7 LANGKAH BUDIDAYA IKAN LELE
Salah
satu jenis ikan air tawar yang banyak di budidayakan oleh pembudidaya di
wilayah Kecamatan Karangmoncol adalah ikan lele. Budidaya ikan lele menjadi primadonanya bisnis
perikanan di Indonesia. Warung makan makin banyak yang menyajikan lele.
Supermarket dan pasar tradisional juga menyediakan lele setiap hari.Ikan yang
satu ini banyak digemari masyarakat. Tidak sedikit para pebisnis ikan yang
memilih ikan ini sebagai muara penghasilan sekaligus budidaya]
Persiapan Budidaya Ikan lele
Pilih Jenis Ikan Lele yang Mudah
Dewasa ini, banyak pembudidaya ikan lele yang beralih ke jenis ikan Lele Dumbo jenis Sangkuriang. Lele yang satu ini berhasil mencuri hati para pelaku budidaya karena memiliki beberapa keistimewaan.
Dewasa ini, banyak pembudidaya ikan lele yang beralih ke jenis ikan Lele Dumbo jenis Sangkuriang. Lele yang satu ini berhasil mencuri hati para pelaku budidaya karena memiliki beberapa keistimewaan.
Kelebihan Lele Sangkuriang
- Produktivitas jenis lele
Sangkuriang terbilang tinggi.
- Kualitas daging yang lebih
empuk
- Lebih tahan terhadap serangan
penyakit.
- Teknik budidayanya pun tidak
terlalu sulit, asalkan mau belajar dan menekuninya dengan sabar.
Usaha pembesaran ikan
lele merupakan budidaya yang paling mudah dilakukan. Anda tidak perlu
menyiapkan lahan luas untuk bisa menjalankan budidaya pembesaran ikan lele.
Selain itu, pemeliharaannya mudah dan tidak perlu menunggu lama untuk panen.
Bagi Anda yang masih newbie alias baru mengenal budidaya lele,
berikut ini panduan lengkap, pas dan mudah Anda lakukan. Let’s check it, guys!
Panduan dalam bentuk
video juga menarik loh. yuk lihat.
Jika anda kurang suka
video. silahkan ikuti panduan detail berupa tulisan berikut ini.
1. Perhatikan Syarat Hidup Ikan Lele
Ikan lele merupakan
jenis ikan yang mudah dipelihara. Kondisi air seperti apapun dapat dijadikan
media pembesaran ikan lele.
Tunggu dulu, bukan
berarti Anda mengabaikan kualitas airnya. Justru, semakin baik kualitas air
maka semakin baik pula pertumbuhan ikan lele.
- Suhu
Menurut Debby Ratnasari (2011), ikan lele dapat hidup pada suhu 26-32oC. Jika suhunya terlalu rendah, maka akan mengganggu proses pencernaan makanan pada ikan lele. Sebaliknya, apabila suhunya tinggi (hangat), pencernaan makanan pada ikan lele akan berlangsung cepat. - Lokasi
Soal syarat lokasi budidaya, tidak ada ketentuan khusus. Ikan lele dapat hidup di segala tempat, termasuk yang berada di ketinggian 1000 mdpl. Hal yang harus Anda perhatikan benar-benar selain suhu, yaitu pH. Kondisi tempat harus berada dalam kisaran pH 7-8.
2. Membuat Kolam Untuk Pembesaran
Kolam untuk pembesaran
ikan lele tidak serumit dan seluas kolam pembenihan. Anda cukup menyiapkan
kolam 5×2 meter untuk menampung kurang lebih 1000 ekor benih ikan lele. Jika
ukuran kolam lebih dari itu, hitung saja menggunakan syarat minimal daya
tampung per-meter kolam.
Setiap per-meter
persegi kolam pembesaran dapat menampung kurang lebih 100 ekor benih ikan lele.
Jadi, kalau ukuran
kolam yang Anda buat adalah 7×4 meter, berarti bisa menampung sekitar 2000 ekor
ikan lele. Sebaiknya, jangan terlalu padat karena akan mudah terserang
penyakit.
Kolam yang digunakan
dalam pembesaran ikan lele banyak jenisnya, yaitu kolam terpal, kolam semen dan
kolam tanah. Dari ketiga bahan pembuat kolam tersebut, jenis kolam terpal
merupakan yang paling murah.
Di samping itu, kolam
terpal mudah dalam pembuatannya, praktis dan produktivitas ikan lele tetap
tinggi. Dilihat sepintas, kolam tanah mungkin lebih murah karena bisa
mengurangi biaya pakan ikan lele. Namun, bahaya hama dan penyakit jauh lebih
rentan di kolam tanah sehingga hasilnya tidak optimal.
Lalu, bagaimana cara
membuat kolam terpal yang baik?
- Pertama, Anda harus menyiapkan
terpal khusus untuk budidaya lele. Harga terpal di pasaran sekarang
sekitar Rp9000 per-meter. Jika Anda ingin membuat kolam ukuran 10×5 meter,
berarti hanya mengeluarkan biaya Rp.450.000.
- Langkah kedua, dasar kolam
sesuai ukuran kolam yang diinginkan. Untuk para pemula, sebaiknya menggunakan
ukuran kolam 5×2 meter supaya ketika mengalami kegagalan tidak mengalami
kerugian besar.
- Ada
dua jenis dasar kolam yang bisa Anda pilih, yaitu dasar kolam dengan
menggali tanah dan di permukaan tanah. Sebaiknya, Anda memakai dasar kolam
dengan menggali tanah agar tidak mengalami kesulitan ketika pemberian
pakan.
- Galilah
tanah sedalam 70 cm sampai dengan 1 meter. Lalu, letakan tanah hasil
galian di bibir kolam sebagai tanggul setinggi 30-50 cm agar kolam tidak
mudah jebol.
- Selanjutnya, buatlah beberapa reng
dari bambu (seperti pagar) yang disusun di atas tanggul kolam setinggi
kurang lebih 35 cm. Untuk bagian sudut kolam, gunakan potongan bambu utuh
(jangan dibelah). Jadi, tinggi kolam nantinya sekitar 125-130 cm.
3. Memilih Benih yang Berkualitas
Benih ikan lele untuk
pembesaran berbeda dengan pembenihan. Anda harus pilih benih ikan lele untuk
pembesaran yang ukurannnya 5-7 cm. Upayakan ukurannya seragam. Misalnya, Anda
memilih benih berukuran 6 cm, berarti semua benih ikan lele ukurannya harus
sama.
Kemudian, perhatikan
ciri-ciri benih ikan lele yang berkualitas berikut :
- Ikan lele berkualitas mempunyai
tubuh yang seimbang, antara kepala dan badannya. Selain itu, benih ikan
lele harus bebas dari cacat, tubuh mengkilap, gerakannya lincah dan sungut
berseri (tidak pucat).
- Amati pula tingkah laku benih
ikan lele. Ikan lele berkualitas tidak akan menggantung atau berdiri
ketika di dalam air. Keaktifan ikan lele juga turut mempengaruhi
kualitasnya.
Selengkapnya mengenai benih ikan lele silahkan baca
: Jadi, Anda harus perhatikan dengan cermat, apakah benih ikan lele
yang Anda beli sudah memenuhi syarat di atas.
4. Persiapan Sebelum Menebar Benih di Kolam
4. Persiapan Sebelum Menebar Benih di Kolam
Kalau Anda sudah
selesai membuat kolam, langkah berikutnya yakni mempersiapkan kondisi kolam
sehingga siap menampung benih ikan lele. Ada dua tahapan yang harus Anda
lakukan, yaitu mengisi air di kolam dan melakukan pemupukan.
Langkah pertama, kolam
diisi dengan air bersih dan bebas cemaran limbah apapun. Isilah kolam hingga
ketinggian kurang lebih 60 cm.
Langkah kedua, siapkan
pupuk kandang yang berasal dari kotoran kambing atau domba. Masukan pupuk
kandang tersebut ke dalam karung dengan ukuran 1-1,5 kg/m2. Jika kolam ikan
lele yang Anda buat berukuran 5×2 meter, berarti Anda bisa pakai pupuk sekitar
10-15 kg.
daunijo.com
Selanjutnya, isi
karung tersebut dibagi menjadi dua sama berat. Jadi, dalam satu kolam ada dua
karung pupuk kandang. Masukan pupuk kandang tersebut (jangan dikeluarkan dari
karungnya) ke dalam kolam. Anda boleh meletakannya di pinggir atau di tengah,
yang penting posisi karung itu nantinya mengambang dan bergerak bebas.
Setelah seminggu,
angkatlah kedua karung berisi pupuk tersebut. Namun, sebelum diangkat, celupkan
karung berulang ke dalam kolam supaya kandungan dalam pupuk terserap total oleh
air. Anda bisa menebarkan benih ikan lele saat karung sudah diangkat total.
5. Bagaimana Cara Menebar Benih Lele?
Penebaran benih ikan
lele baik dilakukan pada saat pagi atau sore hari supaya terhindar dari terik
matahari. Mengapa tidak boleh ditebar pada siang hari? Karena saat itu, kondisi
air sedang sangat panas sehingga berpotensi mengakibatkan kematian benih ikan
lele karena stress.
Sebelum menebarkan
benih ikan lele ke kolam, letakanlah benih tersebut di dalam wadah dari bahan
plastik. Lalu, tebarkan benih dengan cara memiringkan wadahnya dan mengeluarkan
sedikit demi sedikit benih ikan lele.
6. Poin Penting Dalam Pemeliharaan
Benih ikan lele kini sudah ditebar di kolam.
Saatnya menjalankan proses pemeliharaan. Ada dua poin penting yang harus Anda
perhatikan dalam pemeliharaan, yakni pengelolaan air dan pemberian pakan.
- Air yang digunakan di dalam
kolam lele, tidak disarankan untuk diganti sebelum masa panen. Kondisi air
pun harus tenang dan tergenang. Hindari melakukan pengurasan air dengan
cara sirkulasi karena berpotensi mengurangi kestabilan pH kolam.
- Anda
boleh melakukan penambahan air setelah benih dimasukan dan diberikan pakan
pertama kali (kalau pellet, jenis L1). Lakukan secara bertahap setinggi
20-30 cm setiap pergantian pakan jenis tertentu hingga akhirnya mencapai
120 cm yang dipakai sampai masa panen.
- Poin
kedua yang harus Anda perhatikan adalah pemberian pakan. Ada banyak jenis
pakan yang bisa Anda berikan, misalnya pellet, keong mas, plankton, cacing
dan lain-lain. Apapun jenis pakannya, yang paling penting adalah teknik
dan waktu pemberiannya.
- Pakan
diberikan sebanyak 5-6 kali sehari. Jarak pemberian pakan sekitar 2-3 jam.
Sebaiknya, berikan pakan ketika matahari sudah terbit supaya polusi yang
mencemari daerah sekitar kolam dapat hilang terlebih dahulu terpapar sinar
matahari.
- Jika
pada jadwal pemberian pakan ternyata turun hujan, sebaiknya jangan
menebarkan pakan. Pemberian pakan saat hujan berpotensi pencemaran zat
asam pada pakan yang diberikan. Pakan yang tercemar akan mengganggu
kesehatan ikan lele. Jadi, tunggulah hingga hujan reda kalau ingin
memberikan pakan.
Budidaya pembesaran
ikan lele hanya memerlukan waktu 2-3 bulan untuk panen. Saat waktu panen tiba,
takaran ikan lele 1 kg sudah berjumlah 7-8 ekor. Gunakanlah peralatan memanen
yang berbahan licin dan halus agar tidak menimbulkan lecet pada ikan lele.
Cara memanennya, yaitu dengan menyurutkan air kolam terlebih
dahulu. Kemudian, gunakan serokan untuk menangkap ikan lele dan masukan dalam
wadah berbahan plastik. Anda juga bisa memakai jaring kalau air kolam masih
cukup banyak.
0 komentar: