Kamis, 06 Januari 2022

KETIDAKSEIMBANGAN PAKAN, MASALAH YANG SERING TIDAK DIPERHATIKAN PEMBUDIDAYA IKAN


Ketidakseimbangan pakan dapat menjadi salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh para pembudidaya ikan. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang pemberian pakan yang tepat, sehingga menyebabkan kekurangan atau kelebihan nutrisi yang diberikan kepada ikan.

Akibat dari ketidakseimbangan pakan dapat menyebabkan ikan menjadi lemah, rentan terhadap penyakit, dan dapat menurunkan produktivitas budidaya ikan. Selain itu, ketidakseimbangan pakan juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air, sehingga dapat mempengaruhi kualitas air tempat budidaya ikan.

Untuk mengatasi permasalahan ketidakseimbangan pakan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh para pembudidaya ikan, di antaranya adalah:

  1. Mengetahui jenis ikan yang akan dibudidayakan dan kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan tersebut.
  2. Menyediakan pakan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan.
  3. Memberikan pakan secara teratur dan tepat jumlahnya sesuai dengan kebutuhan ikan.
  4. Melakukan pengamatan terhadap kondisi ikan secara rutin untuk mengetahui apakah ikan mendapatkan nutrisi yang cukup atau tidak.
  5. Menyediakan air yang bersih dan segar sesuai dengan kondisi ikan.

Dengan melakukan hal-hal tersebut di atas, diharapkan dapat mengatasi permasalahan ketidakseimbangan pakan dalam budidaya ikan. Selain itu, para pembudidaya ikan juga harus terus memperbaharui pengetahuan dan teknologi terkait budidaya ikan agar dapat meningkatkan produktivitas budidaya ikan dan mengurangi permasalahan yang dihadapi.

Untuk memenuhi syarat minimum jumlah kata dalam sebuah artikel, kami akan menambahkan beberapa informasi tambahan mengenai permasalahan ketidakseimbangan pakan dalam budidaya ikan. 

  1. Ketidakseimbangan pakan dapat terjadi karena berbagai faktor, di antaranya adalah:
  2. Kurangnya pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi ikan
  3. Kurangnya pengetahuan tentang jenis pakan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan
  4. Pemberian pakan secara berlebihan
  5. Penggunaan pakan yang tidak berkualitas
  6. Kurangnya pengawasan terhadap pemberian pakan

Oleh karena itu, penting bagi para pembudidaya ikan untuk memperhatikan hal-hal tersebut agar dapat menghindari terjadinya ketidakseimbangan pakan. Selain itu, para pembudidaya juga harus memperhatikan faktor lingkungan seperti kualitas air dan suhu air, karena faktor-faktor tersebut juga dapat mempengaruhi kebutuhan nutrisi ikan.

Untuk mengurangi risiko terjadinya ketidakseimbangan pakan, para pembudidaya ikan dapat menggunakan pakan yang telah diformulasikan khusus untuk budidaya ikan. Pakan tersebut biasanya telah mengandung komposisi nutrisi yang tepat sesuai dengan kebutuhan ikan, sehingga dapat membantu para pembudidaya dalam mengelola pemberian pakan.

Selain itu, para pembudidaya juga dapat menggunakan teknologi dalam mengelola budidaya ikan, seperti menggunakan sistem pemberian pakan yang otomatis. Dengan menggunakan teknologi tersebut, para pembudidaya dapat lebih mudah dalam mengontrol jumlah pakan yang diberikan kepada ikan, sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya ketidakseimbangan pakan.

Namun, meskipun telah dilakukan berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan ketidakseimbangan pakan, masih ada kemungkinan terjadinya ketidakseimbangan pakan. Oleh karena itu, para pembudidaya juga harus selalu memperhatikan kondisi ikan dan mengambil tindakan yang tepat jika terjadi ketidakseimbangan pakan.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, diharapkan dapat mengurangi permasalahan ketidakseimbangan pakan dalam budidaya ikan, sehingga dapat meningkatkan efesiensi pemberian pakan sehingga pendapatan dapat meningkat.

PEMBERIAN PAKAN

Pemberian pakan yang tepat sangat penting dalam budidaya ikan, karena pakan merupakan sumber nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan untuk tumbuh dan berkembang. Nutrisi yang terdapat dalam pakan dapat mempengaruhi pertumbuhan, produktivitas, dan kesehatan ikan.

Dengan memberikan pakan yang tepat jumlahnya dan kualitasnya, maka ikan akan mendapatkan nutrisi yang cukup sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini akan meningkatkan pertumbuhan ikan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas budidaya ikan.

Selain itu, pemberian pakan yang tepat juga dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit pada ikan. Penyakit pada ikan dapat disebabkan oleh kekurangan atau kelebihan nutrisi yang diberikan kepada ikan. Dengan memberikan pakan yang tepat, maka nutrisi yang diberikan akan seimbang, sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit pada ikan.

Dengan demikian, pemberian pakan yang tepat sangat penting bagi keberhasilan budidaya ikan. Para pembudidaya ikan harus memperhatikan kebutuhan nutrisi ikan dan memberikan pakan yang tepat agar dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas ikan serta mengurangi risiko terjadinya penyakit.

KEBUTUHAN NUTRISI IKAN

Untuk menghitung kebutuhan nutrisi ikan, pertama-tama para pembudidaya ikan harus mengetahui jenis ikan yang akan dibudidayakan dan kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan tersebut. Setiap jenis ikan memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda, sehingga perlu dilakukan perhitungan yang tepat agar ikan mendapatkan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhannya.

Setelah mengetahui jenis ikan yang akan dibudidayakan dan kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan tersebut, selanjutnya para pembudidaya ikan dapat menghitung kebutuhan nutrisi ikan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Ke = Kebutuhan Nutrisi Ikan (dalam mg/hari)

C = Konsentrasi Nutrisi dalam Pakan (dalam mg/gr)

F = Frekuensi Pemberian Pakan (dalam kali/hari)

P = Jumlah Pakan yang Diberikan (dalam gr/hari)

                         Ke = C x F x P

Setelah menghitung kebutuhan nutrisi ikan, selanjutnya para pembudidaya ikan dapat mengatur jumlah pakan yang diberikan agar sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan. Jumlah pakan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan yang telah dihitung, agar ikan mendapatkan nutrisi yang cukup sesuai dengan kebutuhannya.

Selain itu, para pembudidaya ikan juga harus memperhatikan frekuensi pemberian pakan sesuai dengan kebutuhan ikan. Jika ikan membutuhkan pakan lebih dari sekali sehari, maka para pembudidaya ikan harus memastikan bahwa ikan mendapatkan pakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Dengan menghitung kebutuhan nutrisi ikan dan mengatur jumlah pakan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan ikan, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas ikan serta mengurangi risiko terjadinya penyakit pada ikan.

 

JENIS-JENIS PAKAN

Ada berbagai jenis pakan yang dapat diberikan kepada ikan, di antaranya adalah:

  1. Pakan buatan atau pakan komersial: Pakan buatan atau pakan komersial merupakan pakan yang dibuat dengan menggunakan bahan-bahan baku seperti tepung ikan, tepung daging, tepung kedelai, tepung jagung, dan lain-lain. Pakan ini dapat dibeli di toko-toko perikanan atau di toko-toko yang menjual kebutuhan budidaya ikan.
  2. Pakan alami atau pakan hidup: Pakan alami atau pakan hidup merupakan pakan yang terdiri dari jenis-jenis makanan yang dapat ditemukan secara alami di lingkungan ikan. Contohnya adalah daging ikan, udang, kepiting, dan lain-lain. Pakan alami ini dapat diberikan kepada ikan secara langsung atau dapat dikombinasikan dengan pakan buatan untuk menambah variasi nutrisi yang diberikan kepada ikan.

Setiap jenis pakan memiliki kandungan nutrisi yang berbeda-beda. Beberapa kandungan nutrisi yang terdapat pada pakan buatan atau pakan komersial adalah protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Sedangkan pada pakan alami atau pakan hidup, kandungan nutrisinya dapat bervariasi sesuai dengan jenis makanan yang diberikan.

Dengan memberikan berbagai jenis pakan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan, maka ikan akan mendapatkan nutrisi yang seimbang dan dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas ikan. Selain itu, dengan menggunakan berbagai jenis pakan, para pembudidaya ikan juga dapat mengurangi risiko terjadinya kebosanan pada ikan, karena ikan akan mendapatkan variasi nutrisi yang diberikan.


DAMPAK KETIDAKSEIMBANGAN PAKAN

Ketidakseimbangan pakan dapat menyebabkan terjadinya dampak negatif bagi kualitas air tempat budidaya ikan, seperti terjadinya pencemaran air dan menurunnya kualitas air. Hal ini dapat terjadi karena adanya kelebihan nutrisi dalam air yang disebabkan oleh pemberian pakan yang tidak tepat jumlahnya.

Kelebihan nutrisi dalam air dapat menyebabkan terjadinya pertumbuhan tumbuhan yang tidak terkendali, seperti lumut dan alga. Pertumbuhan tumbuhan yang tidak terkendali ini dapat menutupi permukaan air, sehingga mengurangi oksigen yang masuk ke dalam air. Akibatnya, ikan akan kesulitan untuk mendapatkan oksigen yang cukup, sehingga dapat menyebabkan kematian ikan.

Selain itu, kelebihan nutrisi dalam air juga dapat mengakibatkan pencemaran air, seperti terjadinya bau yang tidak sedap dan warna air yang berubah. Hal ini dapat menurunkan kualitas air tempat budidaya ikan, sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan ikan.

Oleh karena itu, para pembudidaya ikan harus memperhatikan pemberian pakan yang tepat jumlahnya agar dapat menghindari terjadinya ketidakseimbangan pakan dan dampak negatifnya bagi kualitas air tempat budidaya ikan.

 

CARA MENGATASI KETIDAKSEIMBANGAN PAKAN IKAN

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan ketidakseimbangan pakan dalam budidaya ikan, di antaranya adalah:

Menggunakan pakan yang berkualitas: Para pembudidaya ikan harus memperhatikan kualitas pakan yang digunakan, agar dapat memberikan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan ikan. Pakan yang berkualitas akan memiliki kandungan nutrisi yang seimbang dan tidak mudah rusak, sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya ketidakseimbangan pakan.

Melakukan pengamatan terhadap kondisi ikan: Para pembudidaya ikan harus rutin melakukan pengamatan terhadap kondisi ikan, seperti pertumbuhan, aktivitas, dan kondisi kesehatan ikan. Dengan melakukan pengamatan terhadap kondisi ikan, maka para pembudidaya ikan dapat mengetahui apakah pakan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan ikan atau tidak. Jika terdapat perbedaan, maka para pembudidaya ikan dapat segera mengatur jumlah pakan yang diberikan agar sesuai dengan kebutuhan ikan.

Menyediakan air bersih dan segar untuk ikan: Air yang bersih dan segar merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan ikan. Oleh karena itu, para pembudidaya ikan harus memastikan bahwa air tempat budidaya ikan selalu bersih dan segar. Hal ini dapat dilakukan dengan mengganti air secara rutin, menjaga kebersihan air, dan menyaring air agar terbebas dari kotoran dan debu.

Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, diharapkan para pembudidaya ikan dapat mengatasi permasalahan ketidakseimbangan pakan dalam budidaya ikan, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas ikan serta menjaga kesehatan ikan.

Jumat, 12 November 2021

REKAYASA TEKNOLOGI IKAN NILA

 

        Permasalahan budidaya ikan yang sering dijumpai oleh pembudidaya ikan nila adalah penurunan mutu induk atau benih yang digunakan . Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan melaukukan kegiatan perekayasaan teknologi, meliputi : Penangkaran selektif (Selective Breeding), Hibridisasi, Manipulasi Set Kromoson dan perbanyakan Induk Unggul.

1.  Penangkaran selektif

Kegiatan penangkaran selektif dimaksudkan memilih calon indukan yang yang memiliki keunggulan fenotif agar menghasilkan keturunan yang unggul. Berdasarkan metode yang digunakan terdapat dua teknik seleksi yaitu seleksi massa (individu) dan seleksi famili, pada seleksi individu, individu terbaik dari satu populasi digunakan untuk menghasilkan keturunan berikutnya, sementara itu pada seleksi famili  induk terbaik dalam setiap famili saja yang digunakan untuk menghasilkan keturunan berikutnya.

Salah satu program seleksi ikan nila yang telah berhasil di dunia adalah GIFT (Genetically Improvement of Farmed Tilapia)  di Indonesia. Ikan yang di introduksikan ke Indonesia pertama kali pada tahun 1994 sangat berhasil meningkatkan ikan nila, namun mutu genetik ikan nila gift menurun seiring dengan berjalannya waktu. Saat ini telah berhasil dikembangkan beberapa strain ikan nila unggul yaitu : Ikan Nila Nirwana ( Nila Ras Wanayasa ) hasil Balai Pengembangan Benih Ikan Air Tawar (BPBIAT) Wanayasa Purwakarta Jawa Barat, Ikan Nila JATIMBULAN hasil UPTPBAT Umbulan, serta Nila BEST (Bogor Enhanced Strain Tilapia) hasil Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Bogor (BRPBAT) Bogor.

Umumnya program seleksi lebih di arahkan untuk menghasilkan individu yang memiliki pertumbuhan yang lebih baik, namun tidak menutup kemungkinan program seleksi juga dilakukan untuk aspek yang lain seperti ketahanan terhadap salinitas  (Program Nila Salin , BPPT) atau ketahanan di lahan gambut/asam (BRPBAT Bogor Mandiangin)

2.  Hibridisasi

Upaya hibridisasi ikan nila saat ini sedang dikembangkan khususnya pada ikan nila merah. Ikan nila merah yang sebelumnya di datangkan ke Indonesia pada tahun 1981 merupakan jenis hibrida, ikan nila saat ini permasalahan budidaya ikan nila merah mulai muncul  ketika tingkat pertumbuhannya mulai menurun rentan terhadap penyakit, fekunditas induk yang rendah serta penampilan bercak hitam mulai dominan.

Jenis ikan nila merah yang dihasilkan di PBIAT Janti, Jawa Tengah telah di rilis oleh Menteri Kelautan dan Perikanan dengan nama Nila Larasati. Hibridisasi nila hitam dan nila merah tersebut mampu memperbaiki pertumbuhan ikan nila lebih baik lagi. Perbaikan mutu induk ikan nila merah ini telah dilakukan di BBPBAT Sukabumi dan telah menghasilkan nila merah yang lebih baik, nila merah jenis unggul sekarang biasa di sebut Nila Merah Bangkok.

3.  Manipulasi set kromoson

Kegiatan ini dimaksudkan untuk merekayasa aspek kromoson untuk kepentingan yang diinginkan. Kegiatan rekayasa set kromoson yang umum dilakukan adalah merekayasa kromoson seks ikan agar dihasilkan individu unggul kelamin (mono sex). Pada ikan nila jantan relatif lebih cepat tumbuhnya dibandingkan betinanya  oleh karenanya memelihara ikan tunggal kelamin jantan dirasakan jauh lebih menguntungkan. Benih tunggal kelamin jantan dapat diperoleh dengan memberikan hormon androgen pada larva sebelum fase diferensiasi seksnya. Namun penggunaan hormon tersebut sudah tidak diperbolehkan lagi. alternatif pemecahan masalah yang dapat di terapkan adalah dengan metode jantan super (YY super male).

Balai Besar Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar (BBPBAT) sukabumi bekerjasama dengan badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK, IPB) telah mengembangkan produk jantan super yang diberi nama Nila Gesit (Genetically Supermale Indonesian Tilapia) Induk Nila GESIT ini jika dipijahkan dengan nila betina biasa akan menghasilkan benih dominan jantan (GMT, Gnetically Male Tilapia) 90 % jantan semua.

Jumat, 10 Januari 2020

Pembenihan Ikan Tawes Secara Sederhana


tawes

Ikan tawes adalah salah satu ikan khas Indonesia. Ikan tawes ditemukan disungai-sungai besar didaerah jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Penyebarannya ikan tawes cukup luas, meliputi laos dan Vietnam.

Ikan tawes termasuk golongan ikan herbivora, yang memakan daun-daun atau hijauan. Oleh sebab itu, merupakan ikan yang patut di kembangkan di pedesaan karena di sana banyak terdapat sumber pakan yang melimpah. Dengan meanfaatkan sumberdaya yang ada, biaya produksinya yang relative lebih murah dibandingkan ikan karnivora.

Adapun teknik budidaya ikan tawes relative mudah, pemijahan ikan tawes secara alami maupun buatan. Berikut ini tahap pembenihan ikan tawes yang baik dan efisien.

Pembenihan ikan tawes dapat dilakukan dikolam maupun bak. Adapun teknik pembenihan meliputi beberapa tahap kegiatan berikut.  

A. Pemilihan induk 

Induk yang digunakan dalam pemijahan mempunyai berat 300 - 500 g/ekor dan umur matang gonad 8 - 12 bulan. Jumlah telur yang dihasilkan berkisar 1000 butir/g berat badan.  

B. Pemijahan 

  1. Pembenihan secara alami dilakukan secara masal dikolam. Adapun jumlah induk betina dan jantan yang digunakan yaitu 25 ekor dan 50 ekor. Sebelum dipijahkan, induk diberok atau di puasakan terlebih dahulu selama 2 - 3 hari.
  2. Sebelum budidaya ikan tawes berlanjut, untuk mempercepat pemijahan, induk dirangsang dengan menaikkan ketinggian air dikolam.
  3. Induk-induk dimasukkan saat ketinggian air kolam mencapai 20 cm dipagi hari. Pada saat sore hari, air mulai dimasukkan hingga ketinggiannya mencapai 80 - 100 cm.
  4. Berdasarkan habitat kebiasaannya di alam bebas, biasanya, induk tawes akan memijah pada pukul 19.00 - 22.00.
  5. Ciri induk yang memijah yaitu berkejar - kejaran pada siang hari didekat pintu air masuk.
  6. Pembenihan di bak dilakukan dengan memasangkan induk jantan dan betina dengan perbandingan 1 betina : 2 jantan.
  7. Kepadatan yang digunakan yaitu 3 ekor/bak ukuran 2 m x 1 m x 1 m. Mula - mula, air dimasukkan ke dalam bak secara bertahap hingga mencapai ketinggian 85 cm.
  8. Bersamaan dengan itu, percikkan air ke permukaan kolam sebagai tiruan air hujan. Induk akan memijah sekitar 10 jam kemudian.
  9. Rangsangan lain yang juga umum digunakan untuk ikan tawes yaitu penggunaan hipofisa atau hormone ovaprim.
  10. Perbandingan antara donor dan resipien yang digunakan hipofisa yaitu 1:1,5.
  11. Sementara hormone ovaprim diberikan dengan dosis 0,35 ml/kg induk betina.
  12. Penyuntikan dapat dilakukan satu sampai dua kali. Penyuntikan hormone hanya diberikan pada induk betina. Pemijahan akan terjadi pada saat 6-14 jam setelah penyuntikan pertama.
  13. Pemijaan dapat dilakukan secara buatan dengan cara mengumpulkan telur-telur lewat pengurutan perut induk betina.
  14. Sementara sperma diperoleh dengan cara mengurut perut induk jantan. Telur dan sperma yang terkumpul dicampur, diaduk dengan bulu ayam, dan diaktifkan dengan air.
  15. Selanjutnya, telur-telur ditetaskan dicorong penetasan yang terbuat dari fiber.

B. Pemeliharaan larva

  1. Setelah induk tawes selesai memijah, kecilkan air masuk ke kolam agar telur tidak terbawa arus. Telur di monitor agar tidak terkumpul disatu tempat. Telur akan menetas setelah 2-3 hari. Larva diberikan pakan cacing sutera hingga mencapai umur 20-21 hari.
  2. Selanjutnya, benih dipindahkan ke kolam pendederan kedua yang telah diolah secara standar.
  3. Padat tebar benih yang digunakan yaitu 10 - 20 ekor/m2. Pemeliharaan dilakukan selama 3-4 minggu. Kemudian benih dijual atau dipindahkan ke kolam pendederan berikutnya.



Jumat, 27 September 2019

Contoh Proposal Bantuan Pembesaran Ikan Lele

Contoh Proposal Bantuan Pembesaran Ikan Lele

PROPOSAL
PERMOHONAN PERCONTOHAN
PEMBESARAN IKAN LELE DUMBO


 




 






KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN
ULAM PLANA SARI
DESA PONJEN KECAMATAN KARANGANYAR
 KABUPATEN PURBALINGGA
TAHUN 2018


KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN
ULAM PLANA SARI
Desa Ponjen - Kecamatan Karanganyar - Kabupaten Purbalingga

Nomor     : 02/II/2018
Lampiran : 1 bendel
Perihal     : Permohonan Percontohan Pembesaran
       Ikan Lele Dumbo

Ponjen, 20 Pebruari 2018
                          
Kepada Yth :
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Purbalingga
     di
             Purbalingga

Dengan hormat,
Perkenankan kami, Kelompok Pembudidaya Ikan ULAM PLANA SARI bergerak dalam usaha pembesaran ikan yang berada di desa Ponjen Kecamatan Karanganyar Kabupaten Purbalingga Propinsi Jawa Tengah, dengan ini mengajukan permohonan kepada Bapak/Ibu Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, berupa Percontohan Pembesaran Ikan Lele.  Adapun rincian adalah benih ikan Lele sebanyak 25.000 ekor, pakan sejumlah 2,5 ton, terpal 12 buah  dan peralatan budidaya 1 paket.  
Percontohan tersebut nantinya sebagai tempat kami untuk menimba ilmu tentang pembesaran ikan Lele sekaligus untuk pengembangan usaha perikanan yang sudah ada.  Bersama ini pula kami lampirkan beberapa data pendukung sebagai bahan pertimbangan berkaitan dengan permohonan kami.  Besar harapan kami bisa dikabulkannya permohonan ini untuk kesejahteraan masyarakat perikanan.
Demikian permohonan ini disampaikan dan kami haturkan terima kasih.

Mengetahui,
a.n. KEPALA DESA PONJEN





­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­_____________________
Ketua Pokdakan,
ULAM PLANA SARI





ACH. SYAMSUDIN
      

A.           LATAR BELAKANG

Desa Ponjen merupakan salah satu desa di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Purbalingga yang memiliki topografi bergelombang dengan banyak pepohonan, sehingga sumber mata air sebagai salah satu hal pokok dalam pengembangan budidaya ikan cukup memadai. Kondisi alam tersebut merupakan salah satu potensi yang sangat baik untuk usaha budidaya ikan air tawar.  Keadaan alam dengan potensi sumber air yang memadai ini dimanfaatkan oleh warga masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya melalui sektor pertanian, peternakan dan perikanan khususnya budidaya ikan air tawar.
Budidaya ikan yang telah dilakukan oleh sebagian besar pembudidaya ikan adalah pembesaran ikan Tawes, Nilem dan Bawal.  Ikan tersebut dipilih karena sangat mudah dalam pemberian pakan yaitu hanya rerumputan/daun-daunan, tetapi waktu yang dibutuhkan akan lebih lama, biasanya baru bisa dipanen setelah satu tahun.  Jika dihitung-hitung hasilnya belum bisa meningkatkan taraf hidup pembudidaya ikan. 
Permintaan konsumen terhadap ikan khususnya Lele semakin meningkat di pasar-pasar tradisional baik di desa maupun di perkotaan. Budidaya ikan konsumsi ini sangat potensial dan prospek untuk dikembangkan untuk meningkatkan gizi protein masyarakat dan peningkatan pendapatan pembudidaya ikan itu sendiri.
Beberapa pembudidaya ikan sudah membudidayakan ikan Lele tetapi hasilnya belum sepadan bahkan banyak juga yang mengalami kerugian karena belum memahami budidaya pembesaran ikan Lele yang baik.  Dalam usaha pembesaran ikan masih banyak ditemui kendala dan permasalahan untuk bisa meningkatkan produksi dan pendapatan pembudidaya ikan.  Benih dan pakan merupakan hal yang sangat mendukung dalam usaha pembesaran ikan Lele, untuk itu perlu adanya terobosan teknik budidaya ikan Lele yang baik terutama untuk usaha pembesaran dan pemasaran hasil panen nantinya. 
Disamping itu aspek permodalan juga sangatlah penting dalam menunjang usaha pembesaran ikan Lele ini.  Banyak pembudidaya yang masih canggung melakukan usaha pembesaran ini karena keterbatasan modal. Faktor resiko kegagalan juga menjadi penghambat pembudidaya untuk lebih intensif untuk mengembangkan potensi yang ada.  Sangatlah disayangkan apabila kemauan dan kemampuan pembudidaya yang ada, tidak dikembangkan hanya karena keterbatasan modal, pengetahuan, dan ketrampilan.
Kelompok Pembudidaya Ikan ULAM PLANA SARI sebagai wadah pembudidaya ikan sangat berharap dengan adanya Percontohan Pembesaran Ikan Lele nantinya bisa menambah ilmu dan pengetahuan, sikap dan ketrampilan, mengenai Cara Budidaya Ikan yang Baik.  Tidak lepas pula bagaimana pengelolaan bisnis/usaha pembesaran ikan Lele yang berkelanjutan sehingga bisa benar-benar menambah pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan anggota dan keluarganya.

B.           TUJUAN
Adapun tujuan dari dibuatnya percontohan ini adalah :
1.      Bertambahnya pengetahuan, sikap dan ketrampilan anggota mengenai Cara Budidaya Ikan Lele yang Baik dan Pengelolaan yang berkelanjutan.
2.      Bertambahnya permodalan POKDAKAN dalam bentuk benih, pakan dan aset kolam.
3.    Menghasilkan produksi ikan Lele yang berkualitas dan berkelanjutan serta bisa diterapkan oleh pembudidaya ikan yang lain.
4.      Membuka lapangan pekerjaan maupun usaha sampingan untuk lebih meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

C.     RENCANA KEGIATAN
C.1. Waktu dan Lokasi
Waktu yang digunakan untuk kegiatan percontohan ini adalah bulan Maret Tahun 2019 hingga tidak berbatas waktu.  Waktu ini bisa berubah-ubah sesuai ketentuan dan hasil keputusan dari Dinas setempat.  Lokasi yang digunakan sebagai calon kolam adalah lahan milik Bpk. Ach. Syamsudin, berada di dekat bendungan untuk memudahkan pengairan, pengawasan dan keamanan.  
Adapun rincian waktu kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
No.
Uraian Kegiatan
Tahun 2019
Maret
April
Mei
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
1.
Pembuatan kolam dan pemasangan Terpal












2.
Persiapan Pakan












3.
Persiapan Air Media












4.
Persiapan dan Penebaran Benih Ikan












5.
Pemeliharaan ikan












6.
Pemanenan Ikan













C.2. Kegiatan
Rencana kegiatan Percontohan Pembesaran ikan Lele di Pokdakan ULAM PLANA SARI adalah sebagai berikut :
1.      Kolam budidaya akan ditempatkan pada satu kawasan sehingga tidak terpencar.
2.      Akan dibentuk Tim khusus berasal dari anggota Pokdakan, yang akan mengelola kegiatan pemeliharaan ikan.  
3.      Semua anggota kelompok berhak mengetahui dan ikut terlibat dalam semua kegiatan percontohan.
4.      Semua hasil dari kegiatan ini adalah untuk kepentingan bersama dan apabila ada permasalahan akan dimusyawarahkan secara mufakat.
D.     RENCANA ANGGARAN DAN BIAYA
Besaran anggaran dan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan percontohan ini adalah sebagai berikut :
No.
Uraian
Kebutuhan
Satuan
Harga (Rp)
Jumlah (Rp)
Keterangan
1.
Benih Ikan Lele Uk 7-9cm
25.000
Ekor
500
12.500.000

2.
Pakan Pelet
2500
Kg
11.500
28.750.000
Uk 2 mm
3.
Terpal uk 6x8 m
10
Bh
300.000
3.000.000
A5
4.
Peralatan Budidaya
1
Paket
3.000.000
3.000.000

5.
Persiapan dan pembuatan kolam
12
Paket
1.000.000
12.000.000


JUMLAH TOTAL



59.250.000


E.     BIODATA DAN STRUKTUR POKDAKAN
Adapun biodata dan struktur organisasi Pokdakan Ulam Plana Sari adalah sebagai berikut :
NO.
NAMA
ALAMAT
JABATAN
PEKERJAAN
1.
ACH. R. SYAMSUDIN
Ketua
Wiraswasta
2.
H. SUBANDIYO

Sekretaris
Wiraswsata
3.
WAKHUDIN

Bendahara
Wiraswasta
4.
HIDAYATUS SOLIHIN
Anggota
Pedagang
5.
SOBARI SOBAR

Anggota
Petani/Pekebun
6.
H. MUNFARIH

Anggota
Wiraswasta
7.
SARIPIN

Anggota
Wiraswasta
8.
PURWADI

Anggota
Wiraswasta
9.
KATUR MASKUR

Anggota
Wiraswasta
10.
M. NUR IKHSAN

Anggota
Wiraswasta

F.      PENUTUP
Demikian proposal ini kami ajukan, semoga dapat memenuhi harapan kita semua. Atas perhatian Bapak/Ibu dan terkabulnya permohonan ini, kami mengucapkan terima kasih.

Mengetahui,
Penyuluh Perikanan


  

KUS DAMARA
NIP. 1234567890
Ponjen,  20 Pebruari 2018
Ketua Pokdakan


ACH. R. SYAMSUDIN





LAMPIRAN
CALON LOKASI PERCONTOHAN IKAN LELE