Kamis, 26 Mei 2016

Perkuat Pasokan Pakan Ikan, KKP Bangun Pabrik Mini di Banjarbaru


Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP hari ini meresmikan pengoperasian pabrik pakan ikan mandiri berskala mini di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Pabrik pakan ikan mini ini dibangun lantaran selama ini masyarakat kesulitan mendapatkan pakan ikan.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto menuturkan, selama ini salah satu masalah untuk budidaya ikan air tawar adalah pakan. Pasalnya, pakan membutuhkan biaya yang paling tinggi atau sekitar 70% sampai 80% dari biaya budidaya ikan.

"‎Bisa 70%-80% (cost) dari pakan. Kalau di daerah yang lebih dalam lagi, bukan karena harganya saja. Tapi ketersediaan pakan juga jadi tantangan. Sangat langka sekali," katanya di BPBAT Mandiangin, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (25/5/2016).

Dia menilai, keberadaan pabrik pakan ikan mandiri ini menjadi sangat strategis di tengah kondisi masyarakat yang kesulitan mendapatkan pakan ikan. Pabrik ini sendiri memiliki kapasitas sekitar 200 kilogram (kg) per hari.

"‎Makanya kita bangun disini, sebagai tempat percontohan, pelatihan, sekaligus disini memproduksi dan didistribusikan kepada masyarakat," imbuh dia.

Sementara itu Koordinator Laboratorium Pakan BPBAT Mandiangin Ahmad Rifai menyebutkan, bahan baku yang digunakan untuk produksi pakan ikan ini antara lain, teping ikan, dedak, gandum (polard), bungkil kelapa sawit, vitamin, dan mineral. "‎Kita juga menggunakan bio aktivator untuk membantu pencernaan pakan. Sebelum memasukkan bahan itu, kita formulasi dulu untuk menentukan berapa jumlah protein yang kita inginkan," tuturnya.

Pakan ikan yang diproduksi di pabrik‎ seluas 400 meter persegi (m2) ini dibagi menjadi dua, yaitu pakan tenggelam dengan kapasitas produksi sekitar 1 ton per hari dan pakan apung sekitar 400 kg. "Pakan ikan yang diproduksi disini bisa untuk ikan lele, patin, dan pakan induk ikan nila," tandasnya.

sindonews.com
Previous Post
Next Post

0 komentar: