Kamis, 02 Juni 2022

Budidaya Ikan Dengan Kolam Air Deras


Budidaya ikan di kolam air deras merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengelola ikan dengan sistem hidrodinamika air. Sistem ini memanfaatkan aliran air yang terus-menerus untuk menghantarkan oksigen, makanan, dan nutrisi kepada ikan, serta mengeluarkan limbah dan gas beracun dari sistem. Kolam air deras cocok digunakan untuk budidaya ikan air deras seperti tawes, nilem, tombro/mas, patin, dan bawal. Suatu kolam budidaya disebut kolam air deras bila air yang mengalir di kolam dapat dikategorikan deras, minimal 25 lt/detik. Optimalnya adalah 50-100 lt/detik. Kelebihan kolam air deras adalah banyak mengandung oksigen terlarut. Kelebihan kolam air deras adalah banyak mengandung oksigen terlarut, tetapi juga memiliki kekurangan, yaitu air miskin sumber pakan alami. Oleh karena itu, pemeliharaan ikan di air deras membutuhkan tambahan pakan berkualitas.

Kolam air deras biasanya berukuran relatif kecil, kurang dari 100 m2. Walaupun relatif sempit, padat penebaran ikan bisa lebih banyak karena airnya mengandung oksigen dengan kadar tinggi. Untuk membuat kolam air deras, beberapa kondisi air harus diperhatikan, seperti :
  1. Debit air minimal 25 liter per detik
  2. Kandungan oksigen terlarut 6-8 ppm
  3. Air tidak tercemar oleh polusi
  4. Air dapat terpenuhi sepanjang tahun
  5. Konstruksi kolam harus kokoh dengan konstruksi semen
  6. Pakan yang diberikan harus berkualitas dengan kandungan protein 25-30%
Kolam air deras terdiri dari enam bagian penting, yaitu saluran pemasukan, pematang, dasar kolam, saluran pengeluaran, aerator, dan filter. Saluran pemasukan dan pengeluaran bertugas mengalirkan air ke dalam dan keluar dari kolam, pematang mencegah ikan keluar dari kolam, dasar kolam bertindak sebagai tempat ikan berkembang biak, aerator memasukkan oksigen ke dalam air, dan filter menyaring limbah dan kotoran yang terdapat di dalam air.

Budidaya ikan di kolam air deras membutuhkan pengelolaan yang baik, termasuk penentuan kualitas pakan, waktu pemberian pakan, dan jumlah pemberian pakan. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan kondisi lingkungan sekitar kolam, seperti suhu, pH, dan kadar amonia, serta menjaga kebersihan kolam agar ikan selalu sehat. Dengan demikian, budidaya ikan di kolam air deras dapat menjadi salah satu pilihan yang layak dipertimbangkan bagi mereka yang ingin mengelola ikan dengan cara yang efektif dan sehat.

Bentuk kolam air deras bervariasi. Ada yang segitiga, segi empat, dan modifikasi bentuk segi empat menjadi bentuk kapsul. Menurut para ahli perikanan dari jepang, kolam ikan air deras berbentuk segitiga lebih produktif dibanding bentuk lain. Hanya saja segitiga menyulitkan penataan lahan. Semua bentuk kolam harus mempunyai konstruksi yang kokoh.

Kolam air deras terdiri dari enam bagian penting, yaitu;
  1. Saluran Pemasukan, saluran pemasukan yaitu berhubungan langsung dengan sumber air. Lebar saluran pemasukan yang baik adalah 1 m, tinggi 75cm, dan panjangnya menyesuaikan jumlah kolam yang akan dibangun dan debit air. Saluran pemasukan yang baik dibuat dari beton agar tidak mudah terkikis. Saluran pemasukan bisa digunakan untuk menyuplai air ke kolam air deras yang disusun berderet-deret sesuai jumlah yang dikehendaki.
  2. Pintu Pemasukan, pintu pemasukan berfungsi untuk menghubungkan saluran pemasukan dengan kolam. Kolam air deras dengan lebar 5 m dan panjang 10 m, pintu pemasukanya dibuat dengan lebar 50-75 cm dengan tinggi 25 cm. Untuk meletakan saringan air pada pada pintu pemasukan dibuat coakan vertikal selebar 3 cm dan kedalaman 2 cm. Saringanya dibuat dari jeruji besi berdiameter 5 mm yang dilas di rangka besi. Kerangka saringan dibuat dari besi berbentuk segi empat dengan ukuran persis ukuran pintu pemasukan hingga pada posisi coakan.
  3. Pematang, pematang adalah bagian yang berfungsi sebagai penahan badan air. Pematang kolam air deras dibuat tegak lurus dengan konstruksi dari batu/batu bata dan campuran semen. Karena terbuat dari konstruksi semen maka pematang cukup memiliki ketebalan 30 cm. Sedangkan tinggi pematang adalah 150 cm.
  4. Dasar Kolam, dasar kolam dibuat dari bahan campuran semen sehingga mampu bertahan dari gerusan air. Dasar kolam harus dibuat sedemikian rupa sehingga saat dikeringkan maka air kolam dapat mengalir ke pintu pembuangan. Dengan begitu maka kotoran pun dapat keluar menuju pintu pembuangan.
  5. Pintu Pembuangan, pintu pembuangan berfungsi untuk mengalirkan air dari kolam menuju saluran pembuangan. Saat budidaya, pintu pembuangan berfungsi untuk mengatur ketinggian air dan mengeluarkan air melalui saringan atau jeruji besi. Pintu pembuangan dibuat dengan lebar 50 cm. Seperti pintu pemasukan, saluran pembuangan juga dibuat coakan sedalam 3 cm, untuk memasang saringan dari jeruji besi.
  6. Saluran Pembuangan, saluran pembuangan berfungsi untuk menampung saluran air yang berasal dari kolam air deras. Air yang keluar dari pintu pengeluaran dari tiap-tiap petak kolam air deras akan ditampung di saluran pengeluaran. Untuk memperlancar pembuangan air di saluran pembuangan maka dasar saluran pembuangan harus lebih rendah dari dasar kolam deras.

Previous Post
Next Post

0 komentar: