Kamis, 02 Juni 2022

Budidaya Ikan Dengan Kolam Air Deras


Budidaya ikan di kolam air deras merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengelola ikan dengan sistem hidrodinamika air. Sistem ini memanfaatkan aliran air yang terus-menerus untuk menghantarkan oksigen, makanan, dan nutrisi kepada ikan, serta mengeluarkan limbah dan gas beracun dari sistem. Kolam air deras cocok digunakan untuk budidaya ikan air deras seperti tawes, nilem, tombro/mas, patin, dan bawal. Suatu kolam budidaya disebut kolam air deras bila air yang mengalir di kolam dapat dikategorikan deras, minimal 25 lt/detik. Optimalnya adalah 50-100 lt/detik. Kelebihan kolam air deras adalah banyak mengandung oksigen terlarut. Kelebihan kolam air deras adalah banyak mengandung oksigen terlarut, tetapi juga memiliki kekurangan, yaitu air miskin sumber pakan alami. Oleh karena itu, pemeliharaan ikan di air deras membutuhkan tambahan pakan berkualitas.

Kolam air deras biasanya berukuran relatif kecil, kurang dari 100 m2. Walaupun relatif sempit, padat penebaran ikan bisa lebih banyak karena airnya mengandung oksigen dengan kadar tinggi. Untuk membuat kolam air deras, beberapa kondisi air harus diperhatikan, seperti :
  1. Debit air minimal 25 liter per detik
  2. Kandungan oksigen terlarut 6-8 ppm
  3. Air tidak tercemar oleh polusi
  4. Air dapat terpenuhi sepanjang tahun
  5. Konstruksi kolam harus kokoh dengan konstruksi semen
  6. Pakan yang diberikan harus berkualitas dengan kandungan protein 25-30%
Kolam air deras terdiri dari enam bagian penting, yaitu saluran pemasukan, pematang, dasar kolam, saluran pengeluaran, aerator, dan filter. Saluran pemasukan dan pengeluaran bertugas mengalirkan air ke dalam dan keluar dari kolam, pematang mencegah ikan keluar dari kolam, dasar kolam bertindak sebagai tempat ikan berkembang biak, aerator memasukkan oksigen ke dalam air, dan filter menyaring limbah dan kotoran yang terdapat di dalam air.

Budidaya ikan di kolam air deras membutuhkan pengelolaan yang baik, termasuk penentuan kualitas pakan, waktu pemberian pakan, dan jumlah pemberian pakan. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan kondisi lingkungan sekitar kolam, seperti suhu, pH, dan kadar amonia, serta menjaga kebersihan kolam agar ikan selalu sehat. Dengan demikian, budidaya ikan di kolam air deras dapat menjadi salah satu pilihan yang layak dipertimbangkan bagi mereka yang ingin mengelola ikan dengan cara yang efektif dan sehat.

Bentuk kolam air deras bervariasi. Ada yang segitiga, segi empat, dan modifikasi bentuk segi empat menjadi bentuk kapsul. Menurut para ahli perikanan dari jepang, kolam ikan air deras berbentuk segitiga lebih produktif dibanding bentuk lain. Hanya saja segitiga menyulitkan penataan lahan. Semua bentuk kolam harus mempunyai konstruksi yang kokoh.

Kolam air deras terdiri dari enam bagian penting, yaitu;
  1. Saluran Pemasukan, saluran pemasukan yaitu berhubungan langsung dengan sumber air. Lebar saluran pemasukan yang baik adalah 1 m, tinggi 75cm, dan panjangnya menyesuaikan jumlah kolam yang akan dibangun dan debit air. Saluran pemasukan yang baik dibuat dari beton agar tidak mudah terkikis. Saluran pemasukan bisa digunakan untuk menyuplai air ke kolam air deras yang disusun berderet-deret sesuai jumlah yang dikehendaki.
  2. Pintu Pemasukan, pintu pemasukan berfungsi untuk menghubungkan saluran pemasukan dengan kolam. Kolam air deras dengan lebar 5 m dan panjang 10 m, pintu pemasukanya dibuat dengan lebar 50-75 cm dengan tinggi 25 cm. Untuk meletakan saringan air pada pada pintu pemasukan dibuat coakan vertikal selebar 3 cm dan kedalaman 2 cm. Saringanya dibuat dari jeruji besi berdiameter 5 mm yang dilas di rangka besi. Kerangka saringan dibuat dari besi berbentuk segi empat dengan ukuran persis ukuran pintu pemasukan hingga pada posisi coakan.
  3. Pematang, pematang adalah bagian yang berfungsi sebagai penahan badan air. Pematang kolam air deras dibuat tegak lurus dengan konstruksi dari batu/batu bata dan campuran semen. Karena terbuat dari konstruksi semen maka pematang cukup memiliki ketebalan 30 cm. Sedangkan tinggi pematang adalah 150 cm.
  4. Dasar Kolam, dasar kolam dibuat dari bahan campuran semen sehingga mampu bertahan dari gerusan air. Dasar kolam harus dibuat sedemikian rupa sehingga saat dikeringkan maka air kolam dapat mengalir ke pintu pembuangan. Dengan begitu maka kotoran pun dapat keluar menuju pintu pembuangan.
  5. Pintu Pembuangan, pintu pembuangan berfungsi untuk mengalirkan air dari kolam menuju saluran pembuangan. Saat budidaya, pintu pembuangan berfungsi untuk mengatur ketinggian air dan mengeluarkan air melalui saringan atau jeruji besi. Pintu pembuangan dibuat dengan lebar 50 cm. Seperti pintu pemasukan, saluran pembuangan juga dibuat coakan sedalam 3 cm, untuk memasang saringan dari jeruji besi.
  6. Saluran Pembuangan, saluran pembuangan berfungsi untuk menampung saluran air yang berasal dari kolam air deras. Air yang keluar dari pintu pengeluaran dari tiap-tiap petak kolam air deras akan ditampung di saluran pengeluaran. Untuk memperlancar pembuangan air di saluran pembuangan maka dasar saluran pembuangan harus lebih rendah dari dasar kolam deras.

Rabu, 11 Mei 2022

Pengiriman Benih Gurami Yang Tepat

Bagi sebagian pengusaha ikan gurame, teknik pengangkutan masih merupakan kendala. Padahal dengan memperhatikan syarat pengirimannya, ikan gurame bisa selamat tetap sehat sampai tujuan.

Dalam budidaya ikan gurame, salah satu faktor penting yang perlu mendapat perhatian adalah teknik pengangkutannya. Tidak jarang pengusaha ikan gurame mengalami kerugian karena kesalahan teknik pengaangkutan. kerugiannya tidak hanya berupa waktu dan biaya, tetapi juga kepercayaan pembeli menjadi luntur karenanya.

Untuk mengatasi hal ini, hanya ada satu jalan yang harus ditempuh yaitu memperbaiki teknik pengangkutan. Dalam pengangkutan, bukan hanya jarak tempuh dan alat angkut yang diperhitungkan, ternyata masih banyak segi yang harus dipertimbangkan.

Diberokkan sebelum benih gurame dikirim

Berbeda dengan pengiriman produk mati, dalam pengiriman benih ikan gurame ini, selain harus tepat waktu ikan juga harus tetap hidup dan sehat sampai tujuan. Untuk mewujudkan tujuan pengiriman ini ternyata tidak semudah yang diperkirakan, dan masih banyak pengusaha ikan gurame yang mengalami kesulitan dalam pengiriman. Ini disebabkan dalam pengiriman ikan gurame banyak hal yang harus dipertimbangkan, misalnya berapa perbandingan jumlah ikan, air, dan oksigen, serta cara pengemasan dan alat angkut yang digunakan agar benih gurame selamat ditujuan.

Prinsipnya ada 2 kegiatan dalam pengiriman benih gurame yaitu pengemasan dan pemberangkatan. Keduanya harus dilakukan dengan cepat dan tepat, sesuai dengan syarat pengiriman benih gurame.

Untuk memperlancar pengiriman, sebelum pengemasan dilakukan, benih gurame harus sudah diseleksi lebih dahulu. Seleksinya meliputi jenis, ukuran, dan kesehatan ikan. Sehingga ikan yang dikirim benar - benar hanya ikan yang sejenis, seragam, dan sehat sesuai permintaan pembeli.

Selain seleksi, satu kegiatan penting yang harus dilakukan sebelum benih gurame dikemas adalah memberokkan benih gurame. Pemberokkan adalah suatu perlakuan untuk mengistirahatkan ikan setelah mendapat penanganan tertentu ditempat pemeliharaan. Maksudnya adalah agar benih gurame kondisinya lebih baik, dan tidak stress selama diperjalanan (minimum bisa dikurangi).

Pemberokkan benih gurame dilakukan dalam air bersih yang sudah disterilkan, selama 1-3 hari. Selama pemberokkan benih gurame tidak diberi pakan, namun kondisi kesehatan ikan tetap terus dijaga. Kandungan oksigen (O2) dalam air harus cukup, sebaiknya tidak kurang dari 8 ppm, dan kandungan amoniak (NH4) tidak melebihi 0,1 ppm.

Bersamaan dengan pemberokkan dilakukan juga seleksi kesehatan, serta penghitungan jumlah benih gurame. Seleksi kesehatan ini tidak hanya dilakukan terhadap benih gurame sakit, tetapi juga keutuhan tubuhnya, seperti benih gurame yang bengkok, dan rusak. benih gurame sakit, tidak normal, atau rusak dipisahkan dari benih gurame yang sehat. benih gurame sehat, dan normal inilah benih gurame yang siap dikirim.

Alat-alat pengiriman

Sebagai alat tempat pengiriman benih gurame digunakan kantong plastik. Kantong plastik dipilih yang kuat (jenis PE), dan untuk menghindari kebocoran sebaiknya digunakan rangkap dua. Untuk keselamatan ikan, jumlah benih gurame yang dimasukkan dalam kantong plastik harus disesuaikan dengan kemampuan daya tampungnya. Selain itu perbandingan isi benih gurame dengan jumlah air, dan oksigen juga harus sesuai.

Menurut pedoman Teknis Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, sebaiknya kantong plastik hanya diisi air 1/4 bagian. Air yang dimasukkan dalam kantong plastik harus steril dan sudah difiltrasi terlebih dahulu. Selain itu untuk menjaga stabilitas kwalitas, air perlu diberikan larutan buffer. Misalnya berupa buffer teknis (Na2HPO2). Caranya, larutan buffer dilarutkan dalam air dengan konsentrasi 9 gram buffer dalam 1 liter air.

Setelah kantong plastik diisi air, benih gurame dimasukkan kedalamnya. Berat/jumlah benih gurame yang dimasukkan sebaiknya sama perbandingannya dengan berat/volume air. Cara menghitung perbandingannya dapat dilakukan dengan menimbang atau menghitung jumlah ikan. Baru kemudian, sisa isi kantong plastik diisi oksigen, dan diikat kuat agar oksigen tidak keluar atau bocor.

Sebelum dilalu-lintaskan, agar benih gurame  lebih aman, plastik berisi ikan dikemas terlebih dahulu dengan menggunakan karton. Karton yang digunakan harus kuat sehingga tidak mudah rusak saat penanganan dan selama dalam perjalanan. Supaya pengemasan lebih efisien, dalam karton, kantong-kantong plastik wadah benih ikan gurame disusun teratur. Dan agar tidak mudah terpengaruh oleh suhu lingkungan, dan juga tidak rusak akibat goncangan, maka kemasan\ harus dilengkapi dengan styroform.

Setelah karton ditutup, agar ikan terhindar dari kesalahan perlakuan petugas pengiriman, sebelum diberangkatkan karton harus diberi label. Label dapat berupa gambar, maupun keterangan mengenai cara/larangan perlakuannya.. Tujuan pemberian label ini adalah memberi informasi kepada petugas, sehingga  kemasan diperlakukan sesuai petunjuk yang terdapat pada label.

Didesinfeksi

Perlu diperhatikan, terutama saat pemberokkan dan pengepakkan benih ikan gurame, semua peralatan dan pekerja harus didesinfeksi terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar benih ikan gurame tetap sehat, terhindar dari serangan jasad patogen akibat kontak dengan pekerja, alat, maupun kolam/bak yang digunakan.

Sebelum masuk ruang pemberokkan, pekerja harus mencuci tangan dan kaki terlebih dahulu dengan menggunakan larutan lysol, atau disinfektan lainnya. Sebaiknya yang memasuki ruang pemberokkan hanyalah pekerja yang menangani benih ikan gurame saja.

Desinfeksi juga dilakukan terhadap alat-alat, dan tempat wadah yang akan dipakai. Desinfeksi wadah/tempat dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan larutan desinfektan sebelum wadah/tempat diisi air. Sedangkan deinfeksi alat-alat dapat dilakukan dengan merendamnya dalamlarutan desinfektan, kemudian dibilas dengan iar bersih.

Pengangkutan

Dalam pengangkutannya selain keselamatan benih ikan gurame, tepat waktu perlu juga diperhatikan. Untuk itu alat transportasi yang digunakan, cara penempatan karton-karton, dan waktu pemberangkatannya perlu dipertimbangkan. Pengangkutan dapat melalui darat, dapat juga melalui air, atau udara disesuaikan dengan jarak, dan kemudahan pengiriman.

Untuk pengiriman berjarak tempuh kurang dari 24 jam, dan dapat dilalui mobil, pengirimannya dapat melalui darat. Sedangkan untuk daerah dengan jarak pengiriman lebih dari 24 jam, dapat menggunakan pesawat terbang. Namun apabila daerah pengiriman tidak mungkin melalui darat dan udara, maka pengirimannya bisa melalui air menggunakan kapal.

Agar kemasan/karton berisi benih ikan gurame tidak rusak, maka penataannya harus dilakukan dengan benar. Kemasan/karton-karton harus disusun berjajar satu-satu, dan rapat sehingga terlihat rapih, dan tahan goncangan. Namun bila kemasan ingin disusun bertingkat, maka harus menggunakan rak-rak.

Tepat waktu

Selama diperjalanan benih ikan gurame, hal penting yang harus diperhatikan adalah ketepatan waktu pemberangkatan. Jangan sampai setelah ikan dipetikemaskan, waktu pemberangkatannya belum diketahui, sehingga ikan harus menunggu lama. Bila hal ini terjadi, bisa membahayakan kelangsungan hidup ikan. Hal ini disebabkan karena selama penantiannya ikan akan menghabiskan cadangan oksigen yang ada dalam kantong plastik.

Selain waktu pemberangkatan, lamanya perjalanan juga harus diketahui secara tepat. Yang dimaksudkan lama perjalanan disini adalah waktu yang dibutuhkan mulai dari ikan dikemas sampai benih ikan gurame diterima pembeli. Jika hal ini tidak diketahui secara tepat, maka sulit memperkirakan perbandingan jumlah oksigen yang harus diberikan, akibatnya juga membahayakan keselamatan benih ikan gurame  yang dilalu-lintaskan.

Namun apabila semua persyaratan pengiriman sudah diperhitungkan dengan baik, maka keberhasilan pengiriman benih ikan gurame insya Allah pasti didapat.

 

Rabu, 02 Maret 2022

PENYEBAB IKAN KEKURANGAN OKSIGEN


 Penyebab ikan kekurangan oksigen dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah:
  1. Kondisi air tempat budidaya ikan yang tidak sehat: Air yang tidak sehat dapat menyebabkan terjadinya kekurangan oksigen bagi ikan. Air yang tidak sehat dapat disebabkan oleh adanya kotoran, sisa pakan, atau bahan kimia yang terdapat dalam air, sehingga dapat mengurangi kadar oksigen yang tersedia bagi ikan.

Kotoran dan sisa pakan dapat mengurangi kadar oksigen dalam air karena kedua bahan tersebut dapat menghasilkan gas-gas yang dapat mengikat oksigen dalam air. Kotoran dan sisa pakan yang terdapat dalam air akan dikenai proses pembusukan oleh mikroorganisme, sehingga akan menghasilkan gas-gas seperti amonia, nitrit, dan nitrat. Gas-gas tersebut dapat mengikat oksigen dalam air, sehingga mengurangi kadar oksigen yang tersedia bagi ikan. Oleh karena itu, para peternak ikan harus memastikan bahwa air tempat budidaya ikan tidak tercemar oleh kotoran dan sisa pakan, agar dapat menjaga kualitas air yang baik bagi pertumbuhan dan kesehatan ikan.

  1. Jumlah ikan yang terlalu banyak dalam satu tempat budidaya: Jumlah ikan yang terlalu banyak dalam satu tempat budidaya juga dapat menyebabkan terjadinya kekurangan oksigen bagi ikan. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan aktivitas ikan yang menyebabkan pengeluaran oksigen yang lebih banyak.

Peningkatan aktivitas ikan yang menyebabkan pengeluaran oksigen yang lebih banyak karena aktivitas ikan akan meningkatkan kebutuhan oksigen yang dibutuhkan oleh ikan. Pada saat ikan bergerak atau bernapas, maka ikan akan membutuhkan oksigen untuk dapat melakukan aktivitas tersebut. Jika aktivitas ikan meningkat, maka kebutuhan oksigen yang dibutuhkan oleh ikan juga akan meningkat. Oleh karena itu, para peternak ikan harus memastikan bahwa jumlah oksigen yang tersedia dalam air tempat budidaya ikan cukup untuk mencukupi kebutuhan oksigen yang dibutuhkan oleh ikan.

  1. Perubahan suhu air: Perubahan suhu air juga dapat menyebabkan terjadinya kekurangan oksigen bagi ikan. Suhu air yang terlalu tinggi akan menyebabkan terjadinya peningkatan metabolisme ikan yang mengakibatkan peningkatan kebutuhan oksigen. Sebaliknya, suhu air yang terlalu rendah akan menyebabkan terjadinya penurunan metabolisme ikan yang mengakibatkan penurunan kebutuhan oksigen.

Metabolisme ikan meningkat ketika suhu air meningkat karena suhu air yang tinggi akan meningkatkan kecepatan reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh ikan. Pada saat suhu air meningkat, maka tubuh ikan akan mengalami peningkatan suhu juga. Peningkatan suhu tubuh ikan akan meningkatkan kecepatan reaksi kimia dalam tubuh ikan, sehingga meningkatkan metabolisme ikan. Oleh karena itu, para peternak ikan harus memastikan bahwa suhu air tempat budidaya ikan terkontrol, agar dapat menjaga kesehatan ikan dan mengurangi risiko terjadinya kelebihan metabolisme.

  1. Penggunaan bahan kimia yang tidak sesuai: Penggunaan bahan kimia yang tidak sesuai juga dapat menyebabkan terjadinya kekurangan oksigen bagi ikan.  Penggunaan bahan kimia seperti obat kimiawi yang tidak sesuai dapat menyebabkan terjadinya kekurangan oksigen bagi ikan karena bahan kimia tersebut dapat mengikat oksigen dalam air. Obat kimiawi yang tidak sesuai atau tidak diberikan dalam dosis yang tepat dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi ikan. Efek samping tersebut dapat berupa terjadinya pencemaran air oleh bahan kimia tersebut, sehingga mengurangi kadar oksigen yang tersedia bagi ikan. Oleh karena itu, para peternak ikan harus memperhatikan penggunaan obat kimiawi dengan benar, agar dapat menjaga kualitas air yang baik bagi pertumbuhan dan kesehatan ikan.
  1. Kelebihan jumlah ikan dalam satu wadah: Kelebihan jumlah ikan dalam satu wadah juga dapat menyebabkan ikan kekurangan oksigen, karena jumlah oksigen yang tersedia dalam air tidak dapat mencukupi kebutuhan ikan. Oleh karena itu, para peternak ikan harus memperhatikan jumlah ikan yang dibesarkan dalam satu wadah, agar tidak terjadi kelebihan jumlah ikan yang dapat menyebabkan ikan kekurangan oksigen.

Untuk menghitung kepadatan ikan agar tidak sampai kekurangan oksigen, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, di antaranya adalah:

  • Menghitung kapasitas air tempat budidaya ikan: Pertama, para peternak ikan harus menghitung kapasitas air tempat budidaya ikan, agar dapat mengetahui jumlah air yang tersedia bagi ikan. Kapasitas air dapat dihitung dengan menggunakan rumus volume air, yaitu: V = L x W x D, dimana V adalah volume air, L adalah panjang air, W adalah lebar air, dan D adalah kedalaman air.
  • Menghitung kebutuhan oksigen ikan: Kedua, para peternak ikan harus menghitung kebutuhan oksigen ikan, agar dapat mengetahui jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh ikan. Kebutuhan oksigen ikan dapat dihitung dengan menggunakan rumus kebutuhan oksigen, yaitu: QO2 = DO2 x WO2, dimana QO2 adalah kebutuhan oksigen, DO2 adalah kebutuhan oksigen per satuan berat ikan, dan WO2 adalah berat ikan.
  • Menghitung kepadatan ikan: Ketiga, para peternak ikan harus menghitung kepadatan ikan dengan menggunakan rumus kepadatan ikan, yaitu: P = N/V, dimana P adalah kepadatan ikan, N adalah jumlah ikan, dan V adalah volume air.
  1. Aktivitas ikan yang tinggi: Aktivitas ikan yang tinggi juga dapat menyebabkan ikan kekurangan oksigen, karena aktivitas ikan yang tinggi akan meningkatkan kebutuhan oksigen yang dibutuhkan oleh ikan. Oleh karena itu, para peternak ikan harus memastikan bahwa ikan dapat bergerak dengan bebas dan tidak terjebak dalam satu tempat yang sempit, agar dapat menjaga kesehatan ikan dan mengurangi risiko terjadinya kekurangan oksigen.​​​​​​​

Aktivitas ikan yang tinggi akan meningkatkan kebutuhan oksigen karena saat ikan bergerak atau bermain, ia menggunakan energi yang berasal dari makanan yang ia konsumsi. Proses pencernaan makanan tersebut membutuhkan oksigen untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh ikan. Selain itu, saat ikan bernapas, ia juga menggunakan oksigen dari air untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk bergerak. Jadi, semakin aktif ikan, semakin banyak oksigen yang dibutuhkannya.

Jumat, 04 Februari 2022

MENGATASI HARGA YANG TIDAK STABIL DAN BIAYA PRODUKSI YANG TINGGI PADA BUDIDAYA IKAN

 

Untuk mengatasi permasalahan ekonomi seperti harga yang tidak stabil dan biaya produksi yang tinggi pada budidaya ikan, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, di antaranya adalah : 

  1. Memperhatikan kondisi pasar: Para pembudidaya ikan harus memperhatikan kondisi pasar dan mengetahui harga ikan yang tepat sesuai dengan kondisi pasar. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan riset pasar atau menanyakan kepada para pedagang ikan tentang harga ikan saat ini. Dengan mengetahui harga ikan yang tepat, maka para pembudidaya ikan dapat menentukan harga jual ikan yang sesuai dan menguntungkan bagi mereka.
  2. Menggunakan teknik budidaya yang efisien: Para pembudidaya ikan harus menggunakan teknik budidaya yang efisien, agar dapat menekan biaya produksi yang tinggi. Teknik budidaya yang efisien dapat dilakukan dengan cara menggunakan pakan yang berkualitas, mengatur jumlah pakan yang diberikan, menjaga kebersihan air tempat budidaya ikan, dan lain-lain. Dengan menggunakan teknik budidaya yang efisien, maka para pembudidaya ikan dapat menekan biaya produksi yang tinggi dan memperoleh keuntungan yang lebih besar.
  3. Memanfaatkan peluang bisnis: Para pembudidaya ikan juga dapat memanfaatkan peluang bisnis yang ada, seperti membuka toko online untuk menjual ikan, menjual produk olahan ikan, atau menjadi penyedia jasa budidaya ikan bagi para pembudidaya ikan lain. Dengan memanfaatkan peluang bisnis, maka para pembudidaya ikan dapat menambah pendapatan dan mengurangi risiko terjadinya permasalahan ekonomi.

Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, diharapkan para pembudidaya ikan dapat mengatasi permasalahan ekonomi seperti harga yang tidak stabil dan biaya produksi yang tinggi pada budidaya ikan, sehingga dapat meningkatkan keuntungan yang didapat dan menjadi usaha yang menguntungkan.

Untuk melakukan riset pasar kepada para pedagang ikan tentang harga ikan, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, di antaranya adalah :

  1. Mengumpulkan informasi tentang para pedagang ikan: Para pembudidaya ikan harus mengumpulkan informasi tentang para pedagang ikan yang ada di sekitar lokasi budidaya ikan. Informasi tersebut dapat berupa nama pedagang ikan, lokasi toko, jenis ikan yang dijual, dan harga jual ikan.
  2. Melakukan survei kepada para pedagang ikan: Setelah mengumpulkan informasi tentang para pedagang ikan, selanjutnya para pembudidaya ikan dapat melakukan survei kepada para pedagang ikan tersebut. Survei ini bertujuan untuk mengetahui informasi lebih detail tentang harga ikan yang ditawarkan oleh para pedagang ikan. Survei dapat dilakukan dengan cara menanyakan secara langsung kepada para pedagang ikan atau melalui telepon atau media sosial. 
  3. Menganalisis data hasil survei: Setelah melakukan survei kepada para pedagang ikan, selanjutnya para pembudidaya ikan dapat menganalisis data hasil survei tersebut. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui harga ikan yang ditawarkan oleh para pedagang ikan dan menentukan harga jual ikan yang tepat sesuai dengan kondisi pasar.

Untuk menggunakan teknik budidaya yang efisien agar usaha budidaya ikan menjadi menguntungkan, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, di antaranya adalah:

  1. Menggunakan pakan yang berkualitas: Para pembudidaya ikan harus memperhatikan kualitas pakan yang digunakan, agar dapat memberikan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan ikan. Pakan yang berkualitas akan memiliki kandungan nutrisi yang seimbang dan tidak mudah rusak, sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya ketidakseimbangan pakan.
  2. Mengatur jumlah pakan yang diberikan: Para pembudidaya ikan juga harus memperhatikan jumlah pakan yang diberikan kepada ikan. Jumlah pakan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan, agar dapat menghindari terjadinya kelebihan atau kekurangan pakan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan ikan.
  3. Menjaga kebersihan air tempat budidaya ikan: Para pembudidaya ikan juga harus menjaga kebersihan air tempat budidaya ikan, agar dapat menjamin kualitas air yang baik bagi pertumbuhan dan kesehatan ikan. Kebersihan air dapat dijaga dengan cara mengganti air secara rutin, menjaga kebersihan peralatan budidaya ikan, dan menyaring air agar terbebas dari kotoran dan debu.

Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, diharapkan para pembudidaya ikan dapat menggunakan teknik budidaya yang efisien, sehingga dapat menekan biaya produksi yang tinggi dan memperoleh keuntungan yang lebih besar dari usaha budidaya ikan.

Untuk memanfaatkan peluang bisnis pada budidaya ikan, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, di antaranya adalah:

  1. Membuka toko online: Para pembudidaya ikan dapat membuka toko online untuk menjual ikan yang dihasilkan dari budidaya ikan. Dengan membuka toko online, maka para pembudidaya ikan dapat menjual ikan kepada pembeli yang berada jauh dari lokasi budidaya ikan.
  2. Menjual produk olahan ikan: Para pembudidaya ikan juga dapat menjual produk olahan ikan, seperti keripik ikan, abon ikan, dan lain-lain. Produk olahan ikan dapat dibuat sendiri atau dijual dengan menggunakan label budidaya ikan milik sendiri.
  3. Menjadi penyedia jasa budidaya ikan: Para pembudidaya ikan juga dapat menjadi penyedia jasa budidaya ikan bagi para pembudidaya ikan lain. Jasa budidaya ikan ini dapat berupa penyediaan bibit ikan, pakan ikan, dan peralatan budidaya ikan. Dengan menjadi penyedia jasa budidaya ikan, maka para pembudidaya ikan dapat menambah pendapatan dan memperluas jaringan bisnis budidaya ikan.

Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, diharapkan para pembudidaya ikan dapat memanfaatkan peluang bisnis yang ada pada budidaya ikan, sehingga dapat menambah pendapatan dan mengurangi risiko terjadinya permasalahan ekonomi.

 

 



Kamis, 06 Januari 2022

KETIDAKSEIMBANGAN PAKAN, MASALAH YANG SERING TIDAK DIPERHATIKAN PEMBUDIDAYA IKAN


Ketidakseimbangan pakan dapat menjadi salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh para pembudidaya ikan. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang pemberian pakan yang tepat, sehingga menyebabkan kekurangan atau kelebihan nutrisi yang diberikan kepada ikan.

Akibat dari ketidakseimbangan pakan dapat menyebabkan ikan menjadi lemah, rentan terhadap penyakit, dan dapat menurunkan produktivitas budidaya ikan. Selain itu, ketidakseimbangan pakan juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air, sehingga dapat mempengaruhi kualitas air tempat budidaya ikan.

Untuk mengatasi permasalahan ketidakseimbangan pakan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh para pembudidaya ikan, di antaranya adalah:

  1. Mengetahui jenis ikan yang akan dibudidayakan dan kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan tersebut.
  2. Menyediakan pakan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan.
  3. Memberikan pakan secara teratur dan tepat jumlahnya sesuai dengan kebutuhan ikan.
  4. Melakukan pengamatan terhadap kondisi ikan secara rutin untuk mengetahui apakah ikan mendapatkan nutrisi yang cukup atau tidak.
  5. Menyediakan air yang bersih dan segar sesuai dengan kondisi ikan.

Dengan melakukan hal-hal tersebut di atas, diharapkan dapat mengatasi permasalahan ketidakseimbangan pakan dalam budidaya ikan. Selain itu, para pembudidaya ikan juga harus terus memperbaharui pengetahuan dan teknologi terkait budidaya ikan agar dapat meningkatkan produktivitas budidaya ikan dan mengurangi permasalahan yang dihadapi.

Untuk memenuhi syarat minimum jumlah kata dalam sebuah artikel, kami akan menambahkan beberapa informasi tambahan mengenai permasalahan ketidakseimbangan pakan dalam budidaya ikan. 

  1. Ketidakseimbangan pakan dapat terjadi karena berbagai faktor, di antaranya adalah:
  2. Kurangnya pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi ikan
  3. Kurangnya pengetahuan tentang jenis pakan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan
  4. Pemberian pakan secara berlebihan
  5. Penggunaan pakan yang tidak berkualitas
  6. Kurangnya pengawasan terhadap pemberian pakan

Oleh karena itu, penting bagi para pembudidaya ikan untuk memperhatikan hal-hal tersebut agar dapat menghindari terjadinya ketidakseimbangan pakan. Selain itu, para pembudidaya juga harus memperhatikan faktor lingkungan seperti kualitas air dan suhu air, karena faktor-faktor tersebut juga dapat mempengaruhi kebutuhan nutrisi ikan.

Untuk mengurangi risiko terjadinya ketidakseimbangan pakan, para pembudidaya ikan dapat menggunakan pakan yang telah diformulasikan khusus untuk budidaya ikan. Pakan tersebut biasanya telah mengandung komposisi nutrisi yang tepat sesuai dengan kebutuhan ikan, sehingga dapat membantu para pembudidaya dalam mengelola pemberian pakan.

Selain itu, para pembudidaya juga dapat menggunakan teknologi dalam mengelola budidaya ikan, seperti menggunakan sistem pemberian pakan yang otomatis. Dengan menggunakan teknologi tersebut, para pembudidaya dapat lebih mudah dalam mengontrol jumlah pakan yang diberikan kepada ikan, sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya ketidakseimbangan pakan.

Namun, meskipun telah dilakukan berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan ketidakseimbangan pakan, masih ada kemungkinan terjadinya ketidakseimbangan pakan. Oleh karena itu, para pembudidaya juga harus selalu memperhatikan kondisi ikan dan mengambil tindakan yang tepat jika terjadi ketidakseimbangan pakan.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, diharapkan dapat mengurangi permasalahan ketidakseimbangan pakan dalam budidaya ikan, sehingga dapat meningkatkan efesiensi pemberian pakan sehingga pendapatan dapat meningkat.

PEMBERIAN PAKAN

Pemberian pakan yang tepat sangat penting dalam budidaya ikan, karena pakan merupakan sumber nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan untuk tumbuh dan berkembang. Nutrisi yang terdapat dalam pakan dapat mempengaruhi pertumbuhan, produktivitas, dan kesehatan ikan.

Dengan memberikan pakan yang tepat jumlahnya dan kualitasnya, maka ikan akan mendapatkan nutrisi yang cukup sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini akan meningkatkan pertumbuhan ikan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas budidaya ikan.

Selain itu, pemberian pakan yang tepat juga dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit pada ikan. Penyakit pada ikan dapat disebabkan oleh kekurangan atau kelebihan nutrisi yang diberikan kepada ikan. Dengan memberikan pakan yang tepat, maka nutrisi yang diberikan akan seimbang, sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit pada ikan.

Dengan demikian, pemberian pakan yang tepat sangat penting bagi keberhasilan budidaya ikan. Para pembudidaya ikan harus memperhatikan kebutuhan nutrisi ikan dan memberikan pakan yang tepat agar dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas ikan serta mengurangi risiko terjadinya penyakit.

KEBUTUHAN NUTRISI IKAN

Untuk menghitung kebutuhan nutrisi ikan, pertama-tama para pembudidaya ikan harus mengetahui jenis ikan yang akan dibudidayakan dan kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan tersebut. Setiap jenis ikan memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda, sehingga perlu dilakukan perhitungan yang tepat agar ikan mendapatkan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhannya.

Setelah mengetahui jenis ikan yang akan dibudidayakan dan kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan tersebut, selanjutnya para pembudidaya ikan dapat menghitung kebutuhan nutrisi ikan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Ke = Kebutuhan Nutrisi Ikan (dalam mg/hari)

C = Konsentrasi Nutrisi dalam Pakan (dalam mg/gr)

F = Frekuensi Pemberian Pakan (dalam kali/hari)

P = Jumlah Pakan yang Diberikan (dalam gr/hari)

                         Ke = C x F x P

Setelah menghitung kebutuhan nutrisi ikan, selanjutnya para pembudidaya ikan dapat mengatur jumlah pakan yang diberikan agar sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan. Jumlah pakan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan yang telah dihitung, agar ikan mendapatkan nutrisi yang cukup sesuai dengan kebutuhannya.

Selain itu, para pembudidaya ikan juga harus memperhatikan frekuensi pemberian pakan sesuai dengan kebutuhan ikan. Jika ikan membutuhkan pakan lebih dari sekali sehari, maka para pembudidaya ikan harus memastikan bahwa ikan mendapatkan pakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Dengan menghitung kebutuhan nutrisi ikan dan mengatur jumlah pakan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan ikan, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas ikan serta mengurangi risiko terjadinya penyakit pada ikan.

 

JENIS-JENIS PAKAN

Ada berbagai jenis pakan yang dapat diberikan kepada ikan, di antaranya adalah:

  1. Pakan buatan atau pakan komersial: Pakan buatan atau pakan komersial merupakan pakan yang dibuat dengan menggunakan bahan-bahan baku seperti tepung ikan, tepung daging, tepung kedelai, tepung jagung, dan lain-lain. Pakan ini dapat dibeli di toko-toko perikanan atau di toko-toko yang menjual kebutuhan budidaya ikan.
  2. Pakan alami atau pakan hidup: Pakan alami atau pakan hidup merupakan pakan yang terdiri dari jenis-jenis makanan yang dapat ditemukan secara alami di lingkungan ikan. Contohnya adalah daging ikan, udang, kepiting, dan lain-lain. Pakan alami ini dapat diberikan kepada ikan secara langsung atau dapat dikombinasikan dengan pakan buatan untuk menambah variasi nutrisi yang diberikan kepada ikan.

Setiap jenis pakan memiliki kandungan nutrisi yang berbeda-beda. Beberapa kandungan nutrisi yang terdapat pada pakan buatan atau pakan komersial adalah protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Sedangkan pada pakan alami atau pakan hidup, kandungan nutrisinya dapat bervariasi sesuai dengan jenis makanan yang diberikan.

Dengan memberikan berbagai jenis pakan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan, maka ikan akan mendapatkan nutrisi yang seimbang dan dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas ikan. Selain itu, dengan menggunakan berbagai jenis pakan, para pembudidaya ikan juga dapat mengurangi risiko terjadinya kebosanan pada ikan, karena ikan akan mendapatkan variasi nutrisi yang diberikan.


DAMPAK KETIDAKSEIMBANGAN PAKAN

Ketidakseimbangan pakan dapat menyebabkan terjadinya dampak negatif bagi kualitas air tempat budidaya ikan, seperti terjadinya pencemaran air dan menurunnya kualitas air. Hal ini dapat terjadi karena adanya kelebihan nutrisi dalam air yang disebabkan oleh pemberian pakan yang tidak tepat jumlahnya.

Kelebihan nutrisi dalam air dapat menyebabkan terjadinya pertumbuhan tumbuhan yang tidak terkendali, seperti lumut dan alga. Pertumbuhan tumbuhan yang tidak terkendali ini dapat menutupi permukaan air, sehingga mengurangi oksigen yang masuk ke dalam air. Akibatnya, ikan akan kesulitan untuk mendapatkan oksigen yang cukup, sehingga dapat menyebabkan kematian ikan.

Selain itu, kelebihan nutrisi dalam air juga dapat mengakibatkan pencemaran air, seperti terjadinya bau yang tidak sedap dan warna air yang berubah. Hal ini dapat menurunkan kualitas air tempat budidaya ikan, sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan ikan.

Oleh karena itu, para pembudidaya ikan harus memperhatikan pemberian pakan yang tepat jumlahnya agar dapat menghindari terjadinya ketidakseimbangan pakan dan dampak negatifnya bagi kualitas air tempat budidaya ikan.

 

CARA MENGATASI KETIDAKSEIMBANGAN PAKAN IKAN

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan ketidakseimbangan pakan dalam budidaya ikan, di antaranya adalah:

Menggunakan pakan yang berkualitas: Para pembudidaya ikan harus memperhatikan kualitas pakan yang digunakan, agar dapat memberikan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan ikan. Pakan yang berkualitas akan memiliki kandungan nutrisi yang seimbang dan tidak mudah rusak, sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya ketidakseimbangan pakan.

Melakukan pengamatan terhadap kondisi ikan: Para pembudidaya ikan harus rutin melakukan pengamatan terhadap kondisi ikan, seperti pertumbuhan, aktivitas, dan kondisi kesehatan ikan. Dengan melakukan pengamatan terhadap kondisi ikan, maka para pembudidaya ikan dapat mengetahui apakah pakan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan ikan atau tidak. Jika terdapat perbedaan, maka para pembudidaya ikan dapat segera mengatur jumlah pakan yang diberikan agar sesuai dengan kebutuhan ikan.

Menyediakan air bersih dan segar untuk ikan: Air yang bersih dan segar merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan ikan. Oleh karena itu, para pembudidaya ikan harus memastikan bahwa air tempat budidaya ikan selalu bersih dan segar. Hal ini dapat dilakukan dengan mengganti air secara rutin, menjaga kebersihan air, dan menyaring air agar terbebas dari kotoran dan debu.

Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, diharapkan para pembudidaya ikan dapat mengatasi permasalahan ketidakseimbangan pakan dalam budidaya ikan, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas ikan serta menjaga kesehatan ikan.

Jumat, 12 November 2021

REKAYASA TEKNOLOGI IKAN NILA

 

        Permasalahan budidaya ikan yang sering dijumpai oleh pembudidaya ikan nila adalah penurunan mutu induk atau benih yang digunakan . Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan melaukukan kegiatan perekayasaan teknologi, meliputi : Penangkaran selektif (Selective Breeding), Hibridisasi, Manipulasi Set Kromoson dan perbanyakan Induk Unggul.

1.  Penangkaran selektif

Kegiatan penangkaran selektif dimaksudkan memilih calon indukan yang yang memiliki keunggulan fenotif agar menghasilkan keturunan yang unggul. Berdasarkan metode yang digunakan terdapat dua teknik seleksi yaitu seleksi massa (individu) dan seleksi famili, pada seleksi individu, individu terbaik dari satu populasi digunakan untuk menghasilkan keturunan berikutnya, sementara itu pada seleksi famili  induk terbaik dalam setiap famili saja yang digunakan untuk menghasilkan keturunan berikutnya.

Salah satu program seleksi ikan nila yang telah berhasil di dunia adalah GIFT (Genetically Improvement of Farmed Tilapia)  di Indonesia. Ikan yang di introduksikan ke Indonesia pertama kali pada tahun 1994 sangat berhasil meningkatkan ikan nila, namun mutu genetik ikan nila gift menurun seiring dengan berjalannya waktu. Saat ini telah berhasil dikembangkan beberapa strain ikan nila unggul yaitu : Ikan Nila Nirwana ( Nila Ras Wanayasa ) hasil Balai Pengembangan Benih Ikan Air Tawar (BPBIAT) Wanayasa Purwakarta Jawa Barat, Ikan Nila JATIMBULAN hasil UPTPBAT Umbulan, serta Nila BEST (Bogor Enhanced Strain Tilapia) hasil Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Bogor (BRPBAT) Bogor.

Umumnya program seleksi lebih di arahkan untuk menghasilkan individu yang memiliki pertumbuhan yang lebih baik, namun tidak menutup kemungkinan program seleksi juga dilakukan untuk aspek yang lain seperti ketahanan terhadap salinitas  (Program Nila Salin , BPPT) atau ketahanan di lahan gambut/asam (BRPBAT Bogor Mandiangin)

2.  Hibridisasi

Upaya hibridisasi ikan nila saat ini sedang dikembangkan khususnya pada ikan nila merah. Ikan nila merah yang sebelumnya di datangkan ke Indonesia pada tahun 1981 merupakan jenis hibrida, ikan nila saat ini permasalahan budidaya ikan nila merah mulai muncul  ketika tingkat pertumbuhannya mulai menurun rentan terhadap penyakit, fekunditas induk yang rendah serta penampilan bercak hitam mulai dominan.

Jenis ikan nila merah yang dihasilkan di PBIAT Janti, Jawa Tengah telah di rilis oleh Menteri Kelautan dan Perikanan dengan nama Nila Larasati. Hibridisasi nila hitam dan nila merah tersebut mampu memperbaiki pertumbuhan ikan nila lebih baik lagi. Perbaikan mutu induk ikan nila merah ini telah dilakukan di BBPBAT Sukabumi dan telah menghasilkan nila merah yang lebih baik, nila merah jenis unggul sekarang biasa di sebut Nila Merah Bangkok.

3.  Manipulasi set kromoson

Kegiatan ini dimaksudkan untuk merekayasa aspek kromoson untuk kepentingan yang diinginkan. Kegiatan rekayasa set kromoson yang umum dilakukan adalah merekayasa kromoson seks ikan agar dihasilkan individu unggul kelamin (mono sex). Pada ikan nila jantan relatif lebih cepat tumbuhnya dibandingkan betinanya  oleh karenanya memelihara ikan tunggal kelamin jantan dirasakan jauh lebih menguntungkan. Benih tunggal kelamin jantan dapat diperoleh dengan memberikan hormon androgen pada larva sebelum fase diferensiasi seksnya. Namun penggunaan hormon tersebut sudah tidak diperbolehkan lagi. alternatif pemecahan masalah yang dapat di terapkan adalah dengan metode jantan super (YY super male).

Balai Besar Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar (BBPBAT) sukabumi bekerjasama dengan badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK, IPB) telah mengembangkan produk jantan super yang diberi nama Nila Gesit (Genetically Supermale Indonesian Tilapia) Induk Nila GESIT ini jika dipijahkan dengan nila betina biasa akan menghasilkan benih dominan jantan (GMT, Gnetically Male Tilapia) 90 % jantan semua.