Jumat, 30 Maret 2018

KEBUTUHAN ZAT GIZI IKAN NILA


Pada dasarnya kebutuhan zat gizi ikan sangat tergantung pada jenis serta tingkatan stadianya.  Ikan pada  singkatan stadia dini (berusia muda)  umumnya  memerlukan komposisi pakan  dengan kandungan protein lebih tinggi dibandingkan dengan stadia lanjut (berusia dewasa) karena pada tingkat  stadia dini zat  makanan tersebut difungsikan untuk mempertahankan hidup dan juga untuk pertumbuhannya.
Sifat fisik dan bentuk  pakan  yang  diberikan juga sangat  tergantung pada jenis ikan serta tingkatan stadia ikan yang dibudidayakan.  Jenis ikan yang hidup di dasar perairan, seperti udang dan lele, memerlukan pakan yang mudah tenggelam, sedangkan jenis ikan lainnya yang hidup di permukaan air memerlukan pakan yang dapat melayang serta tidak cepat tenggelam.  Dilihat dari bentuknya, ikan pada tingkatan stadia dini memerlukan pakan berbentuk tepung (powder) atau remah (crumble), sedangkan pada tingkatan stadia lanjut berbentuk pelet.

Nila (Tilapia nilotica)
Bagi orang awam, nila (terutama yang masih kecil) agak sulit dibedakan dengan mujair.  Namun, setelah ikan agak besar atau dewasa ada dri-dri yang dapat membedakan keduanya.  Pada sirip ekor nila tampak jelas garis-garis vertikal dan pada sirip punggungnya garis-garis itu terlihat condong/miring.  Pada mujair garis-garis sirip  pada punggungnya  tidak  sejelas ikan  nila,  bahkan pada ekornya sama sekali tidak bergaris-garis.
Nila termasuk pemakan segala (omnivora) dengan kecenderungan pemakan tumbuh-tumbuhan (herbivora). Kebutuhan za gizi nila seperti pada Tabel 1.

TABEL 1. KEBUTUHAN ZAT GIZI NILA
Zat Gizi
Stadia/Umur/Ukuran
Kebutuhan (%)
Referensi
Protein


Asam amino esensial
- Agrinin
- Lisin
- Treonin
- Histidin
- Isoleusin
- Leusin
- Metionin + sistin
- Fenilalanin + tirosin
- Triptofan
- Valin
Lemak
Karbohidrat
Vitamin
Mineral
Larva
Juvenil
Semua ukuran












Semua ukuran
Semua ukuran
Semua ukuran
Semua ukuran
Semua ukuran
Semua ukuran
35
25 – 30
20 – 25

4,2
5,1
3,8
1,7
3,1
3,4
3,2
5,5
1,0
2,8

6 – 8
6 – 10
25
0,5 – 10
0,25 – 0,5
< 0,9
Santiago et al (1982)
Santiago et al (1982)
Litbang deptan (1989)

Santiago et al (1988)

Litbang deptan (1989)
Jauncey & Rose (1982)
Jauncey & Rose (1982)
Litbang deptan (1989)
Litbang deptan (1989)
Watanabe et al (1980)
Sumber : Bautista, et al (1994)
                 Badan litbang deptan (1989)

Jumlah pakan yang diberikan berkisar 3% dari berat total ikan yang dipelihara per hari selama ikan tersebut dipelihara.  Frekuensi pemberian pakan adalah 3 kali sehari yaitu pagi, siang, dan sore. Pemberian pakan sebaiknya dilaksanakan pada saat kondisi perairan baik (tidak keruh dan oksigen cukup) karena pada saat tersebut nila memberikan respon yang sangat baik.

Referensi:
http://permathic.blogspot.com/2012/03/cara-beternak-ikan-nila.html
Sahwan M. F., 1999.  PAKAN IKAN DAN UDANG (Formulasi, Pembuatan, Analisis Ekonomi). Penebar Swadaya, Jakarta.
Previous Post
Next Post

0 komentar: