Sabtu, 10 Juni 2023

Kelompok Ikan Hias di Mangunegara Siap Berebut Pasar


Smart Fisheries Village Desa Mangunegara Kabupaten Purbalingga adalah sebuah proyek inovatif yang menitikberatkan pada beberapa cluster, dan salah satunya adalah cluster ikan hias. Di dalam cluster ikan hias ini, terdapat beberapa jenis ikan yang sedang dikembangkan. Beberapa di antaranya adalah jenis ikan mas koki ryukin, koki rancu, blue polar, remirezi blue electric, platy sanke, platy cendrawasih, platy kohaku, manfish, green sumatra balon, udang cherry black coco, udang cherry yellow, rasbora galaxy, guppy, dan glowfish.

Untuk memastikan kesuksesan cluster ini, penyuluh perikanan pendamping dengan setia mengawal setiap kegiatan di dalamnya. Mereka bekerja sama erat dengan kelompok ikan hias bernama "Manfish" yang merupakan kepanjangan dari Mangunegara Fisheries atau Perikanan Desa Mangunegara. Kelompok ini terdiri dari individu-individu yang bersemangat dan memiliki motivasi yang kuat di bidang ikan hias. Bersama-sama, mereka bekerja menuju tujuan bersama yaitu mengembangkan ikan hias berkualitas tinggi dan sehat. Upaya mereka meliputi berbagai aspek budidaya ikan, seperti pemberian pakan yang tepat, pencegahan penyakit, dan pemeliharaan habitat yang baik.

Kehadiran penyuluh perikanan sangat penting di dalam cluster ini karena mereka memberikan panduan dan dukungan berharga kepada para pembudidaya ikan hias. Mereka mendeseminasikan (membagikan) pengetahuan tentang teknik pembenihan dengan cara yang lebih modern, memperkenalkan strategi efektif untuk pemasaran dan penjualan, serta memberikan bantuan dalam memperoleh izin dan sertifikasi yang diperlukan. Selain itu, penyuluh perikanan ini juga dapat menyelenggarakan penyuluhan untuk mendidik dan melatih para pembudidaya ikan hias terutama pembenih tentang pengetahuan teknis di bidang budidaya.

Smart Fisheries Village Mangunegara Purbalingga bercita-cita menjadi pusat produksi ikan hias yang tidak hanya melayani para penggemar lokal, tetapi juga pasar nasional dan internasional yang lebih luas. Dengan fokus pada praktik yang berkelanjutan dan menjaga standar kualitas dan kesehatan ikan yang tinggi, cluster ini bertujuan untuk menjadi sumber ikan hias premium yang dapat diandalkan. Jadi, mari kita bersama-sama mendukung usaha mereka dan jangan lupa untuk membeli ikan hias yang indah ini untuk mempercantik akuarium kita. (Max)

Jumat, 15 April 2022

Ikan Uceng Ternyata Bisa Dibudidayakan

Secara geografis, Kabupaten Purbalingga terletak pada 101° 11" BT–109°35" BT dan 7°10" LS–7°29 LS" terbentang pada altitude ± 40 – 1.500 meter di atas permukaan laut. Secara umum Purbalingga termasuk dalam iklim tropis dengan rata-rata curah hujan 3,739 mm – 4,789 mm per tahun. Purbalingga berada di cekungan yang diapit beberapa rangkaian pegunungan. Di sebelah utara merupakan rangkaian pegunungan (Gunung Slamet dan Dataran Tinggi Dieng). Bagian selatan merupakan Depresi Serayu, yang dialiri dua sungai besar Kali Serayu dan anak sungainya, Kali Pekacangan. Anak sungai lainnya yaitu seperti Kali Klawing, Kali Gintung, dan anak sungai lainnya.

Kondisi geografis tersebut merupakan faktor yang potensial bagi masyarakat Kabupaten Purbalingga untuk mengembangkan kegiatan perikanan, baik perikanan budidaya maupun perikanan tangkap di perairan umum.

Ikan uceng (Nemacheilus Fasciatus) tergolong kedalam famili Balitoridae dan Genus Nemacheilus. Ikan ini hidup di sungai yang airnya mengalir agak deras dengan dasar bebatuan sebagai tempat perlindungannya. Ikan Uceng merupakan salah satu jenis ikan yang tahan hidup pada kandungan oksigen rendah dan kekeruhan air yang tinggi. Ikan uceng memiliki ukuran yang cukup kecil, hanya sekitar 10-15 cm saja. Ikan ini memiliki warna tubuh yang cukup menarik, dengan warna dominan cokelat keabu-abuan dan memiliki beberapa garis-garis horizontal yang lebih terang pada bagian tubuhnya.

Ikan uceng memiliki habitat yang cukup spesifik, yaitu hanya dapat ditemukan di dasar sungai yang terdapat batu-batu besar atau bebatuan. Ikan ini tidak dapat ditemukan di daerah yang terlalu dangkal atau terlalu dalam.

Ikan uceng merupakan ikan omnivora, yang artinya ikan ini dapat memakan berbagai macam makanan, baik berupa serangga, karang, maupun tumbuh-tumbuhan. Ikan ini juga dapat memakan makanan yang terdapat di dasar sungai, seperti daun-daun yang telah layu atau sisa-sisa makanan yang terdapat di dasar sungai.

Ikan uceng seringnya berlindung di bebatuan, ikan ini cukup sulit untuk ditangkap. Biasanya masyarakat sekitar sungai menangkapnya dengan menggunakan jaring, pancing, dan celik (anyaman bambu mirip bubu tetapi ukurannya lebih kecil).

Ikan ini merupakan salah satu komoditas favorit yang menjadi sasaran tangkap di perairan umum Kabupaten Purbalingga. Ikan uceng ini banyak digemari masyarakat, karena rasanya yang nikmat, gurih, lezat dan kandungan nutrisi yang tinggi. Ikan uceng tidak hanya dijual dalam keadaan segar, namun hasil olahan ikan uceng dapat disajikan dalam bentuk Ikan Uceng  goreng yang cukup tahan  lama dan dapat dikemas dengan berbagai ukuran dan rasa, sehingga cukup menarik untuk dipasarkan. Tidak heran jika keberadaan Ikan Uceng ini menjadi favorit para nelayan karena peluang pasar yang menjanjikan. Harga jual Ikan Uceng segar mencapai Rp. 80.000 s/d Rp. 90.000 per Kilogram, sedangkan Ikan Uceng goreng mencapai Rp.400.000 - Rp.450.000 per Kilogram.

Seiring dengan semakin meningkatnya permintaan pasar dan persaingan bisnis Ikan Uceng inilah, maka harus dilakukan upaya pelestarian Ikan Uceng. Karena sumber utama Ikan Uceng tersebut masih sangat mengandalkan penangkapan dari alam. Terlebih saat ini produk Ikan Uceng goreng sudah dinyatakan sebagai  produk yang memiliki sertifikat ”Indikasi Geografis“ oleh Kementerian Hukum dan HAM, yang berarti Ikan Uceng goreng merupakan produk khas Kabupaten  yang diakui secara nasional.

Pengelolaan perairan umum sebagai salah satu upaya pemanfaatan sumberdaya  perikanan secara berkesinambungan perlu dilakukan secara bijaksana. Pada saat ini pemanfaatan sumber daya perikanan diperairan umum Kabupaten Purbalingga melalui kegiatan penangkapan cenderung mulai tidak terkendali, sehingga jumlah penangkapan tidak seimbang dengan pemulihan. Ikan Uceng adalah salah satu ikan endemik di Kabupaten  yang mulai terancam punah. Ketidak seimbangan lingkungan perairan umum sebagai habitat asli Ikan Uceng dari waktu ke waktu semakin tidak stabil akibat dari pencemaran perairan maupun faktor alam. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya pemulihan kembali kelimpahan Ikan Uceng di perairan Kabupaten Purbalingga. Salah satunya adalah dengan cara Domestikasi Ikan Uceng.

Domestikasi Ikan Uceng

Domestikasi merupakan proses penjinakan suatu organisme yang berasal dari alam untuk dipelihara dan dibudidayakan dalam wadah terkontrol (Lorenzen et al., 2012). Domestikasi ini bertujuan untuk mengadaptasikan Ikan Uceng dari alam  kedalam kondisi budidaya yang sudah dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat beradaptasi dengan wadah budidaya, pakan dan dapat hidup serta berkembang biak dengan baik.

Domestikasi bertujuan untuk menjaga kelestarian plasma nutfah Ikan Uceng melalui penangkapan dari alam yang kemudian  dibudidayakan agar menghasilkan keturunan untuk ditebarkan kembali di sungai yang merupakan habitatnya. Upaya Domestikasi Ikan Uceng telah dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten  sejak tahun 2015, melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat mencapai hasil yang optimal, sehingga populasi Ikan Uceng bisa dikembangkan dan dilestarikan.

Secara ekonomi, kegiatan Domestikasi Ikan Uceng berpotensi meningkatkan  penghasilan bagi nelayan dan masyarakat perairan umum sekitarnya. Nelayan tidak perlu lagi menangkap Ikan Uceng dari luar daerah, karena meningkatnya produksi Ikan Uceng lokal. Selain itu dapat menjadi salah satu kegiatan yang mendukung keberhasilan pemenuhan gizi masyarakat. Oleh karena hal tersebut diharapkan tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian ikan di perairan umum, baik dari penebaran ikan invasif, illegal fishing maupun ketidak seimbangan ekosistem perairan.

Diharapkan kedepannya penebaran ikan diperairan umum dapat terus menggunakan benih ikan endemik  yang berasal dari benih hasil penangkaran karena secara alami sudah memiliki kesesuaian topografis dengan kondisi perairan di Kabupaten Purbalingga, sehingga tidak perlu aklimatisasi lagi. Selain itu keberadaan ikan-ikan ini tidak akan mengancam keberadaan maupun merusak kemurnian genetika ikan-ikan yang sudah ada di perairan umum Kabupaten Purbalingga. Kelemahan dari metode ini adalah perlunya ketekunan dari penangkar serta kerja sama dengan pencinta lingkungan (sungai) dalam penyediaan induk dan menjaga kelestarian ikan yang telah ditebar.

Proses Domestikasi Ikan Uceng

Langkah awal dari Domestikasi Ikan Uceng ini adalah dengan menyiapkan wadah budidaya yang diatur sedemikian rupa hingga menyerupai habitat aslinya. Ikan Uceng mempunyai kebiasaan untuk bersembunyi didalam pasir atau kerikil, hal ini merupakan sifat asli Ikan Uceng yang harus diperhatikan pada proses domestikasi. Penggunaan akuarium dengan dasar tidak diisi pasir, menyebabkan Ikan Uceng mengalami luka pada bagian perut, yang akhirnya akan menimbulkan kematian. Setelah wadah siap, dilanjutkan dengan penangkapan Ikan Uceng dengan melibatkan nelayan  penangkap  Ikan Uceng, alat yang digunakan adalah alat penangkapan ikan ramah lingkungan yang terbuat dari bambu yang bernama celik/bubu. Penggunaan alat tangkap khusus ini bertujuan untuk menghindarkan ikan stress dan mati. Apabila alat tangkap yang digunakan menggunakan icir seperti apabila ikan akan diolah, maka biasanya ikan akan mati dalam waktu yang tidak terlalu lama. Hasil tangkapan kemudian  dibawa ke lokasi domestikasi. Cara penangkapan ikan dengan celik dilakukan dengan memasang celik diperairanyang tidak terlalu dalam pada sore hari, pagi harinya  celik diambil dan hasil tangkapan ditampung di blong penampungan kemudian dipelihara dalam  akuarium  karantina yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Selain manajemen pemberian pakan yang tepat, diperlukan pula manajemen kualitas air dan kesehatan ikan yang baik untuk keberhasilan kegiatan domestikasi. Lingkungan buatan yang sangat berbeda dengan kondisi perairan umum merupakan faktor yang sangat riskan yang dapat menyebabkan kondisi ikan mudah mengalami stress dan terserang penyakit. Oleh karena itu diperlukan semaksimal mungkin mengkondisikan kualitas air pemeliharaan tidak berbeda jauh dengan lingkungan aslinya. Kondisi lingkungan Ikan Uceng yang ideal berada pada suhu 25-27?C dengan pH 7, DO>5 ppm.

Pembenihan Ikan Uceng

Pembenihan Ikan Uceng diawali dengan proses seleksi calon induk (sexing) yang kemudian dilanjutkan dengan proses pematangan gonad. Sexing dilakukan pada bulan ke-7 yaitu untuk mengetahui jenis kelamin masing-masing ikan. Kemudian calon induk jantan dan  betina ditempatkan dalam wadah yang terpisah untuk dilakukan tahapan pematangan gonad.

Pemijahan Ikan Uceng awalnya dilakukan dengan metode Stripping. Telur dan sperma diurut untuk dikeluarkan dari tubuh induk Ikan Uceng dan ditempatkan dalam wadah bersih, dicampur dengan ditambah garam fisiologis dan diaduk. Namun metode ini mengalami kegagalan, telur tidak ada yang menetas.

Upaya lanjutan untuk memperbaiki kegagalan tersebut kemudian dilakukan pemijahan dengan metode Induce breeding (Kawin Suntik). Induk yang sudah matang gonad disuntik dengan hormon Ovaprim dengan dosis 0,025 mm per-ekor induk, untuk mempercepat proses pematangan gonad. Pemijahan dengan metode suntik ini berhasil menghasilkan larva sejumlah + 1.500 ekor/induk betina.

Agar metode pembenihan ini mudah untuk direplikasi masyarakat (baik dari segi biaya dan teknis), dan salah satu perwujudan dari  konsep budidaya aman pangan dan lingkungan, maka diuji coba metode lain dalam pembenihan, yaitu pemijahan alami tanpa bantuan hormon.

Pemijahan Ikan Uceng berlangsung selama 8-10 jam setelah dipasangkan dalam satu akuarium dan biasanya terjadi pada malam hari. Pemijahan Ikan Uceng berhasil ditandai dengan adanya busa–busa dipermukaan air dan tercium bau amis pada akuarium tersebut. Telur Ikan Uceng akan terlihat pada dasar akuarium. Telur Ikan Uceng bersifat tenggelam selalu berada pada dasar akuarium. Pada tahap ini ikan tidak usah diberi makan. Hal ini untuk mengurangi jumlah kotoran yang dikeluarkan sebagai sisa metabolisme. Pada proses mendekati hari pemijahan, dipastikan agar jumlah pakan yang diberikan cukup, untuk meningkatkan jumlah energi tersimpan yang digunakan ikan untuk bereproduksi.

Setelah pemijahan selesai, induk jantan dan betina dikembalikan pada akuarium asalnya untuk pemulihan kondisi (recovery). Sedangkan untuk larva Ikan Uceng dipelihara dan dibesarkan dengan metode pemeliharaan sesuai dengan yang dipersyaratkan. Waktu pemeliharaan Ikan Uceng di bak fiber kurang lebih selama 2 bulan sampai mencapai ukuran benih yang siap di tebar di perairan umum.

Sumber : 
https://mediacenter.temanggungkab.go.id/ 

Selasa, 14 Maret 2017

Rapat Koordinasi Pelaksanaan Operasional Kegiatan DKPP Purbalingga Undang Seluruh Penyuluh Perikanan


Purbalingga, 8 Maret 2017 - Rapat koordinasi Pelaksanaan Operasional Kegiatan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabuapen Purbalingga untuk pertama kalinya mengundang dan melibatkan penyuluh perikanan. Rakor POK yang biasanya dilaksanakan setiap bulan ini bertujuan membahas dan memberikan informasi seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan di DKPP.

Tujuan dilibatkannya penyuluh perikanan pada acara rapat koordinasi pelaksanaan operasional kegiatan adalah untuk memberian informasi kepada penyuluh perikanan sehingga penyuluh perikanan mengetahui kegitan apa saja yang akan dilaksanakan di wilayah kerjanya.

Rabu, 30 November 2016

Demonstrasi Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal

Jaring Lele, Nyerok Lele, Lele Sangkuriang, Foto Kegiatan

A.    Latar Belakang
Konsumsi makanan merupakan salah satu faktor yang secara langsung berpengaruh terhadap status gizi seseorang, keluarga dan masyarakat. Rendahnya konsumsi makanan atau kurang seimbangnya masukan zat-zat gizi dari makanan yang dikonsumsi mengakibatkan terlambatnya pertumbuhan, perkembangan, dan perbaikan jaringan tubuh, terjadinya penyakit dan atau lemahnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit serta menurunnya kemampuan kerja. Hal ini tentunya akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang.

Salah satu alternatif bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani adalah ikan. Kandungan protein ikan tidak kalah dengan kandungan protein yang berasal dari daging hewan ternak atau telur. Selain itu ikan adalah sumber protein hewani yang harganya relatif lebih ekonomis dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya, seperti daging sapi dan ayam. Bahkan dengan harga ekonomis tersebut, kandungan proteinnya bahkan lebih tinggi juga lebih sehat, karena adanya kandungan lemak omega 3 yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

Namun seiring dengan konsumsi ikan yang semakin meningkat, pemenuhan kebutuhan ikan tidak dapat dipenuhi hanya dari hasil tangkapan. Apalagi jika wilayah itu bukan wilayah pesisir dan hanya memiliki perairan umum yang terbatas. Sehingga ikan hasil produksi budidaya sangat penting artinya.

Wilayah Kecamatan Rembang merupakan wilayah di dataran tinggi dengan topografi  berbukit dan sebaran pemukiman yang tidak merata (biasanya pemukiman terkonsentrasi pada areal yang rata atau memiliki persentase kemiringan yang kecil); memiliki rata-rata areal pekarangan yang sempit; memiliki perairan umum berupa beberapa sungai kecil; sumberdaya air yang relatif terbatas; cukup banyak penduduknya merupakan perantau; jauh dari laut; dan masih tergantung pada pasokan ikan dari luar kecamatan; sehingga cukup strategis jika dilakukan upaya pengenalan teknis budidaya yang cocok dilakukan di wilayah Kecamatan Rembang.
Teknis budidaya ikan yang dianggap cocok dilakukan di sini adalah budidaya ikan lele dengan kolam terpal. Masyarakat yang ada di wilayah Kecamatan Rembang yang rata-rata memiliki lahan pekarangan yang sempit masih bisa melakukan budidaya dengan cara ini, biayanya investasinya pun masih terjangkau, mudah dilakukan meskipun oleh ibu-ibu rumah tangga, dan peluang pasar yang selalu terbuka untuk komoditas ikan lele.

B.    Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan demonstrasi cara budidaya ikan lele di kolam terpal ini waktunya sedikit mundur dari rencana semula. Sebabnya adalah lokasi lahan percontohan yang sudah dibersihkan dan dipersiapkan, yang sebelumnya ada di sebelah selatan gedung kantor BPK Rembang harus di pindah ke lokasi lahan yang ada di sebelah utara. Hal ini karena berdasarkan rencana tata ruang kecamatan yang terbaru, lokasi lahan yang ada di sebelah selatan akan di bangun gedung pemadam kebakaran yang waktunya tidak terlalu lama lagi.

Persiapan
Pada akhirnya persiapan lahan dan pembuatan kolam yang semula harus sudah selesai tanggal 25 Maret 2016 terpaksa mundur hingga tanggal 11 April 2016. Pengisian dan persiapan air kolam juga mundur hingga tanggal 21 April 2016. Kolam terpal yang dibuat adalah kolam yang ada di atas tanah dengan kerangka kolam dari bahan bambu. Selain Praktis dan cepat dalam proses pembuatannya, juga dapat dipindahkan jika sewaktu-waktu lokasi kolam akan digunakan untuk keperluan lain.

Penebaran Benih
Setelah semua kegiatan persiapan selesai, penebaran benih lele dilakukan pada tanggal 21 April 2016. Adapun cara penebaran benih ikan lele ini sesuai teknis budidaya yaitu dengan melakukan aklimatisasi/penyesuaian terlebih dahulu agar benih lele ini tidak kaget dan stres karena adanya perubahan paramater lingkungan budidaya awal ke lingkungan baru. Perubahan parameter ini contohnya suhu.

Benih ikan lele yang di tebar adalah dengan ukuran 7-9 cm. Benih yang ditebar berjumlah 1500 ekor dan di beli dari pedagang benih ikan Desa Larangan Kecamatan Pengadegan. Hal ini karena pembenih Lele di Kecamatan Rembang sedang tidak berproduksi karena sebagian besar ganti komoditas ke jenis ikan lain.

Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan dimulai sejak dilakukan penebaran. Sebelumnya setelah dilakukan penebaran, benih ikan lele di puasakan/tidak diberi makan selama satu hari. Tujuannya adalah menghindari/menghilangkan stres lanjutan dari proses pengangkutan. Perlu diketahui bahwa selama pengangkutan, benih ikan lele kemungkinan akan mengalami stres, jika kondisi demikian maka benih tidak mau makan atau hasrat makannya akan menurun. Apabila di beri pakan, pakan tidak dimanfaatkan dan banyak yang tersisa dan hanya akan mencemari air kolam.

Frekuensi pemberian pakan sebanyak tiga kali yaitu pagi hari, siang hari dan sore/malam hari. Jumlah pakan yang diberikan adalah sebanyak kurang lebih 3-5% bobot ikan. Pemberian pakan secara ad libitum yaitu dengan memberikan pakan sedikit demi sedikit hingga ikan merasa kenyang dan tidak terlihat agresif memanfatkan pakan.

Perlakuan yang diberikan adalah dengan menambahkan probiotik dengan Merk EM4 Perikanan dan diberikan 2 hari sekali dengan dosis yang ditingkatkan 3x mengingat kondisi air kolam ikan lele yang pekat dan banyak sisa kotoran dan pakan di kolam terpal. Tujuan dari penggunaan probiotik ini adalah menjaga kualitas air kolam tetap baik, mengurangi bau, dan meningkatkan kecernakan pakan, serta menjaga ikan tetap sehat. Selama pemeliharaan hingga tanggal 15 Juli 2016 ini telah menghabiskan pakan sebanyak kurang lebih 150 Kg.

Pemanenan
Rencana ikan lele ini di panen dengan target ukuran ikan lele pada saat panen, minimal 100 gr/ekor dan target waktu pemeliharaan selama 2 bulan 10 hari. Oleh karena itu perkiraan panen jatuh pada akhir Bulan Juni tanggal 30 dan masih dalam Bulan Puasa/Ramadhan menjelang Lebaran. Namun karena satu dan lain hal, rencana panen saat bulan puasa tidak bisa terlaksana. Hingga pada hari ini, tanggal 15 Juli 2016, dengan umur pemeliharaan selama 2 bulan 24 hari, baru terlaksana panen tahap I dengan total panen sebanyak 75 Kg. Adapun rata-rata ikan lele yang dipanen berukuran 125 gr/ekor atau satu kilo berisi 8 ekor ikan lele.

Lele Konsumsi, Pecel Lele


Pasca Panen
Pemasaran hasil produksi ikan lele hasil kegiatan demonstrasi cara yang dilakukan BPK Rembang dijual pada pada pegawai di lingkungan kantor Kecamatan Rembang dengan harga dibawah harga eceran namun itu di atas harga panen dari pembudidaya. Beberapa pertimbangan adalah; 1). ikan lele hanya di hargai sesuai standar harga panen jika di jual ke pedagang pengepul; 2). ikan lele tidak bisa dijual sesuai harga pasar karena memang tidak ada yang bersedia mengecerkan secara langsung ke konsumen; 3). harga jual yang lebih rendah dari harga pasar adalah sebagai salah satu cara untuk menarik semakin banyak konsumen untuk mengkonsumsi ikan dan terlebih lagi untuk ikut terjun melakukan budidaya.

Sebagai informasi, untuk saat ini harga eceran adalah Rp 20.000 – 22.000 per kg dan harga panen dari pembudidaya adalah berkisar Rp 13.000 – 15.000 per kg. Sedangkan BPK Rembang menjual hasil panen ikan lele dengan harga Rp 17.000 per kilogram.

Memasak Lele, Menggoreng Lele

Ternyata banyak ibu-ibu yang setelah mengikuti kegiatan apel pagi di Kantor Camat, tertarik membeli dan bahkan ada yang bersedia berlangganan. Mereka membeli satu, dua, atau tiga kilo untuk konsumsi sendiri. Sebagian lagi, ikan lele yang memiliki ukuran di atas 143 gr/ekor atau satu kilo isi 7, di beli warung makan yang ternyata bersedia membeli 20 kg/ hari..

Tentu pembeli senang karena mereka mendapatkan lele yang terjamin kesehatan dan kebersihannya dengan harga yang lebih murah.

Budidaya Lele

C.    Kesimpulan
Kegiatan demonstrasi cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal ini mempunyai arti strategis bagi penyuluh di BPK Rembang khususnya dan perkembangan perikanan di Kecamatan Rembang pada umumnya. Karena dengan kegiatan ini penyuluh itu kemudian tahu, mengerti, dan mampu melaksanakan secara mandiri, sehingga ketika mereka berhadapan dengan masyarakat yang ada di wilayah binaan mereka dapat menjelaskan secara rinci teknis budidaya ikan lele di kolam terpal, meskipun mereka adalah bukan penyuluh perikanan. Bagi masyarakat tentu ini menjadi ilmu baru bagi mereka, bahwa jika budidaya lele di kolam terpal dan dengan pelaksanaannya sesuai dengan teknis budidaya dan anjuran penyuluh, usaha budidaya akan berhasil dan menguntungkan.


Makli W. Mushodiq


Rabu, 07 September 2016

Rekrutmen Penyuluh Perikanan Bantu Manajemen Usaha KP T.A 2016


Dalam rangka meningkatkan kemampuan dan peran serta kelembagaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Sektor Kelautan dan Perikanan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan – Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun Anggaran 2016, akan merekrut 200 tenaga Penyuluh Perikanan Bantu Manajemen Usaha Kelautan dan Perikanan, yang memiliki tugas :
a.        Berkoordinasi dengan Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota  yang membidangi kelautan dan perikanan, lembaga penyuluhan, koperasi dan UMKM, perijinan, sumber pembiayaan dan/atau permodalan serta mitra usaha di daerah;
b.        Bersinergi dengan Penyuluh Perikanan PNS, Penyuluh Perikanan Bantu, dan Penyuluh Perikanan Swadaya untuk identifikasi pelaku utama/ usaha sektor kelautan dan perikanan yang potensial.
c.         Mengidentifikasi permasalahan dan solusi pengembangan UMKM Sektor Kelautan dan Perikanan di daerah;
d.        Melakukan pendampingan manajemen usaha pelaku utama/usaha sektor kelautan dan perikanan;
e.        Meningkatkan skala usaha dan/atau mendapatkan akses sumber pembiayaan dan permodalan/mitra usaha pelaku utama/usaha sektor kelautan dan perikanan;
f.          Membantu pelaku utama/usaha sektor kelautan dan perikanan dalam fasilitasi pengembangan jejaring usaha dan pasar serta membuka akses iptek dan informasi;
g.        Mendorong kapasitas kelembagaan badan hukum kepada pelaku utama/usaha  sektor kelautan dan perikanan.
Ketentuan Umum:
a.       Warga negara Indonesia;
b.      Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
c.       Sehat Jasmani dan Rohani;

d.      Usia maksimal 50 tahun saat mendaftar;
e.       Tidak pernah terlibat masalah narkoba dan dijatuhi hukuman pidana;
f.         Kualifikasi pendidikan minimal sarjana (S1/DIV) semua jurusan;
g.       Tidak berkedudukan sebagai Calon Aparatur Sipil Negara/Aparatur Sipil Negara/ anggota TNI/Polri/Pegawai Honor Daerah/Karyawan BUMN/Karyawan Perusahaan Swasta/Penyuluh Perikanan Bantu/ Pendamping di SKPD/kementerian lain yang dibiayai oleh APBN/APBD.
h.      Bagi pelamar wanita, tidak sedang hamil.

Ketentuan Khusus:
a.       Lokasi penempatan diprioritaskan sesuai domisili pelamar di kawasan minapolitan/sentra kelautan dan perikanan;
b.      Menguasai aplikasi komputer (microsoft office), email dan media sosial;
c.       Memiliki pengalaman kerja sebagai berikut:
(1) Sebagai konsultan manajemen usaha bidang kelautan dan perikanan, minimal memiliki pengalaman kerja 1 (satu) tahun; dan/atau 
(2) Sebagai konsultan keuangan mitra bank (KKMB) bidang kelautan dan perikanan minimal pengalaman kerja 1 (satu) tahun; dan/atau
(3) Sebagai manager/konsultan bisnis koperasi/lembaga keuangan mikro di kawasan minapolitan/sentra kelautan dan perikanan minimal memiliki pengalaman kerja 1 tahun; dan/atau
(4) Sebagai konsultan manajemen usaha garam minimal memiliki pengalaman kerja 1 tahun.
d.      Bersedia menandatangani kontrak kinerja.

 Adapun ketentuan dan tatacara pendaftaran, selengkapnya dapat dilihat pada surat terlampir.

Pendaftaran online dapat dilakukan pada beranda bagian bawah website Pusluhdaya KP

Kamis, 11 Agustus 2016

Cara Mengetahui Koordinat Lokasi di Maps Hp Android

Cara mengetahui letak koordinat suatu tempat menggunakan hp Android. Dengan adanya layanan google Maps, tentu setiap orang dimudahkan untuk mencari suatu tempat, atau wilayah tertentu menggunakan aplikasi ini, sekarang hanya dengan bermodal smartphone android kita bisa dengan mudah mencari suatu wilayah, dan juga dapat melakukan perjalanan sesuai rute yang telah ditujukkan dengan menggunakan GPS. Namun terkadang pengguna masih merasa kesulitan kerena lokasi yang dituju terkadang tidak/ belum akurat. 
Berbeda halnya jika kita sudah mengetahui lokasi koordinat yang akan dituju, maka kemungkinan besar, rute, jalan maupun tempatnya sudah akan benar. 
Berikut ini merupakan contoh, cara mengetahui letak koordinat kita, yang misalnya akan saya berikan kepada teman yang mau berkunjung ke rumah saya, sehingga teman saya tersebut tidak akan tersesat, dan akan langsung sampai ke rumah saya, berikut caranya :
1. Pertama aktifkan pengaksesan Lokasi Anda, pada menu pengaturan
2. Jika sudah aktif, buka aplikasi Maps, dan cari lokasi Anda, hingga tanda biru berhenti
3. Setelah itu tekan daerah yang ditunjuk, hingga muncul tanda merah, seperti gambar dibawah ini



4. Tekan lagi tanda merah tersebut, sehingga muncul tanda bintang, kemudian pilih simpan



5. Setelah Anda simpan, untuk mengetahui koordinat daerah Anda, tinggal Anda pilih menu Tempat Anda



6. Maka akan muncul koordinat dari daerah yang Anda simpan tadi



7. Tinggal catat, atau klik pada bagian angka yang tersedia,



9. Untuk membagikan klik Pin dipasang, dan bagikan kepada teman yang membuthukan informasi tersebut

 


8. Selesai
Demikain sedikit tulisan dari saya mengenai cara mengetahui koordinat suatu tempat di hp android, semoga ada manfaatnya, sekian dan terimakasih.

Anda bisa mencoba aplikasi android, silahkan download disini.
Sumber : rifaianan.blogspot.com

Minggu, 31 Juli 2016

Siswa SMK 1 Randudongkal Prakerin di UPI Poklahsar Prima Melati Bojongsari-Purbalingga

BOJONGSARI - Sejak Rabu tanggal 27 Juli 2016 yang lalu, Unit Pengolahan Ikan (UPI) Poklahsar Prima Melati di Desa Patemon Kecamatan Bojongsari kedatangan Siswi SMK 1 Randudongkal, Kabupaten Pemalang. Kedatangan mereka bertujuan untuk memulai kegiatan Prakerin (Praktek Kerja Idustri) di UPI Poklahsar Prima Melati selama 4 bulan kedepan.
Prakerin di Unit Pengolahan Ikan
Siswi-siswi SMK 1 Randudongkal diantar oleh Guru untuk memulai Prakerin
Ketua Poklahsar Prima Melati, Yelfia, S.Pi mengatakan bahwa tahun ini merupakan tahun pertama SMK Randudongkal mengirimkan siswa-siswinya untuk melakukan kegiatan Prakerin di Poklahsar Prima Melati. Menyusul kegiatan yang sama yang telah rutin dilakukan oleh SMK Negeri 1 Mrebet selama 3 Tahun terakhir.

"Ini adalah tahun pertama, SMK dari luar kabupaten mengirimkan siswa-siswinya untuk melakukan kegiatan prakerin disini. Harapannya, kedepan, kami bisa terus menjalin kerjasama dengan dunia pendidikan khususnya dalam membimbing siswa-siswi SMK yang mempunyai jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian/ Perikanan dalam melakukan prakerin", jelas Yelfia.

UPI Poklahsar Prima Melati merupakan salah satu UPI binaan Penyuluh Perikanan Kecamatan Bojongsari dan telah eksis mengembangkan produk olahan ikan air tawar sejak tahun 2012. Dibawah bendera brand "Marisa", setidaknya ada 9 varian produk yang telah rutin diproduksi, mulai dari olahan kering berupa Abon dan Kerupuk ikan, juga olahan Beku berupa Nugget, Otak-otak, dan Bakso ikan.

Poklahsar Prima Melati juga menjamin bahwa semua produk-produknya tidak mengandung bahan-bahan pewarna dan pengawet. Semua diolah dengan higienis dan hanya memakai bahan-bahan dan bumbu-bumbu yang alami serta tidak mengandung MSG!

(IPKANI/ Marbowo Leksono-Bojongsari)

Minggu, 17 Juli 2016

Silaturahmi Paguyuban Keluarga Besar Perikanan Kabupaten Purbalingga Tahun 2016


Momen Hari Raya Idul Fitri telah berlalu, namun susasananya masih terasa. Mumpung bulan Syawal juga belum berlalu, Paguyuban Keluarga Besar Perikanan Kabupaten Purbalingga mengadakan acara silaturahmi dan halal bihalal untuk seluruh anggota.

Ya, pada hari ini Minggu tanggal 17 Juli 2016, kegiatan ini dilaksanakan. Bertempat di aula lantai dua Kantor Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purbalingga dan dihadiri sebagian besar anggota paguyuban. Anggota paguyuban boleh menyertakan istri dan anak-anak yang pastinya menambah kemeriahan acara ini. Adapun acara ini berlangsung dengan lancar dan khidmat. 




Susunan acara silaturahmi hari ini adalah sebagai berikut :
  • Pembukaan
  • Sambutan-sambutan
  • Tausiyah
  • Pembagian Doorprize
  • Penutup
Tentunya acara yang dinanti anak-anak adalah acara pembagian doorprize. Penentuan yang berhak menerima doorprize adalah monopoli dari pembawa acara. Terserah itu berdasarkan peserta yang mampu menjawab pertanyaan, atau peserta yang datang pertama pada daftar hadir, ada tanda bintang di kotak snack atau apapun itu yang penting meriah.

Paguyuban Keluarga Besar Perikanan ini adalah kumpulan para pelaku utama, pelaku usaha, penyuluh perikanan, pegawai yang ada di Dinas Peternakan dan Perikanan bidang Perikanan, serta para pensiunan yang masih bersemangat dalam paguyuban ini. Kegiatan silaturahmi ini adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun sekali dan biasanya dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri. Kegiatan lain yang bahkan setiap bulan dilaksanakan oleh Paguyuban adalah arisan, yang tempatnya bergilir di rumah setiap anggota yang memenangkan arisan pada bulan sebelumnya.

Galeri

Pasangan Sejoli Mengisi Sesi Baca Al quran dan Sari Tilawah

Bungkusan-bungkusan Doorprize

Makli W. Mushodiq

Senin, 04 Juli 2016

Pemberian Santunan IPKANI Purbalingga Ke Panti Asuhan Mandhanisiwi Kabupaten Purbalingga


bansos, baksos, bantuan
Sebagai sebuah organisasi yang belum lama terbentuk, IPKANI Purbalingga belum memiliki program dengan agenda kegiatan definitif yang terjadwal setiap tahun. Kecuali Rapat Kerja (Raker) IPKANI yang dilakukan setiap empat bulan sekali, kegiatan-kegiatan saat ini yang sudah dilaksanakan adalah hasil keputusan yang di ambil dalam Raker. Dan itu biasanya adalah kegiatan yang waktu pelaksanaannya adalah jangka pendek.

Seperti kegiatan yang baru-baru ini dilaksanakan, yaitu memberikan santunan kepada Panti Asuhan yang ada di Kabupaten Purbalingga. Adalah kegiatan yang merupakan program kerja bidang sosial hasil keputusan Rapat Kerja IPKANI pada bulan April 2016 dan telah dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2016 dan bertepatan dengan Bulan Ramadhan tanggal 24 tahun 1937 Hijriyah.

Bentuk santunan yang telah diberikan adalah berupa beras sebanyak satu kwintal. Dana yang dipakai untuk kegiatan ini adalah dari sebagian kas IPKANI dan sumbangan dari para Penyuluh Perikanan Kabupaten Purbalingga. Sedangkan yang ikut serta dalam penyerahan santunan adalah perwakilan IPKANI Purbalingga.

Menurut Ketua IPKANI Purbalingga, Win Pulasmono, kegiatan ini adalah salah satu bentuk kepedulian kita kepada mereka yang kurang beruntung. Apalagi moment-nya bertepatan dengan Bulan Ramadhan, sehingga dengan keikhlasan dan ketulusan, nantinya dapat diperoleh pahala yang berlipat.

ipkani purbalingga

Panti asuhan yang sudah di bantu adalah Panti Asuhan Mandhanisiwi yang terletak di Kelurahan Penambongan Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga. Sebuah panti asuhan yang sudah lama berdiri yaitu sejak tahun 1960 dan telah banyak membantu anak-anak warga panti untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Bahkan almamater panti asuhan tersebut sebagian telah menjadi Pegawai Negeri, Tentara, Ustadz, dan Pengusaha. Dan saat ini sebagian dari mereka ada yang seringkali datang berkunjung dan memberikan bantuan kepada Panti Asuhan sebagai bentuk terimakasih mereka.

Yang menjadi warga Panti Asuhan Mandhanisiwi adalah anak-anak yatim piatu, anak terlantar, anak-anak dari keluarga tidak mampu, yang berada di sekitar Kabupaten Purbalingga. Untuk saat ini ada 15 anak laki-laki dan 35 anak perempuan. Mereka di sediakan asrama, dibekali pengetahuan agama, ketrampilan berkebun, bahkan diberikan pengetahuan tentang teknologi informasi. 

Target dari panti asuhan ini adalah menyantuni mereka dan memberikan bekal pengetahuan serta bekal pendidikan hingga setara SMA. Adapun harapannya adalah menyuport mereka hingga perguruan tinggi. Menurut Bapak Suparna yang merupakan Pimpinan Panti Asuhan, beberapa tahun kebelakang bahkan beberapa anak telah mendapatkan beasiswa, baik itu dari Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta. Pada tahun ini ada anak yang sudah dinyatakan dinyatakan di terima di Universitas BINUS dan UMY.

Semoga mereka menjadi orang yang sukses ya.

Makli - Penyuluh Perikanan Kabupaten Purbalingga


Rabu, 29 Juni 2016

"LABAN SARI " FORUM KOMUNIKASI PERIKANAN KEC. KARANGANYAR

FORUM KOMUNIKASI PERIKANAN KEC. KARANGANYAR TELAH TERBENTUK


Karanganyar – Kab. Purbalingga.  Forum Komunikasi Perikanan Kec. Karanganyar dengan nama LABAN SARI belum lama ini telah terbentuk, tepatnya pada hari Jumat tanggal 16 Mei 2016. Pembentukan forum ini dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kec. Karanganyar dengan dihadiri oleh para pembudidaya ikan, paguyuban pedagang ikan, Penyuluh Perikanan Kec. Karanganyar dan Kepala BP3K Kec. Karanganyar.  Adapun hasil kesepakatan dalam forum tersebut telah ditetapkan kepengurusan periode 2016-2020 dengan susunan sebagai berikut.



Penasehat
Drs. Mohammad Najib
(Camat Karanganyar)

Suparmono
(Kepala BP3K Kec. Karanganyar) 

Ketua
Mohammad Adi Kurniawan
(Pembesar ikan di desa Bungkanel)

Sekretaris
Tri Laksono Joko
(Pendeder ikan di desa Karanganyar)

Bendahara
Sodik
(Pembesar ikan di desa Jambudesa)

Anggota



Akhmad Mukhlison
(Pedagang ikan di desa Banjarkerta)

Tobingi
(Pedagang ikan di desa Jambudesa)

Fadlul
(Pembenih ikan di desa Karanganyar)

Andri
(Pembenih Ikan di desa Bungkanel)

Agus Priyono
(Pendeder ikan di desa Maribaya)

Suratno
(Pembesar ikan di desa Ponjen)

Mubarok
(Pembesar ikan di desa Ponjen)

Suiki Kusnadi
(Pembesar ikan di desa Kaliori)

Yitno
(Pembesar ikan di desa Maribaya)

Duhroni
(Pembesar ikan di desa Maribaya)

Mugiono
(Pembesar ikan di desa Kabunderan)

Muslih
(Pembesar ikan di desa Jambudesa)
 
 Pendamping    : Priya Kusumayadi, S.Pi.          (Penyuluh Perikanan Kec. Karanganyar)

Terbentuknya forum ini merupakan inisiatif dari pembudidaya ikan (pembenih, pendeder dan pembesar ikan lele); pelaku usaha (pedagang ikan) dan Penyuluh Perikanan wilayah Kec. Karanganyar.  Dari hasil diskusi pada saat anjangsana dengan beberapa pembudidaya ikan dan pedagang ikan ternyata masih ada kesenjangan dan punya keinginan untuk maju bersama dan berhasil dalam menjalankan usaha khususnya ikan lele.
Kesepakatan yang sudah dibahas dalam forum ini adalah antara lain : pembenih ikan lele wajib menggunakan Induk Lele bersertifikat, pertemuan rutin diadakan sebulan sekali dengan giliran sesuai arisan, dan membuat/mengajukan proposal bantuan mesin pelet ke Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Purbalingga serta harapan di masa datang akan terbentuk koperasi perikanan.  Mesin pelet akan sangat berguna bagi anggota karena bisa menekan pengeluaran biaya pakan/pelet pabrikan yang makin hari makin mahal.
Harapan dengan adanya forum ini adalah makin bersatunya para pelaku utama dan pelaku usaha perikanan, akan memajukan perikanan di wilayah Karanganyar dan sekitarnya.  Dengan slogan “Mayuh Bareng-bareng”, para anggota dari perkumpulan ini akan selalu terbuka dan siap bekerjasama.  Semoga dengan adanya forum ini akan membawa manfaat bagi seluruh anggota serta kemajuan dan perkembangan perikanan di Kec. Karanganyar di masa mendatang.


Kontributor : PRIYA KUSUMAYADI, S.Pi. Penyuluh Perikanan PNS Kec. Karanganyar - Kab. Purbalingga