makanan yang dihasilkan oleh organisme lain, serta dapat mengeluarkan sisa metabolisme yang dapat digunakan sebagai makanan oleh organisme lain.
Previous Post
Next Post

0 komentar: